(Minghui.org) Sejak Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong, sebuah latihan spiritual kuno, tahun 1999, praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dilecehkan, ditangkap, ditahan, dipenjarakan, dan disiksa.

Tahun 2021, 58 praktisi Falun Gong usia 60 ke atas telah terkonfirmasi meninggal akibat penganiayaan, 278 orang dijatuhi hukuman penjara, 1.318 orang ditangkap dan dilecehkan, 142 orang uang pensiunnya ditangguhkan, 55 orang diambil darahnya secara paksa, dan 13 orang dipaksa meninggalkan rumah untuk menghindari gangguan lebih lanjut. Insiden ini, yang terjadi tahun 2021 atau sebelumnya, tersebar di 30 provinsi, daerah otonom, dan kota madya.

58 Meninggal Akibat Penganiayaan

Lima puluh delapan praktisi terkonfirmasi meninggal tahun 2021 sebagai akibat dari penganiayaan. Mereka berusia 60 tahun ke atas pada saat kematian mereka, yang terjadi tahun 2021 atau sebelumnya. Di antara mereka, 11 orang meninggal dalam tahanan, termasuk 3 orang di pusat penahanan dan 8 orang dalam penjara.

Berikut ini adalah kasus kematian terpilih.

Dijatuhi hukuman Empat Tahun setelah Menjalani Masa Hukuman Tiga Tahun, Pria Berusia 80 Tahun Meninggal di Penjara

Saat keluarga Liu Xiyong [pria] pergi ke penjara untuk menjemputnya tanggal 9 April 2021, mereka kecewa mengetahui bahwa pria berusia 80 tahun tersebut, yang baru saja menyelesaikan masa hukuman tiga tahunnya, dibawa ke Penjara No. 3 Kota Dalian. Penduduk Kota Dalian, Provinsi Liaoning tersebut langsung dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun lagi.

Saat dipenjarakan, Liu menderita diabetes dan masalah kesehatan lainnya. Pihak berwenang memborgolnya dan membelenggunya ke ranjang rumah sakit saat dia diobati. Dia meninggal di rumah sakit tanggal 29 Desember. Pihak berwenang penjara tidak membiarkan putra Liu mengambil jasadnya. Mereka membawanya sendiri ke rumah duka, takut keluarga Liu akan mengajukan keluhan terhadap mereka. Polisi mengawal jasadnya hingga dikremasi tanggal 1 Januari 2022.

Liu Xiyong

Dengan penganiayaan yang terjadi tahun 1999, Liu berulang kali dipenjarakan karena teguh dengan keyakinannya dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan. Dia diberikan hukuman 2 tahun kerja paksa setelah penangkapannya bulan April 2002 dan dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara setelah penangkapan berikutnya tanggal 24 Juli 2008. Dia dijatuhi hukuman lagi tiga tahun penjara tanpa persidangan, setelah penangkapan terakhirnya tanggal 9 April 2018. Saat istrinya dengan putus asa memohon pembebasannya di kantor polisi setempat, seorang petugas berkata padanya, “Kali ini kami akan membiarkannya mati di dalam!”

Pria Berusia 89 Tahun yang Menderita Strok setelah Penangkapan Polisi, Meninggal Beberapa Bulan Kemudian

Liu Yongcun [pria], 89, asal Kota Shulan, Provinsi Jilin, dilaporkan ke polisi karena menyebarkan kalender berisi informasi Falun Gong di Kecamatan Fate pada musim dingin tahun 2020. Polisi menangkap Liu dan menggeledah rumahnya. Mereka memaksanya untuk menandatangani pernyataan jaminan. Liu sangat ketakutan hingga menderita strok dan menjadi terbaring di ranjang.

Polisi Kecamatan Fate kembali menggeledah rumah Liu pada 12 Mei 2021. Mereka menyita barang pribadi dan mencoba memeras uang 700 yuan darinya namun gagal. Cobaan berat ini sangat membuat Liu sedih, yang meninggal empat bulan kemudian pada 10 September 2021.

