(Minghui.org) Seorang pensiunan insinyur berusia 86 tahun dari Kota Kunming, Provinsi Yunnan masih dipenjara karena berlatih Falun Gong, latihan peningkatan pikiran dan tubuh yang saat ini sedang dianiaya di Tiongkok. Li Peigao dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Pertama Provinsi Yunnan pada 2019 dan sejak itu semua kunjungannya ditolak.

Li ditangkap pada Januari 2019 ketika dia berusia 83 tahun, dan diam-diam dijatuhi hukuman penjara tiga tahun. Ketika seorang petugas dari Kantor Polisi Yongchang menelepon keluarganya untuk memberikan kabar terbaru tentang kasusnya, dia sudah berada di Penjara Pertama Provinsi Yunnan.

Sementara polisi berjanji bahwa keluarganya dapat mengunjunginya setelah tiga bulan, lebih dari dua tahun telah berlalu dan otoritas penjara tidak mengizinkan keluarganya untuk melihatnya sekali pun, bahkan tidak secara virtual, dengan pandemi sebagai alasan. Keluarga sangat mengkhawatirkan keselamatan dan kesehatannya.

Li pensiun dari Perusahaan Instalasi Konstruksi Yunnan sebagai insinyur senior pada 1994 dan tinggal sendiri. Tidak lama setelah dia berlatih Falun Gong pada Maret 1996, diare kronisnya selama lebih dari 20 tahun dan pembengkakan serta radang prostatnya menghilang. Dia mengikuti ajaran Falun Gong, Sejati, Baik, Sabar, dan merasakan peningkatan kesehatan serta energik.

Sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada Juli 1999, cobaan berat Li tidak pernah berhenti karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya. Dia ditahan di pusat pencucian otak tiga kali, ditangkap belasan kali, dan rumahnya digeledah tujuh kali. Ketika dia tidak dipenjara, polisi memantau dan mengikutinya, menyadap teleponnya, dan memanggilnya.

Dua Hukuman Penjara Sebelumnya

Sebelum hukuman penjara terakhirnya, Li telah diberikan dua hukuman lagi pada 2008 dan 2015.

Selama Olimpiade Beijing 2008, rezim komunis Tiongkok melancarkan penangkapan massal terhadap praktisi Falun Gong. Petugas dari Kantor Polisi Daguan dan Keamanan Domestik Distrik Wuhua pergi ke tempat Li pada malam 21 Juni 2008, berpura-pura ingin belajar latihan Falun Gong. Seorang petugas menyeretnya ke kamar tidurnya, sementara petugas lainnya memanggil belasan petugas lagi untuk menggeledah rumahnya. Mereka menyita buku-buku Falun Gong, komputer, dua printer, pemotong kertas, pembaca e-book, dan hard drive mobile. Seorang jaksa mendakwanya, dan seorang hakim di Pengadilan Menengah Kota Kunming menghukumnya tiga tahun penjara pada 2009.

Li dijatuhi hukuman empat tahun lagi oleh Pengadilan Distrik Xishan, setelah penangkapannya pada 26 November 2015 karena membagikan brosur Falun Gong. Karena hipertensinya, hakim mengizinkannya menjalani hukuman di luar penjara.

Dibawa ke Pusat Pencucian Otak Tiga Kali

Mantan majikan Li, pejabat dari komisi perumahan, dan petugas dari Keamanan Domestik Distrik Wuhua bekerja bersama hingga tiga kali menempatkannya di pusat pencucian otak di Panti Jompo Hangkong di Kota Kunming.

Kantor 610 Distrik Wuhua memerintahkan mantan majikan Li untuk membawanya ke panti jompo pada Agustus 2001. Kepala Kantor 610 mengadakan sesi cuci otak sepuluh hari di panti jompo, dan dua belas praktisi Falun Gong dipaksa untuk hadir. Para praktisi dipaksa untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong.

