(Minghui.org) Seorang guru mengarahkan hampir 20 petugas polisi ke rumah Peng Jizhen berusia 47 tahun, yang ditangkap pada pukul 8 malam pada 5 Mei 2022. Ternyata guru tersebut menemukan alamat Peng setelah menipu putranya agar mempercayainya bahwa ia berencana datang ke rumah untuk berkunjung

Peng, penduduk asli Kota Mingshanxiang, Provinsi Hubei, pindah ke Kota Jinniu di Kota Daye di provinsi yang sama pada September 2020, karena putranya bersekolah di sana. Selama dua tahun ini, pihak berwenang Daye telah berusaha menangkapnya karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Polisi kemudian menemukan bahwa putra Peng bersekolah di SMA No.1 Jinniu dan memerintahkan gurunya untuk mendapatkan alamatnya, yang menyebabkan penangkapan Peng baru-baru ini.

Peng ditahan di pusat pencucian otak, tapi pihak berwenang menolak kunjungan keluarga dan menolak mengungkap alamat fasilitas itu. Menurut seorang narasumber dari dalam, Peng telah menjalani mogok makan selama berminggu-minggu untuk memprotes penganiayaan. Ia menjadi sangat lemah dan dibawa ke rumah sakit.

Sebelum penangkapan Peng yang terakhir, Peng menjalani masa kamp kerja paksa pada 2002. Pada 17 Juni 2020, hanya dua bulan sebelum ia pindah ke Kota Jinniu, pihak berwenang melecehkannya di rumah dan merobek untaian yang ia pasang di pintunya lima tahun lalu, yang berbunyi, “Hati dimurnikan seiring dunia ini membutuhkan Sejati-Baik-Sabar. Dunia diperbarui saat Falun Dafa membawa harmoni ke surga, bumi, dan umat manusia."