(Minghui.org) Seorang warga Kota Dalian, Provinsi Liaoning ditangkap pada 22 Oktober 2022, setelah dipaksa tinggal jauh dari rumah selama lebih dari setahun untuk menghindari penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong. Kong Qingping sekarang ditahan di Pusat Penahanan Yaojia dan ditolak kunjungan keluarganya.

Putri Kong, Liu Zhitong, yang saat ini tinggal di San Francisco, AS, mengikuti rapat umum di depan Konsulat Tiongkok pada 3 November 2022, menuntut pembebasan segera ibunya.

Liu berkata bahwa dia sangat prihatin dengan keselamatan ibunya. Dia tersedak beberapa kali saat berbicara.

Liu Zhitong memegang foto ibunya. Papan itu berbunyi, “Segera lepaskan ibu saya Kong Qingping.”

Di bawah ini adalah pidato Liu.

***

Nama saya Liu Zhitong. Saya dari Kota Dalian, Provinsi Liaoning, dan sekarang saya tinggal di San Francisco Bay Area. Hari ini, saya di sini untuk mencari bantuan untuk menyelamatkan ibu saya, praktisi Falun Gong Kong Qingping.

Pada 25 Februari 2020, setelah dilaporkan oleh seseorang yang salah paham tentang Falun Gong, ibu saya ditangkap di rumah oleh petugas dari Kantor Polisi Lijiajie. Polisi menyita buku-buku Falun Gong, foto Guru Falun Gong, komputer, printer, ponsel, dan barang-barang lainnya. Polisi bergiliran menginterogasinya dan memerintahkannya untuk melepaskan keyakinannya di kantor polisi. Dia tidak bekerja sama dengan mereka. Setelah 24 jam ditahan, dia dibebaskan dan dijadikan tahanan rumah.

Sebulan kemudian, petugas memerintahkannya untuk kembali ke kantor polisi dan menulis pernyataan, berjanji untuk tidak berlatih Falun Gong lagi. Dia menolak untuk menulis pernyataan seperti itu dan ditahan selama sehari. Polisi mengubah status kasusnya menjadi “dengan jaminan” dan memaksa keluarga kami untuk membayar 10.000 yuan jaminan sebelum membebaskannya.

Ketika kondisi jaminan ibu saya berakhir setahun kemudian pada Maret 2021, polisi memerintahkannya untuk pergi ke kantor polisi lagi. Khawatir penahanan berkepanjangan atau kemungkinan hukuman penjara, ibu saya terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari polisi.

Petugas An dan tiga orang lainnya mengikuti ibu saya ke tempat tinggal sementaranya pada pukul 3 sore pada tanggal 22 Oktober 2022. Mereka mematikan listrik dan menangkapnya ketika dia membuka pintu untuk memeriksa situasi. Dia telah ditahan di Pusat Penahanan Yaojia sejak itu dan ditolak kunjungan keluarganya. Saya dan keluarga sangat mengkhawatirkannya. Saya mengalami banyak kesulitan untuk tidur setiap malam. Segera setelah saya menutup mata, wajah tersenyum ibu saya akan muncul di depan saya.

Saya ingat ketika saya masih kecil, kesehatan ibu saya sangat buruk dengan lebih dari sepuluh penyakit. Dia minum banyak obat dan hidupnya sengsara. Sebelum setiap makan, ayah saya akan menyiapkan segenggam pil dan air untuknya. Karena penderitaan fisiknya, dia terus-menerus dalam suasana hati yang buruk dan sering kehilangan kesabaran dengan ayah saya. Tapi ayah tidak pernah bertengkar dengannya, karena tahu dia tidak bermaksud seperti itu. Saya takut kepadanya, tapi lebih takut kehilangannya.

Pada awal tahun 2004, ibu saya menderita demam terus-menerus. Setelah pergi ke beberapa rumah sakit, dia dipastikan menderita septikemia. Kondisinya sangat berbahaya dan perawatan medis tidak banyak berpengaruh padanya. Kami khawatir, tetapi tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk membantunya.

