(Minghui.org) COVID telah menghancurkan Tiongkok sejak PKT (Partai Komunis Tiongkok) tiba-tiba mengakhiri kebijakan nol-COVID di awal Desember 2022 tanpa memberikan solusi. Ini aneh karena tidak ada negara lain yang menunjukkan lonjakan kasus seperti itu setelah melonggarkan pembatasan pandemi.

Begitu banyak orang di seluruh dunia menonton Pertandingan Piala Dunia tanpa memakai masker. Jutaan orang yang berkumpul di seluruh Argentina untuk merayakannya baik-baik saja. Jadi mengapa kasus di seluruh Tiongkok melonjak? Bahkan orang yang tinggal di rumah saja, hasil testnya juga positif.

Beberapa orang mengatakan bahwa PKT sengaja melonggarkan pembatasan agar epidemi menyebar untuk membuktikan bahwa kebijakan nol-COVIDnya benar. Hal ini dimungkinkan karena PKT benar-benar tidak peduli nyawa orang.

Keponakan saya bekerja di Departemen keamanan publik. Ia menelepon saya dan berkata bahwa mereka semua disuruh meneruskan pesan ke setidaknya satu grup media sosial untuk mengatakan bahwa kita harus berterima kasih kepada PKT karena telah melindungi kita selama tiga tahun terakhir. Mereka yang gagal menyebarkan pesan ini akan dihukum. Keponakan saya berkata, “Saya tidak akan membantu kebohongan PKT meskipun jika mereka menghukum saya. Tidak ada persiapan sebelum seluruh negeri dibuka dalam semalam. Kita bahkan tidak menyiapkan obat tambahan, dan sekarang mereka berani mengatakan bahwa mereka melindungi kita selama tiga tahun?”

Saya berkata, “Ya, itu seperti mendorong orang untuk melompat keluar dari pesawat. Kamu harus memberi mereka parasut sebelum mendorong mereka keluar. Negara lain membuat banyak persiapan sebelum membuka diri, tetapi Tiongkok tidak melakukannya. Selama tiga tahun terakhir, berapa banyak bisnis yang tutup, dan berapa banyak orang yang bunuh diri karena mereka tidak dapat bertahan dari kebijakan nol-COVID PKT yang ekstrem? PKT tidak pernah peduli dengan rakyatnya.”

Bagaimana dengan Praktisi?

Kasus baru juga meningkat pesat di daerah saya. Karena saya seorang praktisi, saya selalu berpikir ini tidak ada hubungannya dengan kami. Guru berkata,

“Pengikut Dafa yang sejati, semuanya memiliki energi, mereka sendiri adalah pembasmi karma dan bakteri.” (“Rasional”)

Guru juga berkata,

“Orang yang sungguh-sungguh Xiulian, tak peduli perasaan anda bagaimana sensitif, dia tidak akan dapat melukai apapun dari anda. Tubuh Xiulian anda penuh Gong, apa masih takut dengan benda yang lebih rendah dari Gong? Ia selisih satu taraf alam besar dan tingkatan besar, maka tidak takut.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Swiss)

Saya mengulangi kata-kata Guru beberapa kali sehari. Di kantor, saya adalah satu-satunya yang tetap bebas dari virus dan terus bekerja.

Suatu hari, seorang praktisi menelepon dan mengatakan beberapa praktisi mengalami gejala ringan, tetapi mereka telah sembuh dengan cepat. Tidak peduli apa yang saya lihat atau dengar, hati saya tidak bergerak. Saya sangat yakin bahwa virus itu tidak ada hubungannya dengan kita para praktisi.

Suatu hari sebelum pulang kerja, suami saya menelepon dan mengatakan ia dan ibu mertua saya, yang berusia hampir 90 tahun (tidak berlatih Falun Dafa), mengalami demam. Kebanyakan orang yang saya kenal akan menjauhkan diri dari mereka dan tidak kembali ke rumah. Tetapi sebagai seorang praktisi, saya tidak ragu untuk pulang dan merawat mereka.

Saya bangun beberapa kali dalam semalam untuk memeriksa keadaan mereka dan memberi mereka air. Saudara perempuan suami saya menelepon dan berkata, “Kamu harus melindungi diri sendiri dan memakai masker N95.” Saya berkata, “Tidak perlu. Tidak apa-apa.”

Suami dan ibu mertua saya tidak berlatih Dafa, tetapi mereka berdua mengetahui fakta tentang Dafa. Ibu mertua saya sering mengucapkan kata-kata: “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik.” Saya merawat mereka di rumah selama tiga hari, dan mereka sembuh.

Ketika mereka hampir sembuh, saya menghadapi ujian besar lainnya. Ibu saya, seorang rekan praktisi yang telah berlatih selama lebih dari 20 tahun dan selalu memiliki pikiran lurus, menelepon dan berkata bahwa ia demam ringan. Saya mengatakan kepadanya bahwa gejalanya tidak benar dan saya memintanya untuk menyangkalnya.

Tetapi ketika menutup telepon, saya tidak merasa tenang. Saya bertanya-tanya mengapa ibu saya dan praktisi lain memiliki gejala pada hal mereka semua rajin berlatih. Dengan berpikiran negatif ini, saya langsung merasa kedinginan. Saya segera memancarkan pikiran lurus dan mengingat Fa.

Guru berkata,

“Sebenarnya darah sama sekali tidak dikeluarkan, yang mengalir adalah air ledeng, efek psikologis mengakibatkan kematiannya.” (Ceramah 6, Zhuan Falun)

Saya mengerti bahwa Guru mengatakan bahwa saya tidak memiliki virus. Pikiran saya yang menyebabkan saya merasa kedinginan. Dengan berpikir ini, gejala saya hilang.

Segera setelah itu, saudara perempuan suami saya menelepon kami. Seluruh keluarganya dinyatakan positif, tetapi mereka semua melafalkan kata-kata keberuntungan tersebut dan telah sembuh dengan cepat. Suami keponakan saya berkata kepada saya di video call, “Bibi, ini adalah ujian terakhir anda. Bersemangatlah!” Saya tertawa dan berkata, “Saya akan berhasil! Para dewa melindungi saya.”

Ibu saya mendengarkan Fa sepanjang malam dan sembuh keesokan harinya. Syukurlah, Guru melindungi saya sepanjang waktu.

Sebuah artikel di situs web Minghui mengatakan, “Guru memperhatikan kita semua. Kita sedang diuji. Mengapa anda tidak meningkatkan diri dan menyingkirkan keterikatan anda? Guru sangat cemas. Virus ini bukan apa-apa bagi anda. Sekedar mengingatkan bahwa anda seharusnya berkultivasi dengan serius dan menganggap hal ini sebagai ujian.”