(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa tahunan telah diadakan di Gedung Olahraga Bola Basket Heping di Taipei pada tanggal 13 November 2022. Praktisi saling menyemangati dalam kultivasi dan mendengarkan 19 pembicara berbagi pengalaman kultivasi mereka. Setiap orang merasakan belas kasih Guru yang besar dan tak terbatas dan saling mendorong untuk lebih rajin berkultivasi.

Falun Dafa sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah. Praktisi berasal dari semua lapisan masyarakat dan melakukan berbagai jenis pekerjaan yang berbeda. Banyak dari mereka adalah praktisi muda yang berusaha untuk gigih maju dalam jalur kultivasi.

Lebih dari 6.000 praktisi menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa 2022 di Taiwanpada tanggal 13 November 2022.

Insinyur: Segalanya Akan Berubah Menjadi Lebih Baik Ketika Saya Mematuhi Prinsip Falun Dafa

Liao Naixing berkata bahwa seseorang harus mematuhi prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan

Liao Naixing, 28 tahun, adalah seorang insinyur mesin yang mulai berkultivasi Falun Dafa pada Bulan Mei 2018. Ia tersentuh oleh cerita berbagi pengalaman Yu Zhen, seorang siswa penari. Yu Zhen mengalami masa depresi dan dapat membuat terobosan karena mematuhi Fa Guru dan meningkatkan xinxingnya (kualitas moral).

Liao mengatakan ia dulu terlalu fokus pada pekerjaan, hubungan manusia, dan keuangannya dan telah lupa pentingnya untuk mengultivasi karakternya. Setelah mendengarkan pengalaman praktisi, Liao memahami bahwa hal-hal akan berubah menjadi lebih baik jika seseorang belajar Fa lebih banyak dan mengikuti standar Dafa.

Menemukan Kekurangan Sendiri Setelah Mendengarkan Pengalaman Praktisi

He Ziyu (tengah) menghadiri konferensi berbagi pengalaman bersama ibu dan adik laki-lakinya

He Ziyu, seorang gadis muda yang hangat dan bahagia, ia menghadiri konferensi berbagi pengalaman dengan ibu dan saudara laki-lakinya. Ibunya adalah orang pertama dalam keluarga yang berkultivasi Falun Dafa. Ibunya sakit parah pada tahun 2004 dan salah satu teman sekelasnya memperkenalkan Falun Dafa kepadanya. Ia memutuskan untuk mencoba Falun Dafa karena telah divonis bahwa hidupnya tinggal beberapa hari saja.

Setelah jatuh sakit, ibunya tidak bisa beristirahat dengan nyenyak pada malam hari, tetapi empat hari setelah mengikuti ceramah sembilan hari Falun Dafa, bisa tidur dengan nyenyak. Ibunya perlahan mendapatkan kembali kesehatannya melalui belajar Fa dan berlatih lima perangkat latihan Falun Dafa.

Ziyu mulai berpartisipasi dalam kegiatan Dafa bersama ibunya dan mulai berkultivasi Falun Dafa di tahun ketiga perguruan tinggi pada tahun 2017. Ziyu berkata bahwa ia telah menemukan arti hidup yang sebenarnya.

Ziyu selalu menantikan konferensi berbagi pengalaman Fa tahunan. Dengan mendengarkan bagaimana praktisi lain membuat terobosan dan merenungkan kultivasi, ia dapat mencari ke dalam dan menemukan kekurangannya. Ia dapat menemukan banyak keterikatan yang sangat tersembunyi di dalam dirinya dan dapat meningkatkan Xinxingnya serta meningkatkan kultivasinya.

Ziyu mengatakan ia sangat tersentuh setelah mendengar bagaimana dua praktisi muda menyingkirkan keterikatan mereka pada penggunaan perangkat elektronik dan menonton film. Ia menyadari bahwa ia juga menghabiskan banyak waktu online, dan itu perlahan berkembang menjadi keterikatan pada kenyamanan, keegoisan, dan kemalasan. Ini mulai menghambat kultivasinya.

Ziyu menyadari fakta bahwa ada banyak konsep menyimpang dalam film-film modern yang dapat membahayakan tubuh dan pikiran seseorang. Menonton film-film tersebut dalam waktu yang lama juga bisa membuat seseorang mudah gelisah dan mengalami mimpi buruk.

Setelah menyadari hal di atas, Ziyu bertekad untuk benar-benar berkultivasi. Ia membersihkan dirinya dengan belajar Fa, mencari ke dalam dan memperbaiki tindakannya. Ia bertekad untuk berjalan dengan baik di jalur kultivasi dan tidak mengecewakan Guru yang berbelas kasih.

Mengatasi Kesengsaraan dan Mengalami Kemuliaan Dafa

Fan Shurui senang berlatih Falun Dafa

Fan Shurui, seorang gadis muda yang jujur dan terus terang dengan rambut pendek, adalah seorang guru les bahasa Inggris. Ia memperoleh Falun Dafa pada tahun 2019. Shurui sering mengalami sakit perut di masa lalu, tetapi setelah seorang teman memperkenalkan Falun Dafa kepadanya, kesehatannya membaik.

