(Minghui.org) Salam kepada Guru yang Terhormat. Salam kepada rekan praktisi.

Saya seorang praktisi muda Falun Dafa, dan lahir di sebuah keluarga praktisi. Begitu saya dapat berbicara, orang tua mengajarkan saya untuk melafal banyak puisi Guru dari buku Hong Yin dan membaca buku Zhuan Falun, buku utama dari prinsip Falun Dafa.

Orang tua dan saya baru-baru ini meninggalkan Tiongkok dan memulai perjalanan kultivasi yang baru. Saya ingin membagikan beberapa pengalaman saya dengan anda.

Menyingkirkan Keterikatan terhadap Sentimentalitas Teman Sekelas

Saya selalu merasa sangat emosional. Saya menghargai pertemanan dan menjaga hubungan yang baik dengan teman sekelas. Namun terkadang saya timbul konflik dengan mereka. Saat tenang, saya mencari ke dalam dan mengidentifikasi keterikatan saya. Saat konflik muncul, saya sering memikirkan sebuah puisi Guru:

“Di kala mengalami perdebatan yang sengit janganlah berkeras

Carilah penyebabnya dari dalam, ini adalah Xiulian

Semakin ingin menjelaskan semakin terasa berat di hati

Dengan lapang dada tanpa keterikatan maka kebijakan akan muncul” (“Sedikit Berdebat,” Hong Yin III)

Setelah menyingkirkan konflik serta kesalahpahaman yang saya miliki dengan teman sekelas, hubungan dan pertemanan kami menjadi lebih dalam dan lebih kuat.

Setelah tiga tahun di SMP, tanpa sadar saya menjadi terjerat dengan Qing teman sekelas saya. Manusia biasa di masyarakat ini berada dalam kolam limbah raksasa; saya terobsesi dengan cinta dan hubungan namun tidak menyadari hal ini terjadi pada saya. Saya tidak terlalu memikirkannya hingga hari kelulusan, saat hati saya merasakan kesedihan yang tak terlukiskan. Pada waktu itu, saya tahu terikat dengan Qing dan diganggu oleh iblis Qing.

Guru berkata,

“Xiulian harus dilakukan di tengah penderitaan agar bisa dilihat apakah anda dapat rela melepas, dapat memandang hambar tujuh perasaan dan enam nafsu anda. Jika anda terikat pada benda itu, anda tidak akan sukses berkultivasi. Segala sesuatu selalu punya Yinyuan Guanxi, manusia mengapa dapat menjadi manusia? Karena di antara manusia ada Qing, manusia adalah hidup demi Qing ini, yakni Qing keluarga, Qing antara pria dan wanita, Qing orang tua, Qing perasaan, Qing persahabatan, dalam melakukan pekerjaan juga memerhatikan aspek Qing, kesemuanya tidak dapat lepas dari Qing ini, ingin atau tidak ingin untuk berbuat sesuatu, senang atau tidak senang, cinta dan benci, segala hal dari segenap masyarakat manusia, semua berasal dari Qing ini. Jika Qing ini tidak diputuskan, anda tidak akan berhasil Xiulian. Jika manusia dapat membebaskan diri dari Qing ini, siapa pun tidak ada yang dapat menggoyahkan anda, hati manusia biasa juga tidak akan dapat memengaruhi anda, sebagai gantinya adalah belas kasih, sesuatu yang lebih mulia. Tentu saja bila ingin serta-merta memisahkan diri dari hal itu tidak mudah, karena Xiulian adalah suatu proses yang panjang, adalah suatu proses yang secara berangsur-angsur membebaskan diri dari keterikatan hati, tetapi anda perlu mematut diri dengan ketat.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Melalui belajar Fa, saya memahami tujuan saya datang ke dunia ini bukan demi Qing, namun untuk kembali ke jati diri saya yang sesungguhnya.

Setelah meninggalkan Tiongkok, saya sering berbincang secara daring dengan teman sekelas. Orang tua terus menyadarkan saya dengan prinsip-prinsip Fa. Saya berangsur-angsur menyadari sentimentalitas yang saya rasakan terhadap teman sekelas telah mengganggu kultivasi saya. Saya terus membaca ceramah dan mencoba sebisa mungkin untuk melepaskan perasaan ini. Sekarang saya jarang menghubungi mereka dan dapat lebih fokus berkultivasi.

Menyingkirkan Keterikatan terhadap Nafsu Berahi

Tercemar karena hidup dalam masyarakat, saya jadi mengikuti arus, dan banyak terjerat obsesi. Saya menganggap normal banyak hal-hal tak berarti dan negatif. Sebagai contoh, saya terobsesi dengan penampilan saya. Saya senang mengenakan pakaian yang bagus agar dapat memikat wanita. Ini berlangsung dalam waktu yang lama. Karena saya tidak menyadari obsesi ini selama beberapa lama, obsesi ini menjadi semakin menguat. Saya tidak menyadari pemikiran ini bukanlah diri saya yang sejati. Saya merasa normal untuk jatuh cinta dengan lawan jenis, dan saya adalah pria baik yang “sedang jatuh cinta” dan “setia.” Saya juga merasa bahwa saya lebih baik dari pria muda lainnya.

