(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1999, tiga bulan setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan. Karena saya tidak mengerti banyak tentang Falun Dafa, saya berhenti berlatih. Baru pada tahun 2005, didorong oleh seorang rekan praktisi, saya melangkah lagi ke dalam Falun Dafa.

Saya memiliki kualitas kesadaran yang buruk. Saya hanya melakukan latihan tetapi tidak ingin membaca ceramah Fa karena saya berpikir bahwa itu tidak penting. Akibatnya, saya tidak melakukan tiga hal dengan baik. Selain itu, saya tidak tahu bagaimana mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Saya tidak memperhatikan masalah memancarkan pikiran lurus dan saya tidak bisa menenangkan pikiran ketika melakukan latihan. Dalam hal kultivasi, saya tetap pada tingkat menjadi orang baik.

Saya menderita karma penyakit untuk waktu yang lama. Pada Juli 2014, saya memutuskan untuk menghafal Fa dan saya bertekad untuk menghafal satu halaman sehari. Saya harus membaca setiap paragraf kecil puluhan kali untuk menghafalnya, dan kemudian, saya harus menghafalnya beberapa kali lagi untuk mempelajarinya dengan baik. Akhirnya, saya bisa menghafal beberapa paragraf. Hari-hari itu, pikiran saya hampir semuanya tentang Fa, membaca dan menghafal Fa. Dengan cara ini, saya mulai mengoreksi kata-kata dan tindakan saya menurut Fa. Akhirnya, saya dapat menggunakan Fa sebagai panduan saya untuk mengultivasi pikiran saya dan melenyapkan semua pikiran yang tidak sejalan dengan Fa.

Dalam prosesnya, kesehatan saya dipulihkan dan saya menemukan bahwa saya memiliki lebih sedikit pikiran yang mengganggu. Keterikatan saya seperti pamer, mentalitas bersaing, dan iri hati perlahan-lahan melemah. Xinxing saya meningkat. Pikiran saya tenang ketika saya melakukan latihan.

Saya menyadari bahwa saya tidak berkultivasi sama sekali. Bahkan, saya tidak tahu bagaimana melenyapkan keterikatan dan mengultivasi diri sendiri, apalagi memikirkan apa yang akan saya capai dengan berkultivasi. Setelah mulai menghafal Fa, saya menyadari bahwa saya sungguh-sungguh berkultivasi.

Saat pertama kali selesai menghafal Zhuan Falun, saya melepaskan diri dari ikatan ateisme dan saya mengerti apa itu kultivasi. Guru membuka mata ketiga kita. Dia memberi kita Falun dan banyak mekanisme berharga lainnya sehingga kita dapat berevolusi menjadi Buddha atau dewa. Dia memberi kita ceramah Fa, jadi kita memiliki panduan untuk mengganti pikiran manusia dengan pikiran dewa. Guru melakukan semua ini untuk kita. Yang harus kita lakukan adalah mengikuti tuntutan Fa dan melepaskan keterikatan manusiawi kita. Ketika kita melakukan ini, kita sedang berjalan di jalan menuju kesempurnaan.

Menghafal dengan Cepat dan Serius

Di masa lalu, saya pikir bahwa Buddha, Tao, dan Dewa berada jauh dari saya. Tetapi sekarang, kultivasi tiba-tiba menjadi sangat nyata! Saya cemas mengapa saya tidak memperhatikan mempelajari Fa sebelumnya? Saya perlu menghafalnya dengan cepat, saya harus menghafalnya lagi dengan serius. Saya juga mulai membaca ceramah Fa Guru yang lain dan pemahaman saya menjadi lebih jelas.

Ketika saya menyadari apa yang telah Guru berikan kepada kita dan bagaimana Dia telah melindungi kita di jalur kultivasi kita, air mata saya mengalir. Saya fokus pada penguatan pikiran lurus saya. Guru telah melakukan begitu banyak untuk kita. Saya mulai memberi tahu orang-orang tentang betapa indahnya Falun Dafa dan bagaimana Dafa telah dianiaya. Pikiran positif saya terus menjadi semakin kuat dan saya tidak lagi mengatakan bahwa saya tidak tahu bagaimana mengklarifikasi fakta.

Saya ingin meningkat, saya harus meningkat, dan saya tidak bisa lagi membuang waktu kultivasi saya yang berharga. Sekarang, saya bangun setiap pagi pada pukul 04:30 untuk berlatih. Setelah saya memancarkan pikiran lurus pada pukul 06:00, saya membaca dan menghafal Fa.

Sekarang, saya telah menghafal Zhuan Falun untuk keempat kalinya dan saya tidak ketinggalan dalam mengklarifikasi fakta. Saya menggunakan kebijaksanaan saya sendiri untuk berbicara dengan orang-orang dan bersikeras untuk memancarkan pikiran lurus pada empat waktu yang ditentukan setiap hari. Saya tahu bahwa saya tidak melakukan dengan cukup sehingga saya harus berlari untuk mengejar jalur kultivasi saya.

Guru sering menyemangati saya dalam mimpi dan saya sangat berterima kasih.

Suatu hari, saya sedang berbicara dengan praktisi lain tentang bagaimana menulis pengalaman saya, dan kami berdua mengatakan bahwa kami tidak bisa menulis dengan baik. Malam itu, saya bermimpi di mana saya sedang membaca buku. Saya tidak bisa melihat baris terakhir. Tampaknya, sudut buku itu terlipat. Saya merapikannya dengan tangan dan kemudian saya membaca baris tersebut, “Siapa yang mendorong sejarah ke depan, bukankah Anda?” Saya tahu bahwa ini adalah Guru yang belas kasih yang menyemangati saya. Jalan pintas terbaik untuk berkultivasi adalah mendengarkan kata-kata Guru dan larut di dalam Fa.

Catatan Editor: Artikel ini hanya mewakili pemahaman penulis dalam keadaan kultivasi mereka saat ini dimaksudkan untuk berbagi di antara praktisi sehingga kita dapat “Banding belajar banding kultivasi.” (“Berkultivasi Nyata,” Hong Yin)