(Minghui.org) Baru-baru ini, praktisi Falun Gong di 36 negara menyerahkan kepada pemerintah masing-masing daftar pelaku baru yang terlibat dalam penganiayaan terhadap praktisi di Tiongkok. Daftar tersebut diserahkan pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional, tanggal 10 Desember 2021. Praktisi meminta pemerintah mereka melarang pelaku dan anggota keluarga mereka memasuki negara-negara tersebut dan membekukan aset mereka.

Ke-36 negara tersebut antara lain Aliansi Lima Mata (Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru), 23 negara di Uni Eropa (Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Polandia, Belgia, Swedia, Austria, Irlandia, Denmark, Finlandia, Ceko, Rumania, Portugal, Yunani, Hongaria, Slovakia, Luksemburg, Bulgaria, Kroasia, Slovenia, Estonia, dan Malta), dan 8 negara tambahan (Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Swiss, Norwegia, Liechtenstein, Israel, dan Meksiko).

Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak Juli 1999 (termasuk menyiksa praktisi yang mengakibatkan kematian dan pengambilan organ mereka). Baru-baru ini, praktisi menyerahkan banyak daftar pelaku ke berbagai negara untuk meminta sanksi dijatuhkan kepada para pelanggar hak asasi manusia ini. Penyerahan daftar pelaku terbaru ini menandai pertama kalinya Estonia berpartisipasi dalam upaya ini.

Chen Yong, Sekretaris Kelompok Kepemimpinan Partai dari Kejaksaan Provinsi Shandong, Kepala Kejaksaan dari Kejaksaan Shandong, ada dalam daftar ini.

Informasi Pelaku

Nama Lengkap Pelaku: Chen (nama belakang) Yong (nama depan) (陈勇)
Jenis Kelamin: Pria
Negara: Tiongkok
Tanggal/Tahun Lahir: Februari 1964
Tempat Lahir: Kabupaten Pingtan, Provinsi Fujian

Jabatan atau Posisi:

Desember 1997: Dekan dan Wakil Sekretaris Partai Sekolah Tinggi Administrasi Politik dan Hukum Fujian
Desember 2003 - Maret 2012: Wakil Direktur Departemen Kehakiman Provinsi Fujian
April 2012: Dekan dan Wakil Sekretaris Komite Partai Sekolah Tinggi Kepolisian Fujian
Februari 2015: Sekretaris Komite Partai Departemen Kehakiman Provinsi Fujian, Komisaris Politik Pertama Administrasi Penjara Provinsi Fujian
Maret 2015 - Desember 2017: Direktur dan Sekretaris Komite Partai Departemen Kehakiman Provinsi Fujian, Komisaris Politik Pertama Administrasi Penjara Provinsi Fujian
Januari 2018 - Sekarang: Sekretaris Partai dan Ketua Jaksa Kejaksaan Provinsi Shandong

Kejahatan Utama

Sejak penganiayaan PKT terhadap Falun Gong dimulai pada Juli 1999, Chen Yong telah diangkat ke posisi penting dalam sistem peradilan Tiongkok. Setelah menjadi Sekretaris Partai dan Kepala Kejaksaan dari Kejaksaan Provinsi Shandong, Chen Yong dengan cermat mengikuti kebijakan PKT dalam melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong dan telah menjadi direktur utama penganiayaan di sistem kejaksaan Provinsi Shandong.

Beberapa kali selama pidatonya, dia memerintahkan kejaksaan di semua tingkat provinsi untuk “menyerang keras” dan “menghukum Falun Gong dengan tegas.” Sejak Chen menjabat sebagai Kepala Kejaksaan pada Januari 2018, setidaknya 331 praktisi Falun Gong telah dijatuhi hukuman. Pada 2019, setidaknya 145 praktisi di Shandong menghadapi tuntutan. Di antara mereka yang kemudian dijatuhi hukuman, 27 di antaranya berusia di atas 65 tahun. Pada semester pertama tahun 2021, 54 praktisi dijatuhi hukuman penjara, yang menempati peringkat kelima di negara tersebut.

Di antara praktisi yang dihukum, lima meninggal saat masih dalam tahanan. Mereka adalah Gong Piqi, Li Changfang, Yao Xinren, He Lifang dan Meng Qingmei.

Lima Kasus Kematian

1. Dihukum 7,5 Tahun Penjara, Pensiunan Kolonel Meninggal di Penjara

Gong Piqi, 66 tahun, pensiunan kolonel dari Kota Qingdao, ditangkap pada tanggal 17 Oktober 2017. Dia diadili oleh Pengadilan Distrik Shibei di ruang sidang darurat di dalam Pusat Penahanan Pudong pada tanggal 24 Mei 2018. Hakim menjatuhkan hukuman Hukuman 7,5 tahun dan denda 20.000 yuan pada tanggal 20 Juli 2018.

