(Minghui.org) Dalam rangka Festival Pertengahan Musim Gugur, praktisi Falun Dafa di Chicago mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada pencipta Falun Dafa, Guru Li Hongzhi. Mereka mengungkapkan rasa hormat mereka kepada Guru dan Falun Dafa. Mereka merefleksikan kultivasi mereka dan berkata akan lebih rajin membantu Guru dalam pelurusan Fa, menyelamatkan makhluk hidup, dan memenuhi sumpah janji mereka demi membalas berkah Guru.

Menghargai Hubungan Takdir dengan Dafa

Du berkata, “Sulit rasanya memikirkan bagaimana saya jadinya bila tidak berlatih Falun Dafa selama 20 tahun ini!” Dia merasa sangat beruntung telah menemukan Falun Dafa. “Selama kita berkultivasi dengan baik dan melakukan apa yang Guru minta, Guru akan mengatur semuanya bagi kita. Banyak hal dalam hidup akan berjalan secara alami selama kita berjalan dengan stabil di jalur kultivasi.”

Ye berkata dia bersyukur Guru memberinya kehidupan yang baru. Dia berkata, “Saat muda kemudian bersekolah lalu tumbuh dewasa dan bekerja, banyak hal yang diperlihatkan pada saya adalah cara menjadi orang jahat dan merosot.” Dia merasa Guru tidak pernah meninggalkannya meski dia mengendur dalam kultivasi. “Guru selalu dengan sabar melindungi dan mengawasi kita sambil membantu kita meningkat. Guru menarik kita keluar dari neraka dan melenyapkan karma dari tubuh kita.”

Xu tahu bahwa memperoleh Fa tidaklah mudah. Banyak praktisi kehilangan nyawa mereka di kehidupan lampau agar mereka bisa berlatih Falun Dafa di kehidupan saat ini. Dia berkata, “Saya sadar betapa lamanya Guru meratakan jalur kita sehingga kita bisa berkultivasi di kehidupan kali ini. Saya baru memulai perjalanan. Mungkin tidak mudah dan akan ada rintangan.” Dia mengenang liku-liku yang dia alami saat memperoleh Fa lebih dari 20 tahun yang lalu. Dia merasa sangat beruntung memperoleh Dafa karena belas kasih Guru yang tanpa batas.

Bersyukur atas Perlindungan Belas Kasih Guru

Liu terlibat dalam kecelakaan mobil parah beberapa tahun yang lalu dan mobilnya hancur. Dia pingsan namun saat dia terbangun, dia sadar bahwa dirinya tidak terluka. Melalui pengalaman ini dia mengerti bahwa Guru menanggung banyak hal bagi praktisi dan dia bersyukur atas perlindungan Guru.

Pengalaman ini membantunya mencari ke dalam, dan dia sadar bahwa sebelumnya dia tidak tulus berterima kasih kepada Guru. “Saat saya melihat foto kecelakaan tersebut saya sangat tersentuh. Mobil orang yang terlibat kecelakaan bersama saya rusaknya tidak separah saya, namun dia terluka parah—sedangkan saya justru tidak terluka. Ini membuat saya sadar bahwa Guru menanggung banyak untuk kita, melampaui hal yang bisa kita bayangkan. Ada beberapa hal yang kita tahu selama jalur kultivasi kita, namun ada lebih banyak lagi yang tidak kita ketahui. Contohnya, betapa banyak penderitaan yang Guru tanggung demi kita, saya menyadari bahwa rasa terima kasih saya terhadap Guru tidak tulus.”

Mei membagikan pengalaman berkesannya setelah dia berlatih selama lebih dari 10 tahun. “Suatu kali saya pernah bertengkar dengan praktisi lain dan merasa cukup jengkel. Saya selalu berpikir bahwa saya tenang dan jarang marah. Namun, pada saat itu sulit bagi saya untuk tenang. Saya sangat marah sampai-sampai saya hampir menabrak mobil di persimpangan jalan. Tiba-tiba, sebuah suara memberitahu saya, ‘Belok sini.’”