Pensiunan Kolonel Meninggal di Penjara karena Keyakinannya

Gong Piqi [pria], 66, adalah pensiunan kolonel di Kota Qingdao, Provinsi Shandong. Dia dijatuhi hukuman tujuh setengah tahun penjara pada tahun 2018 karena berlatih Falun Gong. Dia berada di Penjara Provinsi Shandong, yang terkenal karena menganiaya praktisi demi memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka.

Gong Piqi

Keluarga Gong diinformasikan bahwa Gong meninggal karena strok tanggal 12 April 2021. Saat keluarganya pergi ke rumah sakit keesokan harinya, dokter dan pihak berwenang penjara menolak membiarkan keluarga melihat jasad Gong. Karena protes keras dari keluarganya, Kakak dan keponakan laki-laki Gong akhirnya diizinkan untuk melihat jasadnya, namun tidak diizinkan mengambil gambar maupun video. Kepala Gong terluka dan bengkak juga ada darah di telinganya; menurut keterangan kakaknya.

Zhong Shujuan Meninggal di Penjara setelah Bertahun-Tahun Penganiayaan, Putrinya Menderita Gangguan Mental

Zhong Shujuan [wanita], 66, Kota Daliang, Provinsi Liaoning, menderita siksaan jangka panjang dan menderita kanker payudara saat menjalani masa tahanan karena berlatih Falun Gong. Dia meninggal di Penjara Wanita Liaoning tanggal 24 Desember 2021, tiga tahun setelah permohonan pembebasan bersyarat medisnya ditolak. Tubuhnya dikremasi di hadapan polisi, jaksa, dan hakim yang terlibat dalam penjatuhan hukumannya.

Putrinya, Li Xiuli menderita gangguan mental tahun 2007 di usia 27 tahun sebagai akibat dari gangguan jangka panjang oleh pihak berwenang. Dia tidak pernah pulih setelah dari razia polisi saat berada di rumah sendirian. Setelah salah satu penangkapan ibunya, Li dan ayahnya Li Kuan menjadi sangat trauma sehingga mereka tidak meninggalkan rumah selama enam minggu. Mereka tidak berani mengangkat telepon ataupun membuka pintu. Orang-orang mengira Li dan ayahnya telah meninggal namun tetangga menemukan bahwa mereka masih hidup saat memaksa masuk ke apartemen mereka.

Setelah penangkapan Zhong yang terakhir tahun 2016, suaminya ditahan selama setengah bulan lalu dijatuhi hukuman tiga setengah tahun masa percobaan. Kesehatan mental putri mereka semakin memburuk.

Dijatuhi Hukuman Penjara

Tahun 2021, 278 praktisi Falun Gong berusia 60 ke atas dilaporkan telah dijatuhi hukuman, termasuk 165 orang yang dijatuhi hukuman 3 sampai 11 tahun dan 2 orang dijatuhi hukuman hingga 10 tahun.

Li Dengchen, 82, Dijatuhi Hukuman Sepuluh Tahun Penjara

Setelah ditangkap dan dibebaskan beberapa kali, Li Dengchen [pria], seorang pensiunan guru di Kota Shenzhou, Provinsi Hebei, dijatuhi hukuman 10 tahun pada bulan Januari 2021 karena keyakinannya terhadap Falun Gong.

Li pertama kali ditangkap di rumah tanggal 22 Oktober 2018. Polisi menggeledah tempat tinggalnya dan menyita barang-barang berharganya senilai 150.000 yuan. Karena tekanan darah tingginya, Pusat Penahanan Kota Shenzhou menolaknya, dan dia dibebaskan. Li kembali ke kantor polisi keesokan harinya dan menuntut agar barang-barang miliknya yang disita dikembalikan, namun tidak berhasil.