Di penjara, Gong tidak diizinkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau istirahat selama enam bulan karena dia menolak untuk melepaskan Falun Gong. Dia juga mengalami tekanan darah tinggi dan gejala lainnya. Ia menderita stroke dan meninggal pada tanggal 12 April 2021. Menurut saudaranya, yang melihat tubuhnya, kepalanya terluka dan bengkak serta keluar darah dari telinganya.

2. Li Changfang Meninggal Dalam Keadaan Mencurigakan di Rumah Sakit Penjara

Li Changfang dari Kota Linyi, Provinsi Shandong, ditangkap pada tanggal 23 Oktober 2018. Dia dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara dan didenda 10.000 yuan pada tanggal 27 Maret 2019.

Li mulai mengalami sakit perut saat ditahan di Pusat Penahanan Kota Linyi pada Juni 2019. Kemudian, rasa sakit menyebar ke punggung dan kakinya. Tak lama setelah dia dirawat di rumah sakit pada tanggal 6 Juli, sekelompok dokter mengoperasinya tanpa persetujuan keluarganya. Dia tetap dalam keadaan koma setelah operasi dan matanya ditutup dengan lakban sepanjang waktu. Para dokter menyatakan bahwa dia mengalami komplikasi pada hati dan ginjalnya dan mereka memasukkannya ke mesin dialisis. Dia meninggal pada tanggal 12 Juli setelah polisi melepaskan mesin pendukung kehidupan. Tubuhnya dikremasi tanpa persetujuan keluarganya.

3. Yao Xinren Meninggal setelah Mengalami Koma di Pusat Penahanan

Yao Xinren, 51 tahun, ditangkap di tempat kerjanya pada tanggal 3 Juli 2019. Pihak berwenang menyetujui penangkapannya pada tanggal 10 Agustus dan menahannya di Pusat Penahanan Zhangjiagou. Polisi menyerahkan kasusnya pada bulan Desember tahun itu dan jaksa mendakwa sesudahnya. Setelah hampir sepuluh bulan ditahan, Yao menderita stroke pada tanggal 22 April 2020. Dia dioperasi tetapi mengalami koma. Pada tanggal 4 Februari 2021, tanpa persetujuan istrinya, pihak berwenang mencabut alat bantu hidup Yao dan memindahkannya dari unit perawatan intensif rumah sakit ke pusat jompo tanpa peralatan medis yang layak untuk perawatannya. Yao meninggal seminggu kemudian pada tanggal 11 Februari.

4. He Lifang Meninggal dalam Penitipan. Dicurigai ada Pengambilan Organ

He Lifang, 45 tahun, warga Kota Qingdao, ditangkap pada tanggal 5 Mei 2019. Surat perintah penangkapan dikeluarkan pada tanggal 14 Mei dan kasusnya diteruskan ke Pengadilan Jimo pada tanggal 23 Mei. Selama penahanannya di Pusat Penahanan Pudong, He melakukan mogok makan untuk memprotes. Penjaga pusat penahanan mencekoki makan secara paksa dan memukulinya, yang membuatnya terluka. Ia mengalami inkontinensia dan meninggal pada tanggal 2 Juli 2019.

Keluarga He melihat luka terbuka di dada dan punggungnya, dan luka di dadanya sudah dijahit. Wajahnya tampak kesakitan dan mulutnya terbuka lebar. Ada darah di hidung dan mulutnya, dan darah juga merembes di antara giginya. Luka di sekujur tubuhnya, terutama di kaki dan lengannya, memiliki bekas jarum yang hitam keunguan. Keluarganya menduga bahwa organnya mungkin diambil saat dia masih hidup atau tidak lama setelah dia meninggal.

5. Meng Qingmei Meninggal Saat Menjalani Hukuman 3,5 Tahun

Meng Qingmei, dari Kota Heze, ditangkap karena mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong pada tanggal 20 Mei 2017. Dia dijatuhi hukuman 3,5 tahun lagi, juga ke Penjara Wanita Provinsi Shandong.

Keluarga Meng menerima telepon dari penjara sekitar tanggal 13 Juni 2020, bahwa dia dalam kondisi kritis. Ketika mereka bergegas ke rumah sakit, dia sudah meninggal. Sertifikat kematiannya mengatakan bahwa dia meninggal karena kegagalan organ ganda karena ketidakseimbangan elektrolit. Otoritas penjara mengatakan bahwa Meng melakukan mogok makan selama 28 hari sebelum dia meninggal, tetapi mereka menyangkal telah mencekoki makan secara paksa atau menyiksanya.

Keluarga Meng menuntut agar tubuhnya dibawa kembali ke Kabupaten Shan, Provinsi Shandong, tempat dia tinggal, untuk dikremasi, tetapi pihak berwenang menolak untuk mengizinkannya. Mereka dipaksa untuk mengkremasi Meng di Jinan dan membawa pulang abunya pada tanggal 16 Juni.

Kasus Hukuman Pilihan

1. Zheng Quanhua Dihukum 7 Tahun

Zheng Quanhua, 63 tahun, seorang warga Kota Qingdao, ditangkap pada tanggal 17 Juli 2018. Rumahnya digeledah. Kasusnya diteruskan ke Pengadilan Jimo dan dia diadili pada Juli 2019. Pengadilan memberi tahu keluarga Zheng pada akhir Oktober bahwa dia telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Dia dibawa ke Penjara Wanita Jinan pada tanggal 19 Desember 2019.