Mantan rekan kerja Li bekerja dengan orang-orang dari Komisi Perumahan Zhuantang untuk membawanya ke panti jompo lagi pada Agustus 2003. Semua praktisi di sana menghadiri sesi cuci otak sebelumnya dan menolak untuk melepaskan Falun Gong.

Kantor 610, Kejaksaan Wuhua, dan Kantor Keamanan Domestik Wuhua mengadakan sesi cuci otak sembilan hari di panti jompo pada Juli 2005. Mereka memaksa Li untuk hadir.

Penangkapan dan Penahanan Lainnya

Petugas dari Departemen Kepolisian Kabupaten Binchuan di Kota Dali menangkap Li ketika dia memberi tahu orang lain tentang penganiayaan pada 27 Maret 2001. Petugas menginterogasinya, menggeledah tempatnya, dan menguncinya di Pusat Penahanan Kabupaten Binchuan selama sebulan. Dia baru bisa pulang setelah keluarganya membayar petugas 2.000 yuan.

Ketika Li membagikan DVD berisi informasi tentang Falun Gong pada Mei 2012, dia memberikan satu DVD kepada petugas berpakaian preman. Petugas membawanya ke Kantor Polisi Chongren untuk menginterogasinya. Petugas lain menggeledah tempatnya. Dia dibebaskan satu jam kemudian.

Li membagikan kalender dan brosur Falun Gong kepada orang lain pada akhir November 2018. Petugas dari Kantor Polisi Jinbilu menangkapnya pada 24 November tahun itu. Dia dibebaskan pada malam yang sama setelah petugas dari Kantor Keamanan Domestik Xishan menggeledah rumahnya.

Dipanggil dan Rumah Digeledah Berulang Kali

Beberapa hari setelah penganiayaan dimulai, tiga petugas membawa Li ke Kantor Polisi Xiba ketika dia melakukan latihan Falun Gong di luar ruangan pada 24 Juli 1999. Dia menolak untuk berhenti berlatih Falun Gong setelah seorang petugas dari Departemen Kepolisian Kunming memperingatkannya. Petugas membawanya pulang dan menyita buku-buku Falun Gong dan kaset latihannya.

Dua petugas masuk ke rumah Li ketika dia sedang bermeditasi di malam hari tanggal 28 Oktober 1999. Mereka membawanya ke Kantor Polisi Xiba untuk menginterogasinya dan memaksanya untuk menandatangani deposisi.

Seorang petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Wuhua memanggil Li tujuh kali pada bulan Oktober 1999 dan menginterogasinya. Suatu kali tiga petugas pergi ke rumahnya untuk menanyakan apakah dia masih berlatih Falun Gong.

Dua petugas dari Departemen Kepolisian Kota Kunming menggeledah rumahnya pada 8 November 2000, dan menyita kaset latihannya.

Dua petugas dari Departemen Kepolisian Kota Kunming masuk ke rumahnya suatu hari di bulan Mei 2002, dan menulis surat perintah penggeledahan saat itu juga. Dengan surat perintah, mereka menggeledah rumahnya selama tiga jam. Mereka menyita buku dan bacaan Falun Gong, komputer notebook, dan pemutar audio walkman. Petugas membawanya ke departemen kepolisian dan dua dokter mengambil tekanan darahnya. Tekanan darahnya menjadi sangat tinggi dan dia pingsan saat menggunakan kamar kecil. Polisi bersikeras bahwa tekanan darahnya stabil dan menginterogasinya sampai tengah malam. Dia pulang hari itu tetapi beberapa hari berikutnya petugas terus datang ke rumahnya untuk melecehkan dan menggeledah rumahnya.

Seorang pejabat dari mantan majikannya datang ke tempatnya dan dengan sewenang-wenang mengumumkan bahwa dia akan mengambil "penahanan sementara" atas dirinya. Li harus melapor ke petugas jika ingin meninggalkan rumah. Ini berlangsung selama lebih dari setahun.