Beberapa hari kemudian, Li menyadari bahwa seseorang mencungkil pagarnya dan masuk ke rumahnya saat Li sedang keluar. Dia curiga itu adalah polisi yang mencari lebih banyak barang-barang Falun Gong. Dia memutuskan untuk tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Namun satu bulan kemudian, tanggal 23 November, dia ditangkap lagi dan dimasukan ke Pusat Penahanan Kota Shenzhou. Sebelum penangkapannya yang kedua, polisi memeras 1.700 yuan dari keluarganya untuk “biaya pemeriksaan fisik.”

Li menderita kondisi kesehatan parah yang melibatkan paru-parunya dan dia dirawat di unit perawatan intensif tahun 2019. Dia dibebaskan dengan jaminan tanggal 26 April. Pada saat itu, dia menjadi sangat kurus, sering mengompol, dan tidak bisa merawat dirinya sendiri. Kakinya bengkak. Setelah berlatih Falun Gong lagi di rumah, dia berangsur-angsur pulih. Namun pihak berwenang tidak berhenti menargetkannya.

Pada akhir Juli 2020, Li menerima pengumuman untuk hadir di pengadilan. Dia tinggal jauh dari rumah lagi selama sebulan untuk bersembunyi dari polisi. Pada Januari 2021, dia ditangkap sekali lagi dan diberikan hukuman sepuluh tahun penjara. Dia dibawa ke Penjara Baoding untuk menjalani masa hukuman.

Tang Zhuyin Dijatuhi Hukuman Sembilan Tahun Empat Bulan dengan Denda 50.000 yuan

Tang Zhuyin [wanita] ditangkap tanggal 8 April 2020, bersama enam praktisi lainnya di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, karena melakukan panggilan telepon untuk memberi tahu orang-orang tentang bagaimana rezim komunis menutupi pandemi, begitu juga bagaimana pasien virus corona pulih dengan melafalkan frasa ajaib “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Polisi menuduh mereka membuat panggilan telepon propaganda dan melanggar Pasal 300 hukum pidana, contohnya, “merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat,” yang telah digunakan oleh pihak berwenang sebagai dalih umum untuk mengkriminalisasi praktisi Falun Gong.

Tang dan praktisi lainnya hadir di Pengadilan Distrik Ranghulu empat kali, tanggal 17 dan 29 Desember 2020, serta 22 Juni dan 21 Oktober 2021. Keluarga mereka mengajukan beberapa keluhan kepada pemerintah distrik dan kota serta departemen ketertiban, begitu pula pada jaksa Feng dan hakim Xue karena menuntut orang terkasih mereka secara ilegal. Mereka juga menuntut pihak berwenang untuk menggantikan Feng dan Xue.

Meski sangat lemah setelah operasi, Tang dipaksa hadir di Pengadilan Distrik Ranghulu menggunakan kursi roda tanggal 22 Juni 2021. Dia dijatuhi hukuman tanggal 17 November 2021.

Tang, di usia 70annya, adalah pensiunan Pabrik Bahan Platinum Tungsten Harbin. Dia ditangkap dan dipenjarakan beberapa kali selama dua dekade terakhir. Dia pertama kali ditangkap September 1999 karena pergi ke Beijing untuk memohon secara damai bagi Falun Gong. Penjaga di Pusat Penahanan Distrik Chaoyang di Beijing menyiksanya dan menuangkan air dingin padanya.

Tang diberikan dua masa hukuman kerja paksa, pada April 2001 dan Agustus 2006, dengan total tiga setengah tahun. Di Kamp Kerja Paksa Wanjia, penjaga mengikat kedua kakinya, menggantungnya, dan menyetrum kepala, lengan, dan tangannya dengan tongkat listrik. Cedera di lengan dan tangan kirinya membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.

