(Minghui.org) Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren diadakan di Mytishchi, Rusia, pada 4 Maret dan 5 Maret 2023. Banyak penduduk setempat dari Krasny Kit Mall mampir dan mengunjungi Galeri Seni.

Karya-karya seni menggambarkan semangat para praktisi yang tak tergoyahkan dan tekad yang teguh pada Falun Dafa saat menghadapi penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Pengunjung melihat lukisan-lukisan dalam Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren. Beberapa mengobrol dengan praktisi Falun Dafa.

Roman, seorang sales representative dan mantan reporter berita, saat ini sedang belajar cara membuat sketsa dan menggambar. Dia berkata, "Tema pameran seni ini adalah tentang mengasihi, kebajikan dan bagaimana umat manusia seharusnya meningkatkan diri. Terlepas dari lingkungannya, ini adalah kualitas yang seharusnya dimiliki manusia. Praktisi Falun Dafa dalam karya seni telah mencapai spiritual dan tingkat belas kasih tertinggi. Dia telah melampaui segalanya.”

Roman berkata, “Setelah melihat lukisan itu, saya menyimpulkan bahwa saya perlu meningkatkan diri. Misalnya, meditasi penting karena menghubungkan seseorang dengan makhluk yang lebih tinggi.”

Roman di depan sebuah lukisan

Anastasia, seorang insinyur, dan putrinya mengunjungi pameran seni tersebut. Anastasia berkata, “Karya seni memiliki makna yang dalam. Setiap bagian menggambarkan hal yang positif dan belas kasih praktisi Falun Dafa. Terlepas dari kesengsaraan dalam hidup, selama seseorang bertahan, dia akan meningkat. Manusia memiliki pepatah bahwa kebaikan selalu menang.”

Putrinya berkata, “Saya bisa merasakan belas kasih dari karya seni ini. Saya juga menyukai karya malaikat dengan balutan putih. Malaikat selalu berbelas kasih.”

Anastasia, seorang insinyur, dan putrinya

Gevorg, seorang instruktur karate, mengatakan, “Saya berterima kasih kepada penyelenggara pameran seni ini, karena karya seni ini meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Praktisi telah menjelaskan lukisan dengan sangat baik dan saya berempati terhadap praktisi yang digambarkan dalam lukisan. Setiap bagian memiliki jiwa di dalamnya dan saya sangat tersentuh. Melalui karya seni ini, saya belajar bahwa kebaikan akan selalu menang. Kebaikan ini akan mendapat pahala atas perbuatan baik mereka dan kejahatan akan mendapat ganjaran buruk.”

Gevrog, seorang instruktur karate

Diana, Luminisa dan Eugene adalah mahasiswa yang datang mengunjungi pameran.

Eugene berkata, “Pameran seni menyentuh topik penting tentang penganiayaan yang sedang berlangsung oleh PKT. Saya tidak tahu bahwa penganiayaan ada di dunia modern kita. Pameran seni ini meninggalkan kesan mendalam bagi saya, dan saya belajar lebih banyak tentang Falun Dafa. Karya seni itu indah dan menyentuh jiwa saya.”

Eugene belajar di institut olahraga. Dia berkata, “Saya menyukai bagaimana praktisi Falun Dafa mengungkap penganiayaan melalui pameran seni ini. Saya tidak tahu bahwa PKT secara brutal menganiaya praktisi Falun Dafa. Lebih banyak orang harus datang dan mengunjungi pameran seni ini untuk lebih memahami dunia. Hidup ini singkat dan kita tidak boleh membuang waktu kita untuk hal-hal buruk.”

Diana (kiri), Luminisa (tengah), dan Eugene (kanan)

Diana berkata, “Saya menyukai karya seni ini dan sangat menginspirasi. Pameran ini mengangkat masalah penganiayaan PKT yang sedang berlangsung. Praktisi Falun Dafa bermeditasi untuk membersihkan jiwa mereka. Mengerikan bahwa mereka dianiaya karena ini.”

Seorang wanita menulis di buku tamu, “Seolah-olah saya telah memasuki dunia lain! Pameran ini meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Ini adalah pameran yang menggembirakan dan tulus. Sulit untuk menemukan sesuatu seperti ini di dunia materialistis kita. Saya beruntung bisa hadir, dan ini jauh di luar ekspektasi saya. Segalanya tampak datang kepada kita saat kita sangat membutuhkannya. Saya tersentuh sampai menangis oleh karya seni ini. Saya sendiri tidak mengharapkan ini. Saya berterima kasih kepada praktisi karena membawa kebaikan ke dunia melalui seni.”

Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, dia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 24 tahun terakhir, meskipun karena kesulitan mendapatkan informasi dari Tiongkok, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Tak terhitung praktisi telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.