(Minghui.org) Menantu perempuan saya, Fangfang adalah seorang pengemudi bus untuk sebuah perusahaan. Pekerjaannya adalah mengantarkan karyawan dari dan ke tempat kerja.

Dua tahun lalu, roda kemudi busnya tiba-tiba terlepas ketika ia sedang berkendara menuruni bukit! Fangfang menekan rem, tapi rem nya juga tidak bekerja!

Bus meluncur turun seperti kuda liar berlari, dan Fangfang begitu ketakutan hingga pikirannya kosong kecuali berpikir, “Habislah, habislah. Semua orang di bus ini akan mati hari ini!

Kemudian Fangfang mengingat kalimat keberuntungan Falun Dafa yang saya beri tahu kepadanya: “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Ia terus meneriakkan kata-kata itu dan bus menabrak gundukan besar tanah di sisi jalan dan berhenti.

Fangfang kemudian menghubungi saya dengan sangat lega, “Ibu, saya hampir tidak selamat hari ini! Mohon bakarkan dupa untuk Guru Li (pencipta Falun Dafa) dan berterima kasih kepadanya karena menyelamatkan nyawa saya!”

Saya tahu bahwa Fangfang diberkati karena mendukung saya berlatih Falun Dafa. Selama 20 tahun lebih ini, saya telah dilecehkan, ditahan, dan dipaksa meninggalkan rumah berulang kali karena memegang keyakinan saya. Setiap kali saya ditangkap, putra saya dan Fangfang membantu saya melindungi buku-buku Dafa saya dan printer serta barang lainnya yang saya gunakan untuk membuat materi informasi.

Cedera Kaki Kanan Sembuh dengan Sendirinya

Pada malam hari 20 Maret 2020, seorang rekan praktisi membonceng saya di sepeda listriknya ke daerah pedesaan untuk membagikan materi informasi Dafa. Dalam perjalanan pulang, ia tidak sengaja menabrak parit. Seluruh berat sepeda listrik tertimpa di kaki kanan saya. Tulang di kedua sisi kaki kanan saya patah. Saya berdarah cukup parah.

Sebagai praktisi Falun Dafa, saya tahu bahwa saya akan baik-baik saja, jadi saya tidak mencari pengobatan medis.

Karena lockdown pandemi di kompleks apartemen saya, rekan praktisi hanya bisa membawa saya ke pintu masuk area perumahan saya. Saya berjalan jauh ke gedung saya tinggal dan menaiki tangga ke rumah saya di lantai enam. Saya tidak merasakan lelah meskipun saya berusia 70an. Saya bergegas mandi dan membungkus kaki kanan saya yang berdarah dengan perban.

Di hari berikutnya, kaki saya masih berdarah dan bengkak. Saya tidak bisa memakai sepatu. Ketika putra saya dan Fangfang mengunjungi saya dan melihat bercak darah, mereka memaksa memakaikan obat ke cedera itu. Obat itu tidak berpengaruh sama sekali. Saya berhenti memakai obat di hari ketiga dan mulai melakukan latihan Falun Dafa. Pendarahannya berhenti malam itu, dan bekas luka serta bengkaknya perlahan berkurang. Dua minggu kemudian, saya sembuh sepenuhnya.

Cucu saya berkata kepada saya, “Nenek, jika anda tidak berlatih Falun Dafa, hasilnya pasti akan benar-benar berbeda, khususnya mengingat umur anda dan bagaimana buruknya cedera itu.” Itu benar. Saya sangat beruntung telah diberkati oleh Falun Dafa!