(Minghui.org) Ketika Sang Pencipta meminta para dewa untuk menciptakan manusia, Beliau menanamkan unsur “syukur” ke dalam otak manusia untuk memfasilitasi pelurusan Fa alam semesta di masa depan.

Guru kita yang penuh belas kasih telah menemukan kita berkali-kali dalam sejarah dan membentuk ikatan budi jasa sakral dengan kita. Beliau memupuk unsur “syukur” dalam tubuh kita agar kita tahu bagaimana bersyukur dan dapat menjaga standar moral kita pada tingkat tinggi.

Kita beruntung bisa mendapatkan Fa alam semesta. Guru telah memberi kita begitu banyak. Praktisi Falun Dafa yang telah berkultivasi dengan baik dan mampu mengikuti proses Pelurusan Fa Guru diizinkan oleh Guru untuk menjadi sang sadar di alam semesta baru. Saya bersyukur atas budi jasa yang telah Guru bentuk dengan kita sepanjang sejarah! Saya berterima kasih kepada Guru karena memilih saya menjadi pengikut Dafa! Saya berterima kasih kepada Guru karena tanpa pamrih melenyapkan karma kita, dan menanggung begitu banyak penderitaan untuk kita! Terima kasih Guru atas perhatian dan kerja keras Anda.

Rasa terima kasih praktisi kepada Guru diwujudkan di dunia manusia dengan mengagumi Guru, menghormati Guru, dan menempatkan Guru di garis depan pada hati kita, mendengarkan dan mengikuti kata-kata Guru, dan benar-benar mengultivasi diri kita sendiri.

Namun, dalam sejarah panjang alam semesta, seiring dengan berevolusinya terbentuk, bertahan, rusak musnah, hati, pikiran, dan perilaku manusia juga mengalami kerusakan, terutama karena erosi yang disebabkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan budaya Partai. Indoktrinasi yang dipaksakan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah mengubur unsur “syukur” dalam tubuh manusia sebagian besar masyarakat Tiongkok. Mereka tidak tahu bagaimana bersyukur, bahkan ada yang menjadi acuh-tak acuh dan mati rasa. Terlebih lagi, setelah melihat masalah dengan konsep manusia, jika mereka merasa tidak puas, mereka akan mengeluh. Di antara praktisi Falun Dafa juga ada orang-orang seperti itu.

Guru berkata:

“Karena di tengah penyisihan manusia secara besar-besaran akan dipertahankan sebagian orang baik untuk dijadikan ras manusia bagi masa mendatang, bersamaan itu di masa Fa meluruskan dunia manusia masih akan diciptakan sebuah kemuliaan bagi Dafa berupa balas budi manusia kepada Dafa, yaitu munculnya sebuah masa puncak kejayaan Dafa di masyarakat manusia, ini adalah sesuatu yang niscaya akan muncul dalam sejarah. Manusia harus membalas budi. Pelurusan Fa pada akhirnya dapat selesai di sini, bagi umat manusia, ini juga terhitung kemujuran manusia.” (“Ceramah Fa di Ibukota Amerika Serikat,” Ceramah di Berbagai Tempat 8)

Guru juga berkata:

“Betul, sebagai pengikut Dafa, saya beri tahu anda sekalian sungguh harus banyak menyelamatkan manusia, karena pada mulanya pengaturan saya adalah demikian: saya menghendaki manusia di masa mendatang harus memberikan satu kali balas jasa kepada Dafa, yaitu manusia yang tersisa, harus menciptakan satu masa yang paling gemilang, masa kejayaan bagi Dafa.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Tahun 2012 di Ibu Kota AS,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 12)

Saya menyadari bahwa ketika Fa meluruskan dunia manusia, mereka yang beruntung yang selamat akan sangat berterima kasih kepada Guru dan Dafa. Falun Dafa akan mencapai puncak kemakmuran di dunia di mana setiap orang berterima kasih kepada Guru dan Dafa, dan semua orang mendukung Dafa serta mengagumi praktisi Falun Dafa.

Namun, hal ini tidak akan terjadi begitu saja, namun akan dicapai oleh praktisi Falun Dafa dalam jalur kultivasi mereka selama masa pelurusan Fa.

Kebudayaan PKT, ilmu pengetahuan dan teknologi modern asing, pemikiran dan perilaku orang-orang setelah moral mereka rusak, keegoisan dalam melindungi diri sendiri, malas dalam kultivasi, mentalitas memaksakan tanggung jawab ke luar, dan mentalitas mengejar kenyamanan, dll, semua perlu diperbaiki.

Jika praktisi benar-benar merasa bersyukur dari lubuk hati, akan melakukan apa yang Guru minta, mengultivasi diri sendiri, melenyapkan keterikatan, menyelamatkan makhluk hidup, dan memenuhi sumpah janji. Mari kita semua bersyukur!