Dia berkata, “Saya melihat pasangan lansia berada di mobil yang hampir saya tabrak. Saya bersyukur dan tahu Guru telah menyelamatkan saya.”

Setelah insiden tersebut, Mei tidak tergerak dengan apa yang praktisi lain katakan. Dia juga mencari ke dalam dan menemukan kekurangannya.

Keajaiban dalam Kultivasi

Mai berkata bahwa dia selama beberapa waktu kehilangan penglihatannya di satu mata. Dia berkata, “Saya ingat dengan ajaran Guru dan tahu bahwa ini adalah hal yang bagus. Meski saya tidak bisa melihat di satu mata, saya benar-benar gembira.” Satu minggu kemudian matanya sembuh.

Wang berbagi pengalaman untuk pertama kalinya saat kegiatan bersama kelompok besar. Musim panas ini, kepalanya tak sengaja terbentur tiang besar. Rasa sakit di tubuhnya membuatnya sulit melakukan latihan. Tinjanya juga berwarna hitam selama lebih dari satu bulan. Dia mengetahui bahwa tinja berwarna hitam adalah akibat dari pendarahan dalam. Dia tidak terpengaruh dan bertahan melakukan tiga hal setiap hari. Dengan petunjuk dari Guru dia menyadari, “Pendarahan dalam adalah substansi negatif yang sedang tersingkirkan.” Tak lama kemudian tubuhnya pulih kembali.

Berkultivasi seperti Awal Mula dan Berasimilasi dengan Sejati-Baik-Sabar

Li berkata bahwa prinsip, “Baik” dan “mencakup karakter alam semesta” sangat membuatnya tersentuh ketika membaca buku Zhuan Falun, buku utama ajaran Falun Dafa.

“Ketika Anda berasimilasi dengan karakter alam semesta, Anda akan merasa bahwa semuanya akan menjadi lebih baik. Bukan dengan mencoba meraih suatu tujuan dengan upaya manusia biasa, namun dengan meningkatkan diri dalam Fa dan mengharmoniskan diri dengan karakter alam semesta. Sebagai contoh, saya selalu berharap bisa selesai memasak dengan cepat agar bisa menghemat waktu. Ini sering membuat saya menjadi tidak sabaran dan gelisah. Menjadi gelisah juga adalah keterikatan. Banyak hal menjadi terbalik saat saya mencoba lebih cepat dan menyelesaikan semuanya. Saya mendapati bahwa dengan hati tenang dan membiarkan sesuatu berjalan secara alami, banyak hal bisa diselesaikan lebih cepat.”

Dia tercerahkan bahwa kultivasi sejati adalah mengikuti karakter alam semesta, dan itu tercermin dalam segala aspek kehidupan. Segalanya juga terkait dengan mengultivasi kebaikan.

Dai berkata, “Kita harus memperlakukan segala hal di sekitar kita dengan hati seorang praktisi. Kita perlu memiliki pemikiran praktisi saat melakukan pekerjaan manusia biasa, membantu orang lain menyelesaikan masalah, dan mendengarkan keluhan orang lain.”

Lin berkata saat dia berkultivasi dengan sungguh-sungguh dan mencari ke dalam, dia merasa seperti baru saja berkultivasi. Dia berkata bahwa dalam beberapa lama dia tidak bisa fokus belajar Fa. Berkultivasi dengan sungguh-sungguh bukanlah tentang belajar Fa dan melakukan latihan secara di permukaan. Dia bisa benar-benar mempelajari ajaran Dafa dengan mencari ke dalam saat berkultivasi, dan dia bersyukur atas belas kasih Guru.

Mao berkata bahwa semua yang ada di dunia berkaitan dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Seseorang harus terus-menerus mencari ke dalam saat berjumpa masalah di kehidupan sehari-hari. Dia berkata bahwa kita perlu memerhatikan setiap pikiran kita dan berasimilasi dengan Dafa.