(Minghui.Org) Saya adalah praktisi lansia di Tiongkok. Saudari saya yang juga seorang praktisi, yang saya sebut sebagai Aimei (nama samaran), berusia 68 tahun dan telah berkultivasi selama lebih dari 20 tahun. Ia pernah bekerja sebagai auditor keuangan di perusahaan negara di provinsi lain.

Sekarang, saya akan menuliskan kisah ajaibnya "Bangkit dari kematian" yang dialami oleh Aimei selama ia berkultivasi Dafa, dan saya ingin membagikannya kepada Anda semua untuk membuktikan keagungan dan betapa luar biasanya Dafa, serta untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan hormat kami kepada Guru yang belas kasih.

1. Berkultivasi Dafa Penyakit Glaukoma Tiba-tiba Lenyap

Pada suatu hari di tahun 1996, Aimei menelepon dan mengeluh bahwa ia menderita penyakit glaukoma. Karena pekerjaannya yang khusus, ia sering berurusan dengan laporan keuangan dan angka, menyebabkan matanya tidak mendapatkan istirahat yang cukup dan memperburuk kondisi penyakit glaukomanya. Dokter mengatakan bahwa jika penyakit glaukoma tidak segera diobati, maka akan menyebabkan kebutaan.

Ia mencoba mengobati penyakitnya dengan berbagai cara, termasuk mengunjungi berbagai rumah sakit dan mencari tabib pengobatan tradisonal, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Setiap sore, tekanan di matanya meningkat dan sangat mengganggu pekerjaannya. Karena sejak kecil saya telah mempelajari pengobatan Tiongkok tradisional dan lulus dari program pendidikan jarak jauh di Akademi Kedokteran Tradisional Tiongkok pada awal 1980-an, ia bertanya apakah saya memiliki resep obat untuk mengobati penyakit glaukoma.

Waktu itu saya sendiri sangat beruntung telah berkultivasi Dafa, saya merekomendasikan Falun Gong kepadanya. Saya mengatakan bahwa Falun Gong adalah Dafa tingkat tinggi dan agung yang tak bisa ditemui sepanjang masa. Buku utamanya, "Zhuan Falun" adalah buku yang mengajarkan seseorang untuk memperbaiki karakter, dan berkultivasi sesuai dengan standar "Sejati-Baik-Sabar", dan memiliki efek yang