Zheng Jiajin, 81, Total Dijatuhi Hukuman Sembilan Tahun

Zheng Jianjin [pria] dari Kota Xinxiang, Provinsi Henan, ditangkap dengan Zhu Fenglan [wanita] tanggal 28 Agustus 2020, di tempat yang mereka sewa untuk membuat materi informasi Falun Gong untuk disebarkan. Komputer, printer, dan sejumlah besar perlengkapan kantor milik mereka disita.

Polisi menginterogasi mereka di Kantor Polisi Nanqiao dan membawa mereka ke Pusat Penahanan Kota Xinxiang keesokan siangnya. Zheng ditolak izin masuknya karena memiliki tekanan darah tinggi dan dibebaskan pada malam harinya.

Setelah tiga persidangan, tanggal 23 Februari, 8 April, 8 Mei 2021, hakim menjatuhi hukuman Zheng dan Zhu 7,5 tahun penjara dan mendenda mereka 10.000 yuan. Zheng sebelumnya dijatuhi hukuman satu tahun delapan bulan penjara namun tidak pernah menjalani masa hukuman, sehingga hakim menggabungkan dua masa hukuman dan memerintahkannya untuk menjalani total hukuman 9 tahun 2 bulan.

Penangkapan

Total 687 praktisi Falun Gong berusia 65 tahun ke atas telah dikonfirmasi ditangkap tahun 2021 atau sebelumyna. Di antara mereka, 193 orang berusia antara 65 hingga 70 tahun, 360 orang berusia 70 hingga 80 tahun, 131 orang berusia antara 80 hingga 90 tahun, dan 3 orang berusia lebih dari 90 tahun.

Zhang Suzhen, 90 Tahun Lebih, Ditangkap

Petugas Kantor Polisi Kota Xinqiao di Kota Suining, Provinsi Sichuan, pergi ke Desa Fengtai dengan dua mobil polisi pada 10 November 2021 pagi. Mereka menangkap empat praktisi: Zheng Wenzhi [pria]; Zheng Xuedong [pria]; Liu Taiguo [pria], di usia 70-annya; dan Zhang Suzhen [wanita], di usia 90-annya. Polisi menggeledah rumah mereka dan menyita semua buku Falun Gong serta foto pencipta Falun Gong.

Zhang dan Liu dibebaskan hari itu. Zheng Wenzhi dibawa ke Pusat Pencucian Otak Pengxi. Zheng Xuedong dimasukkan ke Rumah Tahanan Yongxing.

Zhan Ruilin, 90, Ditangkap

Zhan Ruilin (jenis kelamin tidak diketahui), 90, dari Kota Yantai, Provinsi Shandong, ditangkap di Titik Penjemputan Liqun oleh tiga petugas karena berbicara kepada orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong tanggal 9 Maret 2021. Zhan dibawa ke Kantor Polisi Zijingshan dan diinterogasi di ruangan dengan kursi besi dan alat siksa lainya. Petugas menggeledah rumah Zhan dan menyita dua buku Falun Gong, amulet, dan barang lainnya. Zhan dibebaskan pada hari yang sama.

Cai Xiufang, 90, Menghadapi Hukuman Penjara

Cai Xiufang [wanita] dari Kota Jilin, Provinsi Jilin, hadir di Pengadilan Distrik Chuanying tanggal 28 Oktober 2021, bersama enam praktisi lainnya: Zhang Yuhua [wanita], saudara perempuannya Zhang Yufeng [wanita], Chen Rongjie [wanita], Zhang Hongjie [pria], Li Ying [wanita], dan Liu Xiuying [wanita]. Detail persidangan masih tidak jelas.

Cai ditangkap tanggal 14 Mei 2021, karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di pasar petani. Polisi mendorongnya masuk ke mobil mereka, mengambil kuncinya, dan menggeledah tempatnya. Dia ditahan di penjara besi kantor polisi setempat dan dibebaskan dengan jaminan beberapa jam kemudian.

