(Minghui.org) Suatu Minggu pagi di bulan September ini, saya menemukan ibu saya terbaring di lantai. Dia jatuh dari tempat tidur dan berbaring di sana selama lebih dari satu jam. Saya membantunya kembali ke tempat tidur. Kemudian terpikir oleh saya bahwa dia tidak baik selama beberapa hari terakhir, batuk lebih dari biasanya. Saya memberinya Tes Antigen Cepat COVID yang baru. Hasilnya positif. Saya segera menelepon ambulans untuk membawanya ke Rumah Sakit Universitas Nasional Cheng Kung.

Beberapa gejalanya yang lebih jelas adalah lesu, batuk, suhu tubuh sedikit meningkat, dan kehilangan nafsu makan. Ibu berusia 90 tahun dan belum divaksinasi virus. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, tes darah, rontgen dada, dan elektrokardiogram (EKG), dokter menyarankan agar dia tinggal di rumah sakit untuk pemantauan lebih lanjut. Sepanjang waktu saya dalam keadaan panik dengan pikiran buruk memenuhi kepala saya. Saya tidak bisa menghilangkan firasat bahwa masalah ada di depan.

Namun, saya juga ingat apa yang Guru katakan:

“Ketika benar-benar berada di tengah musibah atau sedang melewati cobaan, anda boleh mencoba, saat sulit bersabar anda cobalah bersabar. Saat terlihat tidak ada harapan, dikatakan sulit untuk dilakukan, maka anda boleh coba lakukan, lihat akhirnya sanggup atau tidak. Bila anda benar-benar berhasil, anda menemukan memang benar pepatah mengatakan: “Setelah melewati bayangan gelap pohon willow, akan ditemukan kecerahan bunga dan sebuah desa lain!”” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Saya segera menenangkan diri dan mendesak ibu saya untuk mengatakan, “Falun Dafa baik! Sejati, Baik, Sabar baik!” dan meminta Guru untuk membantu dan mempertahankan pikiran lurusnya.

Sambil menunggu di rumah sakit, saya menelepon seorang teman yang merupakan pengasuh dan memintanya untuk membantu menemukan seseorang untuk merawat ibu saya. Dia mengatakan hampir tidak mungkin menemukan orang untuk merawat pasien COVID, bahkan jika anda menawari mereka 5.000 yuan sehari. Tidak ada yang mau mempertaruhkan kesehatan mereka sendiri bahkan untuk uang sebanyak itu.

Ibu saya ditempatkan di ruang isolasi seluas empat meter persegi di lantai delapan rumah sakit. Dia tidak bisa meninggalkan ruangan dan tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Saya tinggal bersamanya dan saya juga dikarantina.

Perawat memberi saya beberapa instruksi tentang cara merawat ibu saya. Sebelum dia pergi, dia memperingatkan saya bahwa hampir semua orang yang merawat pasien COVID akhirnya terinfeksi. Saya segera menyangkal ini dalam pikiran saya, berpikir, “Jika saya percaya anda, saya akan mengikuti pengaturan kekuatan lama. Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Saya tidak akan terinfeksi karena praktisi dipenuhi dengan energi lurus yang dapat menghancurkan virus.”

Guru berkata,

“Pengikut Dafa yang sejati, semuanya memiliki energi, mereka sendiri adalah pembasmi karma dan bakteri, adalah utusan penyelamat di saat terakhir, saat mengklarifikasi fakta menyelamatkan manusia akan dilakukannya secara rasional.” (“Rasional”)

Setelah perawat pergi, saya meminta Guru untuk melindungi ibu saya dan saya memutar rekaman ceramah Guru dan musik Dafa untuk ibu saya, “Pudu” dan “Jishi.” Kami selesai mendengarkan sembilan ceramah selama kami tinggal.

Ibu saya pulih agak cepat. Semua hasil pemeriksaan normal sebelum dia dipulangkan. Selama 4 hari kami tinggal, saya sepenuh hati merawatnya – saya memandikannya, mengganti popoknya, dan memberinya makan. Sepanjang waktu, kerangka pikiran saya adalah untuk mempertahankan Xinxing dan berperilaku sebagai seorang kultivator sambil melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang putri.

Terima kasih kepada Guru dan kekuatan besar Falun Dafa, ibu saya segera kembali ke rumah, dan semuanya dengan cepat kembali normal.

Setelah keluar dari rumah sakit, karena saya dekat dengan pasien COVID, sesuai peraturan pemerintah saya harus menunjukkan hasil tes negatif dalam dua hari terakhir jika saya berencana untuk pergi keluar untuk hal-hal seperti berbelanja dll. Hasil tes negatif. Sebenarnya hasil tes PCR wajib yang saya lakukan sebelum saya diizinkan tinggal di rumah sakit juga negatif. Fakta bahwa saya belum pernah divaksinasi terhadap virus ini dan belum pernah terinfeksi sekarang atau sebelumnya adalah bukti bahwa kita kultivator memang memiliki energi lurus yang sangat kuat di tubuh kita.

Melalui acara ini, saya menemukan bahwa saya memiliki keegoisan dalam diri saya. Saya mencintai ibu saya dan selalu merawatnya dengan baik tetapi jauh di lubuk hati saya memiliki banyak dendam – terhadap keluarga saya, dan terhadap ibu saya karena mementingkan diri sendiri dan memanjakan diri ketika dia masih muda dan mengabaikan anak-anaknya. Dengan mencari ke dalam, saya menyadari bahwa untuk menghindari keegoisan, saya benar-benar perlu berusaha lebih keras untuk mengultivasikan kesabaran.

Menahan kesulitan dan kesengsaraan adalah hal yang baik dari sudut pandang seorang kultivator. Saya sebenarnya mengabaikan prinsip Fa itu dengan membenci ibu saya. Saya membalikkan pemikiran saya dan sikap saya terhadap ibu saya sangat berbeda sekarang. Saya lebih menghargai dia karena telah membawa saya ke dunia ini, memfasilitasi proses bagi saya untuk mendapatkan Dafa yang berharga ini dan berkultivasi.