(Minghui.org) Praktisi dari Irlandia telah mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa kepada orang-orang Tionghoa sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong (juga disebut Falun Dafa). Mereka memberi tahu orang-orang apa itu Falun Dafa, mengapa PKT menganiaya praktisi Falun Gong, bagaimana PKT membahayakan rakyat Tiongkok, dan mengapa orang-orang harus mundur dari PKT dan organisasi pemudanya.

Suatu hari di pusat kota Dublin, praktisi Falun Dafa Yanglin (alias) melihat seorang pemuda Tionghoa menunggu bus di halte bus. Yanglin menghampirinya dan memberinya brosur Falun Dafa. Ia menerimanya dan berbicara dengan Yanglin. Ia berkata bahwa ia telah bertanya kepada teman sekamarnya apakah ada praktisi Falun Dafa di Irlandia. Teman sekamarnya mengatakan kepadanya bahwa ia sering melihat mereka membagikan brosur di pusat kota.

“Akhirnya saya bertemu dengan kamu,” kata pemuda itu. “Saya pikir semua praktisi Falun Dafa adalah orang-orang tua. Tapi kamu terlihat muda.” Yanglin tersenyum dan bertanya apakah ia pernah mendengar tentang Falun Dafa. “Saya membaca materi Falun Dafa di Tiongkok tetapi tidak tahu bagaimana cara berlatih,” katanya. Yanglin memberitahunya bahwa ia bisa belajar online atau berlatih dengan praktisi.

Yanglin juga menyarankannya untuk mengucapkan dua kalimat, “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik” untuk melindungi dirinya tetap aman ketika menghadapi bencana atau bahaya. Ia menerima apa yang Yanglin katakan.

Ia mengatakan bahwa ia tidak tahu bagaimana PKT menginjak-injak hak asasi manusia dalam setiap gerakan politik sampai ia datang ke Irlandia.

Yanglin berkata, “PKT berjuang melawan langit dan bumi, dan tidak berperikemanusiaan. Mereka telah menganiaya rakyatnya sendiri sejak mengambil alih kekuasaan. Dalam setiap kampanye politik, mereka menghasut massa untuk saling melawan, dan khususnya menyasar para tuan tanah, pemilik usaha, dan kaum intelektual. Mereka membunuh para pelajar pada tanggal 4 Juni 1989, dan menangkap mereka sebagai preman. Mereka mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999, dan merekayasa insiden bakar diri di Tiananmen untuk menjebak latihan tersebut. Ini menginjak-injak hak asasi manusia, dan membahayakan banyak nyawa di setiap gerakan politik.”

Ia mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengakui apa yang dikatakan Yanglin. Yanglin memintanya untuk membaca pamflet yang diberikan dan menjelaskan mengapa orang harus mundur dari PKT. Ia memahami dan setuju untuk mundur dari keanggotaannya di Pionir Pemuda yang pernah ia ikuti.

Sikap Berbeda dalam Dua Pertemuan

Yanglin pernah melihat pasangan lansia keluar dari pasar Tiongkok. Ia mendekati mereka dan berbincang dengan mereka tentang Falun Dafa. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tertarik karena mereka atheis. Yanglin bertanya kepada mereka, “Mengapa orang Tionghoa berdoa memohon berkah Tuhan ketika mereka menderita penyakit dan menghadapi bencana?” Mereka terdiam ketika ditanya pertanyaan ini.

Ketika Yanglin melihat mereka lagi, mereka telah berubah. Yanglin berkata, “Saya ingat anda. Saya ingin melanjutkan pembicaraan dengan anda. Anda lihat PKT telah melakukan segala macam hal buruk. Anda tahu begitu banyak orang yang dianiaya dan meninggal selama sepuluh tahun Revolusi Kebudayaan.”

Pria itu berkata, “Saya telah mengalami semua gerakan politik. Falun Dafa sebagai contoh, saya punya teman yang ditangkap dan dianiaya hingga meninggal.” Pria itu menjadi emosional.

Yanglin menjawab, “Anda tahu mereka dianiaya sampai mati karena keyakinan mereka. Anda lihat orang-orang Kristen dianiaya selama 300 tahun, dan banyak dari mereka yang meninggal akibat penganiayaan yang mereka alami. Praktisi Falun Dafa juga dianiaya sampai mati karena keyakinan mereka.”

Ia menganggukkan kepalanya dan sependapat. Yanglin menjelaskan mengapa orang harus mundur dari PKT. Ia setuju untuk mundur dari PKT dan mengambil brosur yang ditawarkan kepadanya.