Cai Xiufang

Kasus Pelecehan

Total 631 praktisi Falun Gong berusia 65 tahun ke atas terkonfirmasi tahun 2021 telah dilecehkan oleh pihak berwenang tahun 2021 atau tahun sebelumnya. Di antara mereka, 90 orang berusia antara 65 hingga 70 tahun, 307 orang berusia antara 70 hingga 80 tahun, 219 orang berusia antara 80 hingga 90 tahun, dan 15 orang berusia lebih dari 90 tahun.

He Zemin, 95, Dilecehkan

He Zemin, berusia 95 tahun di Chongqing, jenis kelamin tidak diketahui, telah dilecehkan di rumah beberapa kali oleh anggota staf dari Kantor Subdistrik Huixing di Distrik Yubei. He Zemin diintimidasi dan ditekan untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong.

Petugas Melecehkan Wanita Berusia 93 Tahun Beberapa Kali

Petugas dari Kantor Polisi Kecamatan Baishan di Tianjin menelepon rumah Pang Guirong [wanita] tanggal 27 Juli 2021. Pang tidak berada di rumah. Putranya, yang berusia 70an, mengangkat telepon tersebut. Petugas meminta agar dia memberi tahu ibunya pergi ke kantor polisi untuk menandatangani dokumen melepaskan Falun Gong.

Petugas dari Departemen Polisi Fengman pergi ke rumah Pang tanggal 30 Agustus dan melecehkannya lagi.

Rumah Liu Xueqin yang Berusia 92 Tahun Digeledah

Liu Xueqin [pria], 92, tinggal di Desa Xichen Kota Shouguang Subdistrik Wenjia, Provinsi Shandong. Rumahnya digeledah oleh petugas polisi setempat dan kepala desa tanggal 2 Oktober 2021. Liu tidak berada di rumah saat itu terjadi.

Polisi Menggeledah Rumah Liu Chan di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan

Enam orang dari Divisi Keamanan Nasional Distrik Chenghua, Kantor Polisi Shuangziqiao, dan Komunitas Xinhongnanlu di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan menggeledah rumah Liu Chan [wanita] yang berusia 91 tahun pada 16 Desember 2021 pagi. Liu tidak berada di rumah, namun suaminya berada di sana. Petugas menyita mesin fotokopi dan brosur Falun Gong.

Setelah Liu pulang ke rumah pukul 3 sore, polisi kembali ke rumahnya dan memberi tahunya bahwa mereka menggeledah rumahnya karena seseorang telah melaporkannya ke polisi akibat menyebarkan informasi tentang Falun Gong.

Penganiayaan Keuangan

Selain penangkapan, pelecehan, dan pemenjaraan praktisi Falun Gong yang masih berlangsung, Partai Komunis Tiongkok juga menjatuhkan beban keuangan tambahan dengan secara sewenang-wenang menghapuskan kontribusi dana pensiun pelayanan tahunan praktisi atau dengan menangguhkan dana pensiun mereka.

Setelah 12 Tahun Dipenjarakan karena Menolak Melepaskan Keyakinannya, Pensiunan Apoteker Kehilangan Dana Pensiunnya

Lebih dari 22 tahun penganiayaan Falun Gong, seorang pensiunan apoteker telah menghabiskan 12 tahun di penjara dan kamp kerja paksa. Ge Ling [wanita], 71, dari Kabupaten Yongxiu, Provinsi Jiangxi, menderita siksaan tanpa henti karena dia menolak untuk melepaskan latihan spiritual dan meditasi yang telah menyembuhkan penyakitnya. Ge saat ini cacat akibat siksaan dan penganiayaan berkelanjutan saat dipenjarakan. Keluarganya juga menderita kerugian finansial yang besar serta trauma mental dan saat ini hidup dalam kemiskinan.

Penangkapan Ge yang terbaru terjadi pada 21 April 2016. Dia menderita empat tahun siksaan di Penjara Wanita Provinsi Jiangxi dan akibatnya kakinya diamputasi.

