(Minghui.org) Sebagian besar para kolega suami saya tertular virus COVID dan tidak terkecuali suami saya. Khawatir menularkan virus tersebut pada saya, suami saya meminta saya untuk tinggal di kamar lain. Saya berkata, “Kami praktisi Xiulian memiliki Gong dan energi dalam tubuh kami, sehingga virus tidak berdaya. Saya hanya ingin merawat kamu dengan sebaik-baiknya.” Oleh karena itu, kami berdua tetap menjalani kehidupan seperti biasanya. Kami makan bersama dan secara berkala saya memeriksa apakah dia masih mengalami demam.

Pada hari kedua, saya merasakan tidak nyaman di kepala, tenggorokan, dan sekujur tubuh. Saya berpikir: Saya adalah praktisi Falun Dafa, jadi saya harus memiliki pikiran lurus. Tidak mungkin saya tertular virus. Guru berkata,

“Pengikut Dafa yang sejati, semuanya memiliki energi, mereka sendiri adalah pembasmi karma dan bakteri, adalah utusan penyelamat di saat terakhir,...” (“Rasional”)

Pada hari ketiga, gejala demam saya turun. Saya memasang banyak stiker klarifikasi fakta Dafa pada siang hari, dan pergi ke pasar swalayan untuk membeli kebutuhan. Sekembalinya ke rumah, saya merasa tidak nyaman dan ingin segera tidur siang. Namun saya khawatir suami saya melihat saya dalam keadaan ini dan mungkin kesannya terhadap Dafa akan menjadi buruk. Karena itu saya pergi ke dapur untuk membuat makan malam sederhana. Setelah makan malam, saya merasa lelah untuk membersihkan piring dan hanya meletakkannya di wastafel, kemudian saya berbaring di tempat tidur.

Setelah menyaksikan acara televisi, suami saya masuk ke kamar, memeriksa saya dan berkata, “Tubuhmu seperti terbakar.” Saya berkata, "Pemanasnya terlalu hangat dan ruangannya terlalu panas." Ketika suami saya demam, dia masih merasa kedinginan meski ditutupi selimut. Namun, saya tidak merasa kedinginan meski memakai celana pendek. Saya hanya sakit kepala, dan merasa tidak nyaman. Saraf di beberapa daerah terasa sakit secara berkala tetapi rasa itu masih dapat ditolerir. Saat bola mata saya terasa sangat perih, saya berpikir bahwa Guru pasti membantu saya menyingkirkan karma karena saya rabun jauh.

Pada hari keempat, saya harus pergi ke pasar swalayan untuk membeli beberapa barang untuk ibu mertua saya. Saya merasa sedikit tidak stabil karena seluruh tubuh saya terasa lemas saat menuruni tangga. Perjalanan dari rumah ke pasar swalayan memakan waktu 25 menit. Awalnya saya berencana untuk naik bus umum dalam perjalanan ke rumah tapi entah kenapa, saya lupa naik bus. Baru ketika setengah jalan menuju rumah, saya teringat dan berpikir mengapa saat kembali saya tidak naik bus.

Saat itu, saya sedang membawa tas sekolah yang berisi buah-buahan dan kedua tangan masing-masing membawa satu kotak susu. Saya merasa seolah-olah jarak menuju rumah saya menjadi tidak berujung.

Sesampainya di rumah, saya bersikap normal seolah-olah tidak ada yang terjadi. Namun, suami saya menemukan bahwa ada yang tidak beres dan bersikeras agar saya mengukur suhu tubuh saya. Hasilnya menunjukkan 38,3 derajat celsius dan suami saya berkata dengan perasaan menyesal, “Kamu juga tertular virus. Seharusnya saya tidak pulang untuk tinggal.” Saya berkata, “Saya berbeda dengan kamu. Saya tidak akan tertular virus. Saya sedang melenyapkan karma saya, dan sebentar lagi saya juga pulih.”

Suami saya mengetahui bahwa saya tidak mengonsumsi obat-obatan, jadi dia berkata, “Kenapa kamu tidak minum air kedelai?” Menurut internet, minum air kedelai dapat membantu menurunkan demam. Saya berkata, “Saya juga tidak minum itu.” Tapi sebuah pemikiran muncul di benak saya: dapatkah tubuh saya menerima suhu tinggi? Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Setelah beberapa saat suami saya berkata,”Mengapa kamu tidak minum jus jeruk?” Saya berkata, “Saya juga tidak minum itu.” Karena kekuatan lama terus mengawasi, menunggu mangsa para praktisi Dafa, setiap pikiran yang muncul adalah yang paling krusial. Kita tidak menyentuh sedikit pun dari benda-benda tersebut dan harus melihat permasalahan dari prinsip tingkat tinggi. Saya berkata pada suami saya, “Saya ingin membaca buku-buku Dafa.”

Saya membuka Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Los Angeles dan Guru berkata,

“Bagi orang Xiulian, yang ditekankan adalah pikiran lurus. Jika pikiran lurus sangat kuat, apapun juga dapat anda tangkal, apapun dapat dilakukan. Karena anda adalah orang Xiulian, anda adalah orang yang melangkah di atas jalan Dewa, anda adalah orang yang tidak dikendalikan oleh unsur-unsur manusia biasa dan prinsip hukum tingkat rendah.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Los Angeles)

Saya memahami bahwa sebagai praktisi Dafa, saya tidak berada dalam kendali prinsip hukum rendah dari manusia biasa. Demam apa? Demam hanyalah prinsip dan pemahaman untuk manusia biasa.

Setelah belajar Fa, saya semakin memahami prinsip-prinsip Fa dengan lebih baik. Keesokan paginya, suhu tubuh saya turun menjadi 36,9 derajat celsius. Kemudian turun lagi menjadi 36,4 derajat celsius, pada sore hari. Kondisi saya akhirnya kembali normal.