(Minghui.org) Setiap tahun saat mendekati 20 Juli, praktisi Falun Dafa di seluruh dunia mengenang rekan-rekan mereka di Tiongkok, yang telah dianiaya sejak tanggal itu pada tahun 1999 oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Adalah diktator Jiang Zemin yang memberikan perintah melarang latihan Falun Dafa pada 20 Juli 1999, sebuah perintah yang melanggar konstitusi dan hukum Tiongkok, namun masih terjadi hingga hari ini.

Penyalaan lilin memperingati 23 tahun penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok, di Revolution Square, 15.07.2022

Falun Dafa telah memenangkan gelar “Star of the Qigong Schools,” yang artinya sekolah qigong terbaik di Tiongkok, sesaat setelah kemunculannya. PKT sendiri mempromosikan Dafa setelah kalangan ilmiah di Tiongkok mengakui keaslian praktik tersebut.

Falun Dafa membantu mengurangi beban untuk dinas kesehatan nasional karena orang-orang mendapatkan kembali kesehatannya setelah mengikuti prinsip Dafa, Sejati, Baik, dan Sabar sebagai cara hidup mereka.

Orang-orang dari seluruh aspek kehidupan termasuk pemerintah dan militer mulai berlatih Falun Dafa. Tapi momok komunisme mengintai di belakang, dan dengan memperburuk rasa iri hati sang diktator, ia takut kekuasaannya akan meredup ketika menghadapi kepopuleran Falun Dafa. Jadi ia mengikuti garis pemerintahan komunis yang sejati: kebohongan, kejahatan, kekerasan, korupsi, pembunuhan.

Prioritas utama Jiang sekarang adalah untuk “membinasakan” kelompok orang-orang damai ini, dengan cara apa pun yang mungkin. Ini adalah ketika satu dari tiga belas orang Tiongkok berlatih Falun Dafa dan jumlah mereka meningkat pesat. Bahkan, menurut perkiraan Partai sendiri pada saat itu, praktisi Falun Dafa melebihi jumlah anggota Partai, yang banyak di antaranya juga berlatih Falun Dafa.

Dalam konteks ini, praktisi Falun Dafa di Rumania mengadakan beberapa acara peringatan pada 15, 16, dan 20 Juli 2022.

Mereka mulai dengan penyalaan lilin pada Jumat malam di Bucharest’s Revolution Square, kemudian bilik informasi di pintu masuk King Michael I di Romania Park pada hari Sabtu, dan protes damai di Kedutaan Besar Tiongkok, pada hari Rabu 20 Juli.

Publik yang membaca papan informasi, mengadakan dialog dengan praktisi dan menerima selebaran berisi informasi dan bunga lotus. Turis internasional juga menerima informasi, termasuk sebuah keluarga yang sedang berlibur dari Israel, yang khawatir dengan kekejaman itu.

Orang-orang mempelajari tentang Falun Dafa di Perayaan lilin untuk mengenang praktisi yang melindungi nilai universal Sejati, Baik, Sabar dengan mengorbankan nyawa mereka.

Natalia Nutting menulis pada 20 Juli di sebuah postingan Facebook:

“Mengapa kamu terus menahan ini, teman? Mengapa kamu tidak menyerah pada PKT? Karena kamu yang bertahan adalah apa yang memberikan harapan kepada dunia, membangkitkan kembali keyakinan kita, adalah apa yang membuat Sejati, Baik, dan Sabar tetap hidup, bahkan jika kita semua masih setengah tertidur!

Kamu yang bertahan adalah apa yang memberikan kami satu persatu keyakinan bahwa hidup ini layak dijalani! Ketika kita hidup melalui prinsip tertinggi yang membuat kita layak menjadi manusia, dan suatu hari nanti dewa!”

Pada 16 Juli, praktisi Falun Dafa memperagakan latihan dan membagikan selebaran berisi informasi dan bunga lotus di pintu masuk King Michael I di Romania Park.

Praktisi Falun Dafa memperagakan latihan dan membagikan selebaran berisi informasi dan bunga lotus di pintu masuk King Michael I di Romania Park, pada 16 Juli

Pada 20 Juli, praktisi Falun Dafa menggelar protes damai di Kedutaan Besar Tiongkok. Mereka memasang spanduk dengan prinsip-prinsip sekolah – Sejati, Baik, Sabar – prinsip yang berusaha ditekan oleh rezim komunis dengan segala cara. Mereka juga memasang foto-foto praktisi yang tewas akibat penganiayaan, dan memperagakan latihan jadi para penduduk Rumania bisa memahami apa sebenarnya praktik damai yang ditakuti oleh rezim komunis Tiongkok itu.

Protes penuh damai di Kedutaan Besar Tiongkok di Bucharest pada 20 Juli 2022. Latihan Falun Dafa diperagakan, dan foto mereka yang tewas akibat penganiayaan di Tiongkok ditampilkan.

Ketika praktisi Falun Dafa akan mengakhiri protes di depan Kedutaan Besar Tiongkok. Seorang pria berusia 30an menghampiri peserta protes dan bertanya kepada salah satu praktisi tentang mengapa ia berada di sana dan hal apa yang diproteskan.

"Saya sedang mengemudi karena ada sesuatu yang harus saya lakukan di dekat sini, dan ketika saya melihat anda semua berdiri di sini dengan foto-foto ini di tangan anda, saya ingin tahu lebih banyak. Jadi saya memarkir mobil saya, bertekad untuk mencari tahu lebih lanjut. Awalnya saya berpikir untuk bertanya kepada petugas polisi apa yang anda protes, tetapi saya yakin mereka akan memberi saya jawaban seadanya karena mereka hanya melakukan pekerjaan mereka. Saya putuskan untuk mendekat dan bertanya: Pada dasarnya, apa yang terjadi di Tiongkok sehingga anda berada di sini?" Tanya pemuda yang menambahkan bahwa dia datang ke Rumania untuk berlibur, karena dia telah tinggal di Norwegia selama lebih dari 10 tahun.

Praktisi memberi tahu dirinya tentang Falun Dafa, prinsip tinggi dari latihan ini dan manfaatnya, tapi juga tentang penganiayaan yang dihadapi praktisi di Tiongkok. Pria itu tergerak dan berkata ia akan mengunjungi situs web yang terdapat di selebaran yang ia terima dari praktisi, untuk menandatangani petisi online meminta agar penganiayaan diakhiri.

Pemuda itu tertarik mempelajari lebih banyak tentang latihan dan ajaran Falun Dafa. Akhirnya, ia menerima sebuah bunga lotus dengan prinsip Zhen, Shan, Ren tertulis di labelnya, ia mempelajari simbol bunga lotus: orang-orang yang berusaha meningkatkan diri mereka secara spiritual di tengah masyarakat manusia biasa, dengan mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, seperti bunga lotus, naik dari lumpur di bawah untuk muncul bersih dan murni di atas permukaan air. Dia berterima kasih kepada semua orang dan mengatakan dia senang dia telah memutuskan untuk datang dan mencari tahu tentang apa itu Falun Dafa.

Praktisi berdiri di samping spanduk mengungkap penganiayaan di Tiongkok, memegang sebuah foto rekan praktisi yang dibunuh.