Tanggal 20 April 2021, satu tahun setelah Ge dibebaskan dari penjara, Sumber Daya Manusia Kabupaten Yongxiu dan Biro Asuransi Sosial (Biro Asuransi Sosial) setempat menginformasikan perusahaan tempatnya dulu bekerja, Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Kabupaten Yongxiu, bahwa mereka hendak menangguhkan dana pensiun serta asuransi medisnya, begitu juga menunggu pengembalian 270.741 yuan dana pensiun yang dikeluarkan untuknya sejak Oktober 2014 hingga April 2021.

Pensiunan Dosen Dipaksa Mengembalikan Hampir Setengah Juta Yuan di Dana Pensiun setelah Dipenjarakan Secara Ilegal

Wang Jingling [wanita], yang pensiun dari Institut Teknologi Huaiyin, ditangkap tanggal 27 Mei 2012, setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun dan dibebaskan tahun 2015.

Pada November 2019, keluarga Wang menerima panggilan telepon dari Guan Yonggang, wakil direktur departemen SDM sekolahnya. Guan mengklaim bahwa dana pensiun Wang akan ditangguhkan mulai Desember 2019 karena hukuman penjaranya. Guan juga menuntut agar Wang membayar kembali dana pensiun sebesar 351.439,45 yuan yang telah dia terima dari sekolah sejak bulan Juni 2012, setelah penangkapannya. Pada akhirnya, Wang dipaksa membayar dengan total 496.264,40 yuan.

Terpaksa Meninggalkan Rumah untuk Menghindari Penganiayaan

Tahun 2021, 13 praktisi lansia Falun Gong terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan.

Wang Xuebin Berusia 84 Tahun Dilecehkan

Wang Xuebin [pria], 84, tinggal di Kota Fuyang, Provinsi Anhui. Dia diganggu di rumahnya tanggal 23 Maret 2021. Dua petugas dari Departemen Polisi Distrik Yingzhou, tiga orang dari Kantor Polisi Jalan Fulin, dan lima orang dari Lingkungan Heshuiweizhuang menggeledah rumah dan merekamnya. Mereka tidak pergi hingga pukul 5 sore hari itu.

Polisi kembali sekitar pukul 9 malam. Mereka membunyikan klakson, berteriak, dan menggedor pintu. Saat Wang menolak untuk membukakan pintu, mereka pergi setelah jam 10 malam. Wang sejak saat itu pindah karena tidak merasa aman lagi berada di sana.

Zhu Yugui Terpaksa Keluar dari Rumah

Antara Oktober dan Desember 2020, pihak berwenang di Kota Chongqing Distrik Jiulongpo mengunjungi Zhu Yugui [wanita], usia 80an yang tinggal bersama putra adopsi serta menantu perempuannya. Petugas dari kantor polisi setempat dan komite lingkungan memintanya untuk menandatangani dokumen yang menyetujui tidak berlatih Falun Gong lagi. Dia dengan tegas menolak untuk bekerja sama. Petugas kemudian pergi ke rumahnya beberapa kali, namun dia menolak membukakan pintu bagi mereka karena tahu apa yang mereka inginkan. Beberapa hari kemudian, putranya membukakakn pintu untuk petugas dari komite lingkungan. Mereka memerintahkannya agar membujuk ibunya menulis pernyataan jaminan yang melepas keyakinannya dan mengancam bahwa putranya akan kehilangan pekerjaan bila ibunya menolak.

Akibatnya, dia memberi tahu ibunya untuk pindah dari rumah. Awalnya, Zhu memiliki hubungan yang baik dengan putranya, bahkan saat dia dianiaya karena berlatih Falun Gong. Namun wanita lansia itu kini menjadi tunawisma.