Guru berkata,

“Ketika ada orang berbuat kejahatan, jika anda beri tahu dia bahwa dia telah berbuat kejahatan, dia tidak akan percaya, dia sungguh tidak percaya dirinya melakukan suatu kejahatan. Sebagian orang malah menggunakan nilai moral yang telah merosot itu untuk mengukur diri, dan menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain, karena kriteria pengukurnya telah berubah.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Beberapa hari yang lalu Guru memberi saya petunjuk untuk membaca beberapa artikel tentang pikiran nafsu berahi yang ditulis oleh praktisi. Kapanpun pikiran buruk memasuki benak saya, tidak saya akui dan segera membersihkannya.

Guru berkata,

“Terikat pada nafsu birahi, tiada bedanya dengan orang jahat, mulut membaca kitab suci mata licik sambil melirik, sudah menyimpang jauh dari Tao, ini adalah orang awam yang jahat.” (“Larangan bagi Orang yang Berkultivasi,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Saya menggunakan Fa ini untuk mengingatkan diri bahwa pikiran seorang praktisi harus murni. Saya harus meluruskan setiap pikiran, dan tidak memberikan kesempatan bagi kejahatan untuk menyusup. Dengan cara ini, saya perlahan-lahan melepaskan pikiran saya yang paling bernafsu.

Rajin Berkultivasi untuk Menyelamatkan Lebih Banyak Makhluk Hidup

Saya sering bertemu teman-teman dari Tiongkok dan saya mengklarifikasi fakta tentang Dafa kepada mereka serta jahatnya Partai Komunis Tiongkok (PKT). Sebagian orang memahami fakta dan saya membantu mereka mundur dari keanggotaan mereka di PKT serta organisasi mudanya. Selama periode akhir ini, saya berterimakasih kepada Guru karena telah memberikan kesempatan memperbaiki kekurangan saya yang sebelumnya tidak rajin, untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, dan memenuhi misi saya sebagai seorang praktisi Dafa.

Saya juga berhubungan dengan banyak rekan praktisi muda di platform daring. Saya sering menceritakan kisah saya pada mereka dan apa yang saya ketahui tentang Dafa, meningkatkan diri setiap kalinya.

Karena karantina wilayah akibat Covid-19, orang tua saya mulai berbincang-bincang secara daring dengan rekan praktisi dan membantu orang biasa mundur dari PKT. Dengan dorongan dari orang tua, saya berpartisipasi dalam proyek panggilan telepon untuk memberi tahu orang-orang fakta tentang Falun Dafa.

Saya ingat saat pertama kali melakukan panggilan telepon. Saya begitu gugup hingga tangan tidak berhenti bergetar. Saya mengatasinya dan berbicara tentang Falun Dafa serta penganiayaan dengan orang yang saya telepon. Dia setuju untuk mundur dari PKT. Saya sangat senang. Saya tahu ini adalah dorongan dan berkah dari Guru, yang memperkenankan saya membobol penghalang besar ini.

Sekarang saya tidak lagi takut mengangkat telepon, dan rasa takut yang tersisa sangat sedikit. Terkadang hal luar biasa terjadi selama panggilan telepon ini. Saya teringat, suatu kali saya menelepon pria di Tiongkok Selatan yang tidak bisa berbicara bahasa Mandarin, jadi sulit baginya untuk memahami apa yang saya katakan.

Saya rasa akan sangat bagus jika saya dapat berbicara menggunakan dialeknya. Tak disangka, saya berbicara menggunakan dialeknya. Dia memahami apa yang saya katakan dan juga setuju untuk mundur dari PKT. Saya menyadari bahwa Guru telah membantu saya menyelamatkan orang ini.

Saya sangat berterimakasih kepada Guru karena telah memberikan kebijakan bagi semua pengikutnya agar makhluk hidup dapat terselamatkan. Guru menunjukkan pada kita bahwa ada keajaiban dalam Dafa dan keajaiban dalam menyelamatkan orang.

Menghargai Waktu dan Mengultivasi Diri dengan Baik

Seiring waktu berlalu, saya merasa Guru terus memperpanjang waktu agar kita dapat menyelamatkan lebih banyak orang dan memberikan kesempatan lebih banyak pada praktisi yang belum berkultivasi dengan baik.

Guru berkata,

“…Dengan melepas keterikatan, perahu ringan melaju dengan cepat

Manusia yang berhati sarat, sulit menyeberangi lautan”

(“Hati Mengerti Sendiri,” Hong Yin II)

Sangat banyak manfaat yang saya peroleh dari Dafa. Ketika kita menyingkirkan keterikatan kita, pada saat itulah, tidak akan ada yang sulit bagi kita, dan kita benar-benar dalam kondisi tak tergerak. Selama periode akhir pelurusan Fa, saya ingin menyelamatkan lebih banyak orang, belajar Fa dengan baik, dan menyingkirkan pikiran buruk yang saya dapat dari lingkungan masyarakat. Saya akan memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan karma dan faktor negatif dari Triloka; dan terus menyadari prinsip Fa dengan lurus. Kita semua akan berkultivasi dengan rajin dan meningkatkan diri hingga mencapai kesempurnaan.

Terima kasih Guru. Terima kasih rekan praktisi.

(Dibacakan saat Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Kanada Tahun 2021)