2. Dua Wanita Dihukum Karena Bukti Palsu

Wang Cuiying, seorang warga berusia 58 tahun di Kota Heze, ditangkap saat membagikan materi informasi tentang Falun Gong pada tanggal 7 Maret 2019. Praktisi lain, Zhao Aizhen, ditangkap pada malam yang sama. Meski tidak saling kenal, polisi menggabungkan kasus mereka dan menyerahkannya ke kejaksaan.

Kedua praktisi diadili melalui konferensi video oleh Pengadilan Kabupaten Juancheng pada tanggal 12 Maret 2021. Jaksa mengajukan lebih dari 1.000 bukti, termasuk buku-buku Falun Gong dan materi informasi. Dia mengklaim bahwa materi tersebut diproduksi oleh Zhao atas permintaan Wang. Dia mengatakan bahwa dia memiliki pengakuan Zhao untuk mendukung tuduhan itu tetapi Zhao menyangkal pernah membuat pengakuan. Zhao mengatakan bahwa polisi tidak membiarkan dia membaca catatan interogasi dengan hati-hati sebelum memaksanya untuk menandatanganinya. Wang menekankan bahwa dia tidak mengenal Zhao sebelum penangkapannya dan polisi serta jaksa bekerja bahu-membahu untuk menjebak mereka.

Keluarga Wang menelepon pengadilan pada tanggal 28 Maret dan diberi tahu bahwa dia dijatuhi hukuman lima tahun dengan denda 20.000 yuan. Hakim Fan menolak memberikan salinan putusannya atau rincian lainnya tetapi hanya mengungkapkan bahwa putusan itu dikeluarkan pada tanggal 18 Maret. Zhao dijatuhi hukuman empat setengah tahun dengan denda 15.000 yuan.

3. Wang Xueyong Dihukum 7 Tahun Penjara

Wang Xueyong, 50-an tahun, bekerja di Ladang Minyak Shengli. Dia ditangkap di rumahnya dan rumahnya digeledah oleh empat petugas pada tanggal 8 Januari 2020. Saat menginterogasinya, polisi terus menekannya untuk “mengaku bersalah” karena berlatih Falun Gong. Wang menolak untuk mematuhinya.

Ketika polisi menyerahkan kasus Wang ke kejaksaan, mereka menyertakan 96 materi informasi Falun Gong yang disita darinya selama penangkapan sebelumnya pada November 2018 sebagai bukti untuk mendakwanya.

Wang diadili di Pengadilan Distrik Dongying melalui konferensi video pada tanggal 20 Agustus 2020, dan dijatuhi hukuman tujuh tahun dan denda 30.000 yuan pada tanggal 24 September. Dia dipindahkan ke Penjara Provinsi Shandong tanpa sepengetahuan keluarga pada tanggal 9 Maret 2021.

4. Pensiunan Dokter, Wang Jianmin, Dihukum Sembilan Tahun

Wang Jianmin, seorang pensiunan dokter di Kota Laiyang, ditangkap saat menyimpan surat berisi informasi tentang penganiayaan ke dalam kotak surat di Perusahaan Unicom Laiyang pada tanggal 4 September 2020. Polisi menggeledah rumahnya di malam hari ketika tidak ada seorang pun di sana. Wang dibawa ke Pusat Penahanan Kota Yantai dan dimasukkan ke dalam tahanan kriminal pada tanggal 5 September. Penangkapannya disetujui pada tanggal 12 Oktober 2020. Pengadilan Menengah Kota Yantai menjatuhkan hukuman sembilan tahun dan denda 20.000 yuan pada tanggal 26 Maret 2021.

5. Empat Praktisi Falun Gong di Kabupaten Yinan Dihukum Penjara

Pada tanggal 28 Agustus 2018, Liu Naixun dan istrinya Wang Xilan, ditangkap. Penangkapan mereka disetujui 35 hari kemudian. Pada tanggal 23 Oktober, Zu Peiying dan Li Changfang, ditangkap. Komite Urusan Politik dan Hukum Kabupaten Yinan dan Kantor 610 menginstruksikan polisi setempat, kejaksaan, dan pengadilan untuk menggabungkan dua kasus dan membuat satu “kasus besar” untuk memenuhi target mereka dalam “menindak kegiatan ilegal.”

Mereka mendirikan ruang sidang darurat di Pusat Penahanan Hedong dan mengadili empat praktisi pada tanggal 24 Januari 2019. Pengadilan Yinan menghukum mereka secara diam-diam pada tanggal 27 Maret: Zu dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara dengan denda 30.000 yuan, Liu 3 tahun penjara dengan denda 20.000 yuan, Li 2,5 tahun penjara, dan Wang 2 tahun penjara. Kemudian, Li meninggal di rumah sakit penjara (rincian tercantum di atas).