(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Chengdu, Provinsi Sichuan telah ditahan selama hampir tiga bulan sejak penangkapannya pada 9 Agustus 2022 karena berlatih Falun Gong. Keluarganya belum menerima pemberitahuan penahanan resmi atau dokumen lain tentang kasusnya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Sekelompok petugas masuk ke rumah Luo Chuan pada 9 Agustus dan menangkap dia dan putrinya. Buku-buku Falun Gong, komputer, tablet, dan barang-barang pribadi lainnya disita. Kedua wanita itu kemudian dibawa ke Kantor Polisi Jiulidi untuk diinterogasi.

Sementara putrinya dibebaskan pada sore hari, Luo ditahan di kantor polisi selama dua hari dan dipukuli oleh polisi. Pada 11 Agustus, dia dibawa ke Pusat Penahanan Xindu. Karena dia menolak mengenakan pakaian pelindung di pintu masuk, tiga penjaga memukulinya dan melukai kaki dan sikunya.

Luo kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Shuangliu. Polisi membawanya ke rumah sakit jiwa setempat pada 12 Oktober untuk evaluasi kesehatan mentalnya. Mengetahui bahwa banyak praktisi Falun Gong yang sehat telah dicap sebagai sakit jiwa dan menjadi sasaran pemberian obat paksa di rumah sakit jiwa, Luo dengan keras menolak evaluasi tersebut, tetapi dokter dengan paksa menyelesaikan prosedurnya.

Keluarga Luo juga menghadapi pelecehan terus-menerus dalam tiga bulan terakhir. Polisi telah mencoba menekan putrinya untuk menandatangani hasil evaluasi kesehatan mentalnya dan memecat pengacara yang dia sewa untuk Luo.

Sebelum siksaan terakhirnya, Luo sebelumnya ditangkap pada 2 Oktober 2019 setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Polisi menggeledah rumah ibunya, tempat dia tinggal, dan menyita buku-buku Falun Gong, laptop, pemutar media, dan materi informasi. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Chengdu.

Pengadilan Distrik Jinniu mengadakan sidang lewat panggilan video kasus Luo pada 29 Juni 2020. Hakim sering kali melakukan interupsi terhadap pengacaranya dan pembelaan Luo. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Chengdu setelah dijatuhi hukuman satu tahun. Pengadilan yang lebih tinggi memutuskan untuk menegakkan putusan aslinya pada 21 Agustus tanpa sidang.