(Minghui.org) Saya baru-baru ini menelepon orang-orang yang bekerja di kantor polisi, Kejaksaan, dan departemen peradilan di Sichuan, Tiongkok, sebagai anggota kelompok penyelamat telepon global. Alasan menargetkan orang-orang ini adalah karena mereka secara aktif terlibat dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.

Kebanyakan petugas polisi tidak mendengarkan panggilan saya, dan mereka menutup telepon ketika saya menjelaskan mengapa saya menelepon. Banyak yang memaki saya sebelum mereka menutup telepon. Beberapa sengaja mengangkat telepon, tetapi mengabaikannya sehingga biaya dan waktu telepon saya meningkat. Sesekali mereka mendengarkan dalam diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tidak peduli tanggapan apa yang saya terima, saya tidak pernah ragu untuk menelepon mereka lagi, menunjukkan kesabaran, ketekunan, dan belas kasih yang besar sehingga saya dapat berbicara dengan mereka. Saya tidak marah, dan saya menggunakan nada tenang saat berbicara. Pada saat yang sama, saya memperlakukan semua orang seolah-olah kami adalah teman. Saya mencoba membuat pihak lain merasa bahwa saya hanya berbagi informasi penting dengan mereka, bukan memberi mereka kuliah tentang etika.

Saya juga berhenti mengejar hasil tertentu dari panggilan tersebut. Saya fokus pada bagaimana menyelamatkan orang-orang yang mengangkat telepon. Saya terus memancarkan pikiran lurus saat menunggu panggilan tersambung. Saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya harus memperlakukan semua orang dengan kebaikan dan belas kasih.

Suatu hari saya menelepon sekitar 40 nomor telepon, dan menghabiskan lebih banyak waktu memancarkan pikiran lurus daripada berbicara di telepon. Saya percaya bahwa setiap panggilan telepon memiliki efek positif, dan akan mendukung rekan-rekan praktisi di Tiongkok.

Saya menelepon seorang petugas polisi delapan kali. Dia menjawab panggilan pertama saya, memaki saya, dan langsung menutup telepon. Saya menelepon nomornya berulang kali. Pada percobaan kedelapan, dia dengan marah berkata, “Mengapa kamu terus menelepon saya? Apakah kamu punya uang? Saya akan mendengarkan kamu jika kamu membayar saya,” dan langsung menutup telepon ketika saya mengatakan saya tidak punya uang untuk membayarnya. Dia tidak pernah menjawab telepon saya setelah itu.

Saya tidak marah pada kekasarannya dan tidak tergerak. Saya tetap tenang dan lanjut menelepon orang berikutnya.

Lebih sering daripada tidak, beberapa petugas polisi menjawab telepon dan mendengarkan saya selama beberapa detik sebelum mereka menutup telepon. Mereka menjawab ketika saya menelepon lagi, dan menutup telepon setelah mendengarkan saya selama beberapa detik. Ketika ini terjadi, saya harus menyampaikan pesan kepada mereka sesingkat dan secepat mungkin.

Saya biasanya berkata, “Saya menelepon untuk memberi tahu anda dan keluarga anda bagaimana tetap aman di masa yang kacau ini. Mohon jangan menganiaya praktisi Falun Gong. Tolong lindungi mereka saat anda bisa. Mohon mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan ingat frasa keberuntungan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Kepala Kantor 610 pernah menjawab telepon saya. Dia tidak menjawab sama sekali, tetapi dia juga tidak menutup telepon. Saya pertama kali menyapa dia dan keluarganya dengan sopan. Saya mengatakan bahwa saya berharap mereka akan tetap aman setelah gempa bumi Sichuan.

Saya kemudian memintanya untuk memasukkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” ke dalam hati. Saya mengatakan dia akan mengalami keajaiban jika dia dengan tulus melafalkan kalimat-kalimat itu. Saya mengatakan kepadanya bahwa banyak orang telah lolos dari bencana, dan tetap aman dengan melakukannya.

“Falun Dafa (juga disebut Falun Gong) mengajarkan orang untuk menjadi baik,” kata saya, “dan berkultivasi Sejati-Baik-Sabar. Melindungi praktisi Falun Gong akan mendapatkan berkah, tetapi terus menganiaya mereka akan menghadapi hukuman dari manusia dan Surga, dan bahkan dapat menghadapi pemusnahan oleh Surga.”

Saya melanjutkan, “Situs web Minghui telah melaporkan lebih dari 20.000 contoh orang dalam sistem peradilan yang berpartisipasi dalam menganiaya Falun Gong, dan meninggal secara tak terduga. Saya tidak mencoba menakut-nakuti anda dengan mengatakan ini kepada anda. Saya harap anda bisa tetap aman demi diri sendiri dan keluarga anda.”

Saya selalu mengatakan kepada petugas polisi bahwa mantan kepala PKT, Jiang Zemin, pernah berkata bahwa dia bisa melenyapkan Falun Dafa dalam waktu tiga bulan. Dia melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa. Saya kemudian mengatakan bahwa Falun Dafa dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, dan telah menerima lebih dari 4.000 penghargaan secara global. Buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun, telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa.

Saya kemudian mengatakan bahwa karena menganiaya Dafa, Jiang Zemin didakwa di lebih dari 30 negara. Dia didakwa dengan genosida, penyiksaan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Saya mengatakan bahwa setiap orang yang berpartisipasi dalam menganiaya Falun Gong menjalankan perintah ilegal dari Jiang Zemin bukannya bertindak berdasarkan hukum. Jadi, ketika hukum mulai mengadili para pelanggar, mereka akan menghadapi litigasi.

Jika mereka masih mendengarkan, saya memberi tahu mereka fakta tentang aksi bakar diri di Lapangan Tiananmen, dan 400 juta orang telah mundur dari PKT.

Saya selalu meminta orang untuk berhenti menganiaya praktisi Falun Gong dan melindungi praktisi sebanyak mungkin. Saya meminta mereka untuk mundur dari PKT dan melafalkan kalimat-kalimat keberuntungan. Saya juga menyarankan agar mereka melaporkan kasus penganiayaan ke situs web Minghui, atau jika mungkin ke praktisi luar negeri.

Saya telah berlatih Falun Dafa selama 16 tahun. Saya mengerti betapa sulitnya menyelamatkan orang. Saya tidak dapat melakukan panggilan telepon tanpa perlindungan dan dorongan Guru. Praktisi lain juga banyak membantu saya. Saya berharap bersama-sama kita dapat menyaksikan apa yang Guru katakan di Hong Yin IV,

“...
Angin musim gugur menderu, merah berubah menjadi kuning
Keberingasan sudah pupus, hari-hari penuh dengan kegelisahan
Pembalasan atas perbuatan masa kini terwujud di saat ini, tiada yang dapat meloloskan diri
…” (“Coba Kamu Gila-gilaan Lagi,” Hong Yin IV )