(Minghui.org) Wang Chaodong mulai berlatih Falun Gong, sebuah latihan pikiran-tubuh kuno, pada tahun 1996 setelah dia menyaksikan ibunya sembuh dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan baik oleh pengobatan Tiongkok maupun Barat. Setelah mendapat banyak manfaat dari latihan ini, keyakinannya tidak pernah goyah setelah rezim komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong tiga tahun kemudian. Akibatnya, dia ditahan di kamp kerja paksa selama dua tahun dan dipenjara selama empat tahun. Keluarga istrinya juga terlibat.

Menyaksikan Peningkatan Kesehatan dari Falun Gong

Wang, berusia 56 tahun, dari Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Ibunya memiliki banyak penyakit dan sangat lemah. Untuk menyembuhkan penyakitnya, Wang menemaninya mengunjungi banyak rumah sakit besar dan juga mencoba berbagai latihan qigong, tetapi tidak ada yang berhasil sampai dia mulai berlatih Falun Gong. Melihat seberapa cepat dia pulih sepenuhnya, Wang juga mulai berlatih pada bulan Juni 1996. Herniasi lumbar disc dan penyakit hati berlemaknya hilang dalam waktu singkat.

Wang tidak hanya mendapatkan kembali kesehatannya tetapi juga melihat karakternya meningkat. Dia bekerja untuk Pabrik Mobil Shenyang Jinbei setelah lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1988. Dipengaruhi oleh masyarakat pada waktu itu, dia telah menikmati keuntungan materi dan akan melakukan apa saja untuk menghasilkan lebih banyak uang. Hubungannya dengan anggota keluarganya juga menjadi semakin tegang.

Setelah berlatih Falun Gong, Wang mulai hidup dengan prinsip "Sejati-Baik-Sabar." Di rumah, dia mengambil tanggung jawab sebagai kepala rumah; di pabrik, dia mengembalikan biaya pengobatan yang diklaim palsu, dan secara sukarela melakukan pekerjaan yang paling tidak diinginkan.

Dipecat karena Mengirim Surat

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua rezim Tiongkok pada waktu itu, memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.

Untuk menjernihkan kesalahpahaman yang disebabkan oleh propaganda yang dilakukan oleh rezim komunis untuk memfitnah Falun Gong, Wang menulis surat kepada Jiang pada bulan Juli 2000, berbagi bagaimana dia memperoleh manfaat dari latihan ini baik secara fisik maupun mental. Namun, suratnya, dicegat oleh polisi, yang kemudian memerintahkan tempat kerjanya untuk memecatnya.

Dua Tahun di Kamp Kerja Paksa

Wang pergi ke Beijing memohon untuk berlatih Falun Gong pada bulan Juli 2000. Dalam perjalanan ke Kantor Banding Nasional, dia dihentikan oleh personel dari Kantor Perhubungan Shenyang di Beijing dan langsung dibawa ke Kamp Kerja Paksa Longshan di Kota Shenyang untuk menjalani masa hukuman dua tahun. Dia kemudian dipindahkan ke beberapa fasilitas penahanan, termasuk Kamp Kerja Paksa Shenxin dan Kamp Kerja Paksa Zhangshi. Polisi memeras sedikitnya 40.000 yuan dari keluarganya.

Penjaga kamp kerja paksa mencoba semua metode penyiksaan untuk memaksa Wang melepaskan Falun Gong. Begitu tiba di Kamp Kerja Paksa Longshan, para penjaga memerintahkan dia dan lima praktisi lainnya untuk membungkuk dengan tangan di belakang. Kemudian penjaga memanggil praktisi satu per satu ke sebuah ruangan dan menyetrum mereka dengan tongkat listrik. Meskipun Wang tidak terkejut pada akhirnya, dia dipaksa untuk mempertahankan posisi membungkuk selama dua jam.

Seorang praktisi, Wang Lihong (tidak ada hubungannya dengan Wang Chaodong), seorang siswa dari Sekolah Pengobatan Tradisional Tiongkok Liaoning, disetrum dengan empat tongkat listrik selama lebih dari dua jam sampai baterai habis. Para penjaga juga menyetrum praktisi lain Zang Ming dari Kota Shenyang.

Sementara Wang Chaodong dipenjara di kamp kerja paksa, dia juga menyaksikan seorang gadis 16 tahun, Han Tianzi, disetrum dengan tongkat listrik.

Selama lebih dari 20 hari penahanannya di Kamp Kerja Paksa Zhangshi, Wang dipaksa bekerja dengan bahan-bahan beracun. Dia terkadang kurang tidur dan kualitas makanannya sangat buruk.

Ketika dia dibebaskan pada bulan Oktober 2001, kesehatannya buruk, istrinya menceraikannya, dan dia tidak memiliki pekerjaan. Pemerintah setempat terus mengganggunya dari waktu ke waktu. Wang berusaha keras untuk kembali ke kehidupan normal. Kemudian dia menikah lagi. Namun, pada tahun 2002 dia ditangkap lagi dan ditahan di Pusat Penahanan Shenhe selama 40 hari.

Dihukum Empat Tahun Penjara

Petugas polisi dari Departemen Kepolisian Shenyang dan Kantor Polisi Danan menangkap Wang dan membawanya ke kamar hotel pada jam 7 pagi tanggal 24 Mei 2008. Mereka mengancamnya dengan penyiksaan saat menginterogasinya.

Pada hari yang sama, Zhao Hongtao, pemimpin Kantor Keamanan Domestik, memimpin penggeledahan apartemen Wang tanpa surat perintah. Mereka menyita uang tunai 1.500 yuan, satu laptop, buku-buku Falun Gong, dan van pribadi Wang. Van itu dikembalikan hanya setelah permintaan berulang kali dari keluarganya dan itu tidak lagi bisa dikendarai.

Setelah sebelas bulan ditahan di Pusat Penahanan Distrik Shenhe, Wang dijatuhi hukuman empat tahun oleh Pengadilan Distrik Shenhe. Dia didakwa “merusak penegakkan hukum,” dalih standar yang digunakan oleh otoritas Tiongkok untuk menjebak praktisi Falun Gong.

Saat menjalani hukuman di Penjara Benxi, Wang terus-menerus dipukuli dan menolak kunjungan keluarganya. Setelah dipukul pada bulan Maret 2009, giginya tanggal, hidung dan mulutnya berdarah, suaranya serak, dan dia tidak bisa berbicara.

Pada bulan Mei 2009, dia dipukuli oleh lebih dari sepuluh narapidana karena berbicara dengan praktisi lain. Kepalanya terluka dan dia tetap pusing selama beberapa hari.

Wang dibebaskan pada tanggal 28 Mei 2012.

Keluarga dalam Situasi Sulit

Tak lama setelah penangkapan Wang, istrinya, Wei Yuhuan, yang tidak memiliki pekerjaan, terpaksa pindah dari apartemen sewaan mereka dengan balita mereka yang berusia dua setengah tahun. Tertekan oleh penganiayaan, ibu mertua Wang, Zhang Guiyun, meninggal. Ibu Wang sendiri menderita stroke dan membutuhkan perawatan. Seluruh keluarga ditinggalkan dalam situasi yang sangat sulit.

Artikel terkait dalam Bahasa Inggris:

Two Families Severely Persecuted During the “Harmonious Olympics”