(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari Republik Dominika berpartisipasi dalam Pameran Buku Internasional XXV Santo Domingo 2023, yang diadakan dari tanggal 24 Agustus hingga 3 September 2023 di Plaza de la Cultura Juan Pablo Duarte. Praktisi memperkenalkan latihan spiritual ini dan mengungkap penganiayaan yang sedang berlangsung oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Mantan Anggota Kongres Republik Dominika (tengah) mengunjungi stan praktisi.

Pengunjung membeli buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa.

Orang-orang diperkenalkan pada Falun Dafa.

Seorang pengunjung tidak sabar untuk mulai membaca buku Falun Dafa.

Di pameran buku, para praktisi memperkenalkan pengalaman mereka berlatih Falun Dafa (juga disebut Falun Gong). Mereka juga menjelaskan bahwa mereka mendapat peningkatan kesehatan fisik dan mental. Banyak orang mempelajari latihan Falun Dafa saat berada di stan dan membeli buku-buku Falun Dafa.

Beberapa orang melihat buku-buku Dafa untuk pertama kalinya. “Saya merasa seperti saya telah melihat buku ini dalam mimpi saya,” kata seorang wanita muda ketika dia melihat Zhuan Falun.

“Sungguh menyenangkan apa yang saya rasakan di ruang ini. Saya tidak bisa menjelaskannya. Falun Dafa, saya tidak akan melupakannya!” kata seorang gadis muda.

“Saya mengenal nama Falun Dafa ketika saya menonton pertunjukan Shen Yun,” kata seorang eksekutif. “Saya telah menerima buku Zhuan Falun, yang benar-benar merupakan buku istimewa. Ini menyentuh hati saya dalam banyak hal, dan apa yang saya baca telah memberi saya banyak kejelasan tentang sistem kultivasi Falun Dafa – saya sangat berterima kasih.”

“Saya sudah lama menyaksikan praktisi melakukan latihan di taman. Saya ingin belajar Falun Dafa,” kata seorang warga asing yang tinggal di negara tersebut.

“Saya merasa sangat santai, baik, dan segar,” kata seorang pemuda yang mempelajari latihan ini.

Ketika mereka diberitahu tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT, mereka marah. “Ini adalah tindakan pengecut dan tidak masuk akal,” kata Cabral, seorang guru sekolah. “Saya pikir kejahatan ini harus diberi sanksi di seluruh dunia. Ini adalah situasi yang tidak dapat diterima.”

Seorang pengacara yang hadir di stan berkomentar bahwa pelaku kejahatan yang melanggar keyakinan akan dihukum oleh Tuhan, “Komunitas internasional harus bekerja sama dan berkomitmen terhadap hukuman, sesuai dengan hukum. Seseorang tidak boleh terlalu cuek memandang ke sisi lain dan bersikap acuh tak acuh. Kita semua bertanggung jawab jika kita hanya diam.”