(Minghui.org) Seorang warga Kota Yiyang, Provinsi Hunan menghadapi hukuman penjara lagi, karena mengajukan banding atas dua hukuman sebelumnya yang diberikan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Mo Qibing ditangkap pada 20 November 2021, karena mengirimkan surat banding ke Kejaksaan Distrik Ziyang dan Pengadilan Distrik Ziyang, hanya lima bulan setelah dia dibebaskan dari hukuman penjara 3,5 tahun sebelumnya.

Pengadilan Distrik Ziyang mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Ziyang. Dia juga didakwa mengirimkan 50 surat kepada badan pemerintah untuk mengklafikasi fakta mengenai Falun Gong. Dia diadili melalui persidangan virtual di pusat penahanan pada 14 April 2022, dan kini sedang menunggu putusan.

Mo, seorang profesional TI, telah dijatuhi dua hukuman kamp kerja paksa dan dijatuhi hukuman penjara dua kali karena memegang teguh keyakinannya sejak dia mulai berlatih Falun Gong pada 2008. Total waktu dia dipenjara adalah tujuh tahun enam bulan.

Mo pertama kali ditangkap pada 7 Maret 2011, karena mendesak pejabat dari Kantor 610 Kabupaten Taojing, Provinsi Hunan untuk berhenti menganiaya Falun Gong. Dia kemudian diberikan hukuman satu tahun di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu.

Dia ditangkap lagi hanya empat hari setelah dia dibebaskan, saat mengunjungi seorang praktisi, ketika polisi menggeledah rumah praktisi itu. Setelah 15 hari penahanan, dia diberikan hukuman 15 bulan di Kamp Kerja Paksa Xinkaipu. Karena kondisi fisiknya, para penjaga menolak menerimanya dan dia kemudian dibebaskan.

Mo ditangkap lagi pada 29 April 2013, saat berbicara dengan orang-orang di Stasiun Kereta Api Kota Changsha. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wanglin pada akhir 2013.

Setelah Mo dibebaskan pada 2016, dia pindah ke Ningbo, tempat dia sebelumnya membuka perusahaan IT, untuk mencari pekerjaan. Dia ditangkap satu tahun kemudian pada 14 Desember 2017, dan dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada 21 Maret 2019, karena menyebarkan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Tiongkok yang mencabut larangan terhadap penerbitan buku-buku Falun Gong.

Penjaga di Pusat Penahanan Haishu memerintahkan para narapidana untuk bergantian memukulinya. Meskipun cuaca dingin dan tidak ada pemanas di dalam sel, para penjaga merendam pakaian Mo pada malam hari dan memborgol serta membelenggunya saat tidur.

Setelah dia dibawa ke Penjara No.2 Provinsi Zhejiang pada 16 April 2019, para penjaga berulang kali menyetrumnya dengan tongkat listrik di bagian leher, lidah, kemaluan dan kakinya.

Ketika dia dibebaskan pada 13 Juni 2021, bukannya mengizinkannya pulang, pihak berwenang menahannya di pusat pencucian otak selama 18 hari. Polisi juga menolak untuk mengeluarkan kartu identitas baru setelah dia dibebaskan dari pusat pencucian otak, menyebabkan kesulitan besar dalam mencari pekerjaan.

Informasi Kontak Pelaku Kejahatan:

Cui Shan (崔山), hakim anggota dari Pengadilan Distrik Ziyang: +86-737-2770528
Yao Jianqing (姚建青), jaksa dari Kejaksaan Distrik Ziyang: +86-737-2672103
Huang Daoan (黄道安), sekretaris dari Komite Bidang Politik dan Hukum Kota Ziyang: +86-737-3337733, +86-19873731288
Chen Tiejun (陈铁军), sekretaris Komite Bidang Politik dan Hukum Distrik Ziyang: +86-13973723282

(Lebih banyak informasi kontak pelaku kejahatan tersedia dalam artikel asli berbahasa Mandarin.)

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

IT Professional Shocked on the Tongue by Electric Batons and Forced to Strip Naked While Imprisoned for His Faith

Yiyang Police from Hunan Province Arrest Dozens of Falun Gong Practitioners in May 2013