Suatu hari, ibu saya memberi tahu bahwa dia akan mulai berlatih Falun Gong dan dia akan sehat kembali. Karena saya telah membaca banyak laporan fitnah tentang Falun Gong di sekolah atau di TV, saya takut. Tetapi segera setelah saya berpikir bahwa dia akan menjadi sehat dengan berlatih, saya mendukungnya.

Hebatnya, hanya dalam satu bulan berlatih Falun Gong, kesehatan ibu saya meningkat secara signifikan dan penyakitnya hilang sebelum kami menyadarinya. Melasma di wajahnya hilang dan kulitnya menjadi kemerahan dan halus. Selain peningkatan kesehatan fisiknya, temperamen buruknya juga hilang. Hubungannya dengan ayah saya dan anggota keluarga lainnya menjadi harmonis kembali. Kami semua terkesan dengan perubahannya dan memahami bahwa selama ini Falun Gong telah difitnah.

Saya tidak mengerti mengapa Partai Komunis Tiongkok menganiaya latihan yang begitu indah dan menyebarkan propaganda untuk menjelekkannya. Begitu banyak orang menjadi memusuhi Falun Gong karena propaganda dan beberapa bahkan menjadi kaki tangan rezim dan berpartisipasi dalam penganiayaan.

Faktanya, Falun Gong adalah latihan yang baik yang mengajarkan Sejati-Baik-Sabar. Para praktisinya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik. Mereka yang mempraktikkannya mengalami peningkatan kesejahteraan fisik dan mental. Ibu saya adalah contoh terbaik.

Saya juga mulai memahami mengapa begitu banyak praktisi Falun Gong masih bertahan dalam menegakkan keyakinan spiritual mereka, meskipun selama puluhan tahun dianiaya secara brutal, dan mempertaruhkan hidup mereka untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan itu. Itulah cara mereka membayar kembali kepada Falun Gong untuk semua manfaat yang telah mereka terima dan mereka berharap lebih banyak orang dapat mengambil manfaat darinya.

Mungkin beberapa orang di pemerintahan tahu bahwa Falun Gong itu baik. Tetapi untuk mempertahankan pekerjaan mereka, mereka terlibat dalam penganiayaan walau bertentangan dengan hati nurani mereka. Tapi yang ingin saya katakan adalah bahwa tentara Jerman yang membunuh orang-orang Yahudi di kamp konsentrasi mungkin berpikiran sama. Mereka mengira bahwa mereka hanya mengikuti perintah dari atas dan mereka tidak melihat hari persidangan mereka di Pengadilan Internasional sebagai penjahat perang. Jika anda tidak dapat menghentikan penganiayaan, anda dapat memutuskan bagaimana anda melakukan tugas dan anda memiliki pilihan untuk menaikkan laras senjata lebih tinggi satu sentimeter [agar meleset dari sasaran dengan sengaja].

Sejak ibu saya ditangkap, saya selalu mengkhawatirkan keselamatannya. Cuaca di Dalian sekarang sangat dingin. Saya tidak tahu apakah dia memiliki pakaian hangat atau tidak. Karena pusat penahanan tidak mengizinkan keluarga saya mengunjunginya, kami tidak tahu bagaimana keadaannya.

Saya tahu penganiayaan itu sangat brutal. Sejak dimulai pada 20 Juli 1999, banyak praktisi telah ditangkap dan dihukum. Beberapa bahkan disiksa sampai mati atau dibunuh untuk diambil organnya. Memikirkan kemungkinan siksaan yang mungkin diderita ibu saya benar-benar menyakitkan hati saya. Saya bukan orang yang kuat mentalnya. Tetapi saya terus mengatakan pada diri sendiri bahwa saya harus tetap kuat dan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan ibu saya.

Jadi, saya berdiri di sini hari ini, menuntut pemerintah Tiongkok untuk segera membebaskan ibu saya dan praktisi Falun Gong lainnya yang dipenjara. Selama dia masih ditahan, saya tidak akan menyerah pada upaya saya untuk menyelamatkannya. Saya berharap lebih banyak orang baik hati dapat bergabung dengan saya dan membantu menghentikan penganiayaan bersama-sama.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

San Francisco, California: Rally in Front of Chinese Consulate Calls for Release of Falun Dafa Practitioners Detained in China