(Minghui.org) Seorang warga Kota Lingyuan, Provinsi Liaoning yang dipenjara karena berlatih Falun Gong telah mengalami gagal jantung dan ginjal sejak tahun lalu. Salah satu matanya menjadi buta dan pandangan mata lainnya menjadi kabur. Penjara menunda perawatannya dan menolak permintaan keluarganya untuk membebaskannya dengan persyaratan medis, dengan alasan dia tidak melepaskan Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Saat ini, Zhao Changfu hanya dapat melihat benda-benda dalam sembilan puluh centimeter dengan satu mata. Kakinya bengkak parah. Betisnya mengeluarkan cairan. Penjara hanya mengizinkannya menerima perawatan di Rumah Sakit No.4 Kota Shenyang, tetapi rumah sakit itu penuh sesak dan tidak menyediakan tempat tidur untuknya sejak Maret 2022.

Karena kesehatan Zhao terus memburuk, keluarganya mengajukan beberapa permintaan pembebasan bersyarat medis untuknya, tetapi direktur penjara Ma mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat membebaskannya dengan pembebasan bersyarat medis jika dia menolak untuk melepaskan Falun Gong.

Zhao, 50, dan istrinya, Sun Guangli, sedang bersiap untuk mengantar putra mereka ke sekolah pada 22 Agustus 2018, ketika mereka ditangkap oleh polisi. Sun kemudian dibebaskan sementara Zhao dibawa ke Pusat Penahanan Kota Lingyuan.

Zhao melakukan mogok makan pada pagi hari tanggal 26 Oktober 2018, untuk memprotes penganiayaan. Dia dicekok paksa makan dan diikat dalam posisi telentang di papan kayu berukuran 1,5 kali 1,8 meter. Selama mogok makannya, pusat penahanan juga melarang tahanan lain tidur, untuk menekannya dan menghasut kebencian terhadapnya.

Ilustrasi penyiksaan: diikat dalam posisi elang merentangkan sayap

Setelah lebih dari 10 bulan penahanan, kaki Zhao mulai bernanah dan mengeluarkan cairan berbau. Dia juga menderita tekanan darah tinggi. Terlepas dari kondisinya, sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Chaoyang mengatakan bahwa mereka tidak akan membebaskannya, bahkan jika dia meninggal di sana.

Ketika keluarganya pergi mengunjunginya, dia terlalu lemah dan harus digendong oleh empat orang. Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Kota Chaoyang untuk perawatan.

Zhao diadili oleh Pengadilan Kota Lingyuan pada 5 Juni 2019. Dia dibawa kembali ke pusat penahanan pada 17 Juni, sebelum dijatuhi hukuman 4,5 tahun.

Pihak berwenang memindahkan Zhao ke Penjara Pengawas Jinzhou pada 3 September 2019, dan kemudian membawanya ke Penjara Kangjiashan sekitar satu bulan kemudian.

Karena Zhao menderita gagal ginjal dan jantung, dia dibawa ke Rumah Sakit No.4 Kota Shenyang untuk perawatan. Ketika kondisinya membaik, pihak berwenang memindahkannya ke Rumah Sakit Penjara Xinkang, di mana komunikasi dengan keluarganya terputus sama sekali.

Penangkapan dan Penahanan Sebelumnya

Ini bukan pertama kalinya Zhao dianiaya karena keyakinannya pada Falun Gong.

Pada 11 Oktober 2000, dia ditangkap karena bepergian ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong dan kemudian diberikan 2 tahun di Kamp Kerja Paksa Xidayingzi.

Zhao membawa seorang teman ke Beijing untuk menemui dokter pada 17 Januari 2010 dan ditangkap saat check in di sebuah hotel. Staf hotel telah melaporkannya setelah mengetahui bahwa informasinya ada di database praktisi Falun Gong polisi. Dia sekali lagi dikirim ke kamp kerja paksa untuk menjalani dua setengah tahun, selama waktu itu dia sering dipukuli dan dilarang tidur.

Informasi pelaku:

Lin Zhimin (林志敏), Direktur Departemen Kehakiman Provinsi Liaoning: +86-24-86892116, +86-24-31966030
Wang Peijun (王佩军), Direktur Departemen Kehakiman Provinsi Shenyang
Gao Changsheng (高长生), Direktur Liaoning Administrasi Penjara Provinsi

(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia di artikel asli berbahasa Mandarin.)

Laporan Terkait Dalam Bahasa Inggris:

Family Loses Contact with Imprisoned Man in Serious Condition

Liaoning Man Hospitalized After Being in Detention for More Than 10 Months for His Faith

Couple Arrested for Their Faith Before Taking Son Back to School

Falun Gong Practitioner Mr. Zhao Changfu of Lingyuan City Tortured