Shurui berbagi, “Saya dulu senang berada di luar dan tidak pernah suka berada di rumah. Saya senang berkumpul dengan teman-teman, minum-minum dan tidak mempunyai tujuan hidup. Saya memahami banyak prinsip Guru setelah berkultivasi Falun Dafa.”

Meminum alkohol sering membuatnya sakit dan lelah, jadi ia berhenti minum alkohol. Ia sekarang pulang kerja tepat waktu dan membaca ceramah Guru kapan pun ketika ada waktu. Belajar Fa dan berlatih telah menjadi bagian dari rutinitas hariannya. Ia juga menjadi patuh dan mendengarkan orang tuanya.

Shurui mendapat banyak manfaat dari menghadiri konferensi berbagi pengalaman. Ia belajar mencari ke dalam setelah mendengarkan praktisi berbagi tentang bagaimana mereka mencari ke dalam.

Shurui menyatakan, “Meskipun saya belajar Fa dan berlatih setiap hari, saya selalu bertanya pada diri sendiri: Apakah saya belajar Fa dengan sepenuh hati? Apakah gerakan latihan saya sudah tepat?” Hanya dengan kultivasi yang teguh baru dapat dianggap sebagai kultivasi yang sejati.

Banyak pengalaman kultivasi praktisi muda juga mengingatkan Shurui untuk menyingkirkan keterikatan nafsu berahi, kenyamanan dan mentalitas bersaing. Ia belajar bagaimana mengklarifikasi fakta dengan bijaksana dan mengetahui bahwa klarifikasi fakta adalah bagian dari pengujian Xinxingnya dan merupakan cara untuk menyingkirkan keterikatan pada rasa ketakutan.

Ia merasa masih kurang dalam berkultivasi dibandingkan dengan 19 praktisi yang mempresentasikan makalah berbagi pengalaman mereka di konferensi. Ia ingin berusaha untuk lebih rajin dan tidak mencari alasan untuk dirinya sendiri. Menerobos pikiran manusia adalah kunci sukses dalam kultivasi.

Praktisi Jepang: Tersentuh oleh Pengalaman Kultivasi Tentang Menyingkirkan Iri Hati

Sugano Soeta, seorang praktisi muda Jepang, merasa beruntung dapat menghadiri konferensi berbagi pengalaman Fa

Sugano Soeta adalah mahasiswa tahun ketiga di National Tsing Hua University di Taiwan. Dengan perlahan, Sugano belajar tentang moral dan nilai-nilai tradisional Tiongkok setelah berkultivasi Falun Dafa. Sebagai seorang Jepang, Sugano tidak fasih berbahasa Mandarin, dan ingin belajar di Taiwan untuk mempelajari lebih banyak tentang Kebudayaan Tiongkok yang otentik yang diilhami dewa.

Sugano merasa beruntung bisa menghadiri konferensi berbagi pengalaman Fa. Ia mendapat banyak manfaat dari belajar bagaimana menyingkirkan keterikatan iri hati. Ia mengatakan bahwa iri hati bermanifestasi di banyak bidang yang berbeda. Contoh, merasa tidak adil ketika orang lain tidak bekerja keras, memandang rendah orang lain, merasa diperlakukan tidak adil dan merasa bahwa orang lain harus mengalami kesulitan yang sama, dan lain-lain. Ia dapat dengan cepat menyingkirkan keterikatan ini setelah mendapat pencerahan dari prinsip Fa Guru. Ia mampu memiliki hati yang tenang dan berpikir dengan menempatkan diri dalam posisi orang lain.

Sugano mengatakan bahwa orang sering merasa frustrasi terhadapnya karena ia tidak dapat mengekspresikan dirinya dengan bahasa Mandarin ketika di Taiwan. Ia mungkin bisa menjadi dendam terhadap orang-orang itu. Ia dapat mempelajari bahwa ini semua adalah manifestasi dari keterikatan pada iri hati dan ia ingin menyingkirkannya.

Kesehatan Sugano lemah ketika ia masih muda dan ia selalu masuk angin atau demam, yang mengakibatkan infeksi telinga yang menetap. Ia emosi dan mudah gelisah. Ibunya tidak tahu harus berbuat apa dan kelelahan secara fisik dan mental. Penyakit Sugano hilang ketika keluarganya mulai berkultivasi Falun Dafa pada tahun 2005. Ia berusia empat tahun saat itu. Ibunya tidak perlu lagi membawanya ke rumah sakit dan ia mulai melihat senyum di wajah orang tuanya.

“Saya sangat beruntung tinggal bersama keluarga kultivator!” Sugano menyatakan bahwa orang tuanya tidak bertengkar atau cerewet terhadapnya. Seluruh keluarganya hidup bahagia setiap hari.