Sampel Darah Diambil Secara Paksa

Berdasarkan laporan Minghui, 55 praktisi lansia Falun Gong diambil darahnya tahun 2021. Beberapa puluh praktisi di Shanghai dipaksa memberikan sampel darah mereka kepada polisi. Dikatakan bahwa pihak berwenang membangun database DNA semua praktisi Falun Gong di Tiongkok. Informasi pribadi lainnya yang dikumpulkan termasuk foto, tulisan tangan, nomor telepon, sidik jari, dan tinggi badan. Di Kantor Polisi Ganquan Shanghai saja, polisi mengambil sampel darah dari belasan lebih praktisi antara April dan Mei 2021.

Polisi Mencoba Mengambil Darah Qu Mujie di Shanghai

Petugas membobol masuk ke rumah warga Shanghai berusia 84 tahun Qu Mujie [wanita] tanggal 28 April. Mereka pertama-tama bertanya apakah dia masih berlatih Falun Gong. Setelah dia mengkonfirmasi masih berlatih, mereka mengancam akan mengumpulkan sampel darahnya. Qu dengan keras menolak dan meminta nomor identitas petugas. Insiden tersebut menarik perhatian tetangga Qu dan mereka berkumpul di luar apartemen Qu, mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Polisi menyerah mengambil sampel darahnya lalu pergi.

Zhou Weiqun dari Kota Changsha, Provinsi Hunan, Diambil Sampel Darah dan Sidik Jarinya

Pada 24 September 2021, saat putra Zhou Weiqun [wanita] pulang ke rumah untuk makan malam, enam petugas berpakaian preman yang bersembunyi di depan rumahnya membobol masuk dan memberi tahu Zhou, 85, untuk pergi ke Departemen Polisi Changsha dan Pusat Penahanan No. 1 Changsha atas dasar beberapa murid mendapati dirinya menyebarkan brosur Falun Gong dan melaporkannya. Mereka menggeledah rumah Zhou tanpa menunjukkan dokumen apapun dan menyita foto pencipta Falun Gong, lebih dari 40 buku Falun Gong, dan tape latihan, bersama barang pribadi lainnya.

Mereka membawa Zhou ke Kantor Polisi Juzizhou dan Pusat Penahanan No. 1 Kota Changsha. Mereka mencatat tinggi, berat badan, sidik jari tangan, sidik jari kaki, sampel darah serta air liur Zhou.

Mereka awalnya berencana menahan Zhou di pusat penahanan, yang menolak untuk menerimanya karena usianya. Polisi menempatkan Zhou di bawah pengawasan rumah, yang mencegahnya meninggalkan Kota Changsha. Dia tidak diperbolehkan kembali ke rumah hingga pukul 3 pagi malam itu.

Kota Wuhan, Provinsi Hubei: Darah Enam Praktisi Falun Gong, Termasuk Wanita Berusia 83 Tahun, Diambil

Yin Guixiang [wanita] dan Huang Yongmei [wanita], 83, ditangkap oleh dua petugas berpakaian preman dari Kantor Polisi Pameran Taman Zhongshan tanggal 17 April 2021. Sesudahnya, empat praktisi lagi ditangkap dan dibawa ke kantor polisi yang sama.

Keenam praktisi diinterogasi dan tidak diberikan makanan maupun minuman apapun. Polisi mengambil foto mereka, mencatat tinggi, berat badan, mengambil sidik jari tangan, serta sampel darah mereka. Yin dan Huang, serta dua praktisi lainnya dibawa ke Pusat Pencucian Otak Ertouwan Distrik Qiaokou keesokan harinya. Keberadaan dua praktisi lainnya tidak diketahui.

Yin dibebaskan tanggal 28 April 2021, namun terpaksa meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Reported in 2021: 1,187 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in 2021: 16,413 Falun Gong Practitioners Arrested and Harassed for Their Faith

Reported in 2021: 132 Falun Gong Practitioners Die in the Persecution of Their Faith