(Minghui.org) Orang sering kali rentan mengalami kemalangan. Mereka mungkin menanggung berbagai tingkat penderitaan, merasa tidak berdaya, atau takut mati. Apakah ada rahasia untuk tidak menderita? Falun Dafa adalah Fa universal yang mendalam, dan orang-orang yang mempercayainya akan diberkati. Semoga cerita saya dapat menginspirasi anda.

Efek Kesehatan yang Ajaib dari Dafa

Ibu saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Januari 1998. Meskipun dia buta huruf, Dafa memberinya kebijaksanaan untuk membaca dan menulis dalam waktu singkat. Selain kesehatannya membaik, emosinya juga membaik.

Saya membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, bersama ibu saya pada tahun 1998 ketika saya berusia 27 tahun. Saya melihat keajaiban yang ibu saya alami ketika berlatih Dafa, namun saya tidak memahami makna mendalamnya. Selain itu, saya mempunyai seorang anak pada waktu itu dan harus bekerja sangat keras untuk menghidupi keluarga, jadi saya tidak melanjutkan latihan dan lebih dari sepuluh tahun berlalu dalam sekejap mata.

Pada tahun 2011 ketika saya berusia 30-an, saya merasakan sakit perut yang tidak dapat dijelaskan. Rasa sakitnya sangat parah sehingga saya harus berhenti bekerja. Saya pergi ke setiap rumah sakit di kota, tetapi para dokter tidak tahu apa penyebabnya. Suami saya menyarankan agar saya mencoba rumah sakit besar di Beijing atau Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning. Entah bagaimana, saya teringat Falun Dafa dan memutuskan untuk berlatih, 13 tahun setelah saya pertama kali membaca Zhuan Falun bersama ibu saya.

Saya mulai berlatih Dafa pada bulan Juli 2011. Tidak lama kemudian, sakit perut dan kondisi kronis lainnya seperti sakit kepala, bahu kaku, dan spondilitis serviks semuanya hilang. Saya sangat senang bisa bebas penyakit.

Ujian Hidup dan Mati

Saya sangat ingin memberi tahu orang-orang betapa bagusnya Dafa sehingga mereka juga bisa mendapatkan manfaatnya. Saya ditangkap karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Dafa. Karena saya, ibu saya jadi terkena dampaknya. Setelah saya dibebaskan, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

Penangkapannya merupakan pukulan besar bagi saya. Karena kasih sayang keluarga dan konsep manusia, saya menjadi lalai dalam belajar Fa dan melakukan latihan. Ketika berhadapan dengan orang lain, saya bertindak sebagai orang biasa dan tidak lagi berperilaku sesuai standar Sejati-Baik-Sabar.

Pada musim dingin tahun 2020, empat jari di tangan kiri saya tiba-tiba berubah menjadi ungu dan perlahan-lahan mulai menyusut. Rasa sakitnya sangat parah sehingga saya berhenti dari pekerjaan paruh waktu saya di kafetaria karena saya bahkan tidak bisa memegang pisau untuk memotong sayuran. Karena kesakitan, saya sulit tidur. Suami saya membawa saya ke rumah sakit ketika dia pulang kerja di kota lain. Saya didiagnosis menderita gula darah tinggi dan harus dirawat di rumah sakit.

Saya sangat mudah tersinggung dan merasa sedih di rumah sakit. Saya pulang ke rumah dan memberi tahu suami saya bahwa rumah sakit tidak dapat menyembuhkan saya dan sebaiknya saya berlatih Falun Dafa lagi. Saat itu, saya merasa pusing, dan segala sesuatu di sekitar saya mulai berputar. Saya sangat lemah sehingga saya tidak bisa bangun. Saya berteriak, “Guru, tolong selamatkan saya!”

Dokter di rumah sakit setempat tidak dapat melakukan apa pun untuk saya, jadi saya dilarikan ke rumah sakit kota, dan mereka menemukan bahwa saya menderita stenosis arteri subklavia yang mempengaruhi lengan kiri saya. Keluarga saya menemui seorang ahli dari Beijing untuk melakukan operasi pemasangan stent.

Ketika dokter memeriksa saya keesokan harinya, dia berkata, “Luar biasa! Keempat jari anda baik-baik saja, dan tidak ada nekrosis. Berdasarkan gejala yang anda alami sebelum operasi, kecil kemungkinannya ada satu pun jari anda yang bisa diselamatkan.” Saya tahu Guru melindungi saya.

Setelah operasi saya meminum obat pengencer darah yang sering digunakan di Tiongkok, yang menyebabkan pendarahan seperti menstruasi. Ketika saya kembali ke rumah tujuh hari kemudian, saya mulai mengalami pendarahan tanpa henti, dan saya melihat banyak gumpalan darah. Saya mual, tampak pucat, dan mengalami gejala anemia. Ketika saya diperiksa di rumah sakit ibu dan anak, dokter mengajak suami saya ke samping untuk berbicara dengannya secara pribadi. Dari ekspresi suami, saya merasakan sesuatu yang buruk sedang terjadi. Saya kemudian mengetahui bahwa rumah sakit tidak dapat mengambil risiko untuk merawat saya karena kondisi saya yang serius dan mereka mengatakan kepada suami saya untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

Suami saya segera membawa saya ke rumah sakit kota. Dokter mengatakan bahwa saya mempunyai tumor besar di rahim saya, ada cairan di perut saya, dan gula darah saya tinggi. Tujuh hari kemudian, saya menjalani laparotomi untuk mengangkat tumor sebesar kepala anak-anak. Setelah operasi, saya menjalani dua putaran kemoterapi dan satu putaran radioterapi. Saya menolak kemoterapi pada awalnya, namun suami saya bersikeras. Dia bilang dia akan menyesalinya nanti jika saya tidak menjalaninya dan mati. Dia baru saja kehilangan ayahnya karena kanker pada musim semi, dan kondisi saya sangat serius pada musim dingin. Dia mengalami krisis pribadi dan hampir pingsan, diam-diam menyeka air matanya. Jadi saya menyetujui pengobatan tersebut.

Semua rambut saya rontok setelah kemoterapi putaran kedua, dan seluruh tubuh saya sakit. Kulit saya sangat sakit hingga sentuhan ringan saja membuat saya meringis dan menangis. Saya tidak bisa tidur siang atau malam dan hanya berjalan mondar-mandir di dalam rumah. Penderitaan saya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Saya Sembuh dengan Berlatih Dafa

Mertua saya dan beberapa tetangga kami menderita berbagai jenis kanker, dan pengobatan modern gagal menyelamatkan mereka. Memikirkan hal itu, saya memutuskan untuk tidak dirawat di rumah sakit. Saya ingin berlatih Falun Dafa. Selama saya rajin berlatih Dafa, Guru akan menjaga saya.

Saya memberi tahu suami saya apa yang saya putuskan pada tanggal 6 Januari 2021. Dia menangis tak berdaya sambil berkata, “Kamu tidak akan sembuh jika kamu tidak dirawat. Saya bersedia mengeluarkan berapa pun biayanya. Tolong beri diri kamu dan keluarga secercah harapan.” Saya memahami perasaannya, namun saya tahu bahwa penyakit saya tidak dapat disembuhkan dan hanya Dafa yang bisa menyelamatkan saya. Suami saya akhirnya setuju. Dia berkata, “Ini adalah pertaruhan. Mari ambil kesempatan ini untuk yang terakhir kalinya.” Saya ingin mempertahankan standar tinggi seorang kultivator. Setelah kami sampai di rumah, saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan memasak makanan. Dia tidak percaya saya bisa, tapi saya yakin.

Pada tanggal 2 Februari, saya mengundang beberapa rekan praktisi untuk makan malam di rumah saya, totalnya ada delapan orang termasuk suami saya. Saya membuat semua hidangan. Di meja makan, seorang praktisi baru menceritakan kisahnya kepada suami saya.

Dia berkata, “Saya hampir buta sebelum mulai berlatih Dafa. Saya menghabiskan seluruh uang keluarga saya, namun rumah sakit tetap tidak dapat menyembuhkan kondisi mata saya. Saya mendapatkan kembali penglihatan saya berkat Dafa. Falun Dafa sungguh luar biasa. Anda tidak perlu khawatir.”

Rekan-rekan praktisi, termasuk pasangan lansia berusia hampir 80 tahun, datang untuk belajar Fa bersama saya di rumah setiap sore. Kami berbagi pengalaman kultivasi. Kami berbicara tentang bagaimana menjadi orang yang lebih baik. Saya memberi tahu mereka bahwa saya telah malas berkultivasi selama beberapa tahun. Saya bertengkar dengan ibu mertua saya karena masalah warisan. Saya tidak melepaskan perasaan buruk antara saya dan kakak ipar saya karena masalah uang.

Ketika saya sakit, ibu saya masih di penjara. Saya bertekad untuk membuktikan kebenaran Dafa dan mengubah hal buruk menjadi baik. Saya ingin menunjukkan betapa ajaibnya Dafa kepada mereka yang teracuni oleh propaganda rezim komunis dan tidak percaya pada Dafa. Karena hidup saya hampir berakhir, saya menenangkan diri dan melepaskan segalanya. Saya memperlakukan semua orang, termasuk mereka yang pernah menyakiti saya, dengan baik hati dan penuh kasih sayang.

Saya belajar Fa di siang hari dan melakukan latihan di malam hari. Saya menjaga rumah saya seluas 279 meter persegi tetap bersih dan rapi. Perlahan-lahan, kekuatan saya kembali. Wajah saya merona, kulit saya bersinar, dan rambut saya tumbuh kembali.

Kerabat, teman, dan tetangga saya takjub melihat perubahan pada diri saya. Salah satu saudara ipar saya berkata bahwa saya terlihat “luar biasa.” Anggota keluarga mertua saya juga menyaksikan hal ini, dan kebohongan yang dibuat oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah terbantahkan. Kakek mertua saya, yang sudah lama menjadi anggota PKT, bahkan setuju untuk mundur dari Partai.

Seorang tetangga berkata kepada saya, “Sejujurnya, kami pikir kamu hanya punya waktu beberapa hari untuk hidup. Tidak ada yang menduga keajaiban seperti itu akan terjadi. Falun Dafa sungguh ajaib!”

Suami Menjadi Mendukung

Karena ibu saya telah dijatuhi hukuman penjara secara ilegal karena keyakinannya, anggota keluarga saya membujuk suami saya untuk mencoba memaksa saya melepaskan Dafa. Suami saya pernah menantang saya dan memberi saya waktu satu minggu untuk membuat pilihan: Berlatih Dafa atau bercerai. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan memilih berlatih Falun Dafa. Melihat saya serius, dia menyerah dan berhenti berdebat. Namun dia masih tidak percaya pada Dafa.

Namun, setelah menyaksikan kesembuhan saya dengan berlatih Falun Dafa, dia menjadi sangat mendukung. Dia berterima kasih kepada Guru dari lubuk hatinya yang terdalam karena telah menyelamatkan hidup saya. Dia sering bekerja di luar kota, tapi dia selalu mengingatkan saya melalui telepon untuk belajar Fa, melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus. Dia bahkan memutus panggilan kami bila diperlukan agar tidak mengganggu latihan saya.

Atas nama suami, teman, dan saya sendiri, sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Li Hongzhi!