(Minghui.org) Liu Quanwang, seorang warga Kota Huludao, Provinsi Liaoning, dipukuli oleh polisi ketika dia menuntut pengembalian barang-barang yang disita darinya karena keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Liu, Chen Defu, Zhang Yumin, Cui Bing, dan Guan Yukun pergi ke Kota Gaoqiao untuk membagikan materi informasi tentang Falun Gong pada sore hari 7 April 2022. Mereka dilaporkan oleh seorang penduduk desa dan ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Gaoqiao dan Kantor Polisi Jitun. Semua praktisi dibebaskan pada hari berikutnya.

Lebih dari sepuluh petugas menggeledah rumah Liu sekitar pukul 09:30 pada tanggal 8 April. Buku-buku Falun Gong, foto-foto pencipta Falun Gong, tiga komputer, dua printer, beberapa ponsel, lima pemutar media, lebih dari dua puluh flash-drive, belasan botol tinta, serta 700 yuan mata uang kertas yang berisi informasi tentang Falun Gong disita.

Karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, banyak praktisi menggunakan cara-cara kreatif untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan, termasuk mencetak pesan singkat pada mata uang kertas.

Liu dan praktisi lain pergi ke Kantor Polisi Jitun pada 22 April dan meminta polisi mengembalikan barang-barang pribadinya. Petugas kantor depan mengarahkan agar dia sendiri menelepon kepala polisi.

Saat Liu sedang menulis nomor telepon polisi yang dipasang di dinding, seorang petugas masuk, merobek kertas nomor telepon dan mendorongnya keluar.

Liu berkata kepada mereka: "Jika anda tidak mengizinkan saya bertemu dengan kepala polisi, berikan ini padanya." Dia menyerahkan materi yang dia siapkan dengan fakta dasar tentang Falun Gong kepada polisi, hanya untuk dirobek juga. Polisi terus mendorong Liu dan praktisi lainnya keluar. Praktisi itu jatuh dari tangga dan berguling-guling di tanah sejauh dua atau tiga meter.

Liu berteriak "Falun Dafa baik" sebagai protes. Polisi memborgolnya dan membawanya ke sebuah ruangan di kantor polisi yang penuh dengan materi Falun Gong yang disita dari para praktisi. Mereka memukul dan menendangnya. Saat mereka melecehkan Liu dan pencipta Falun Gong, mereka juga meludahi foto pencipta Falun Gong. Liu berusaha menghentikan mereka, tetapi tidak berhasil.

Ilustrasi penyiksaan: pemukulan

Setelah beberapa saat, dua petugas mendorong Liu ke mobil polisi, membawanya ke sebuah bukit kecil dan melepaskannya.

Liu dulu bekerja di Tambang Batubara Xiaolinghe. Sebelum berlatih Falun Gong pada tahun 1996, ia menderita segala macam masalah kesehatan, termasuk fibrosis paru-paru, radang sendi, tukak lambung, dan penyakit jantung. Dalam enam bulan berlatih Falun Gong, penyakitnya sembuh dan dia kembali hidup sehat.

Setelah Partai Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan pada tahun 1999, ia ditahan selama total 11 tahun, termasuk enam bulan di Pusat Penahanan Kota Huludao, dua tahun di Kamp Kerja Paksa Huludao, dua tahun di Kamp Kerja Paksa Tuanhe, satu setengah tahun. di Kamp Kerja Paksa Jinzhou, dan lima tahun di Penjara Panjin.

Informasi kontak pelaku:

Hua Zhengwei (华政委), kepala Kantor Polisi Jitun: +86-15898253636
Zhu Peiyu (朱佩玉), wakil kepala Kantor Polisi Jitun: +86-18304293870
Wei Lai (尉崃), instruktur polisi

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Eleven Years of Torture for Practicing and Speaking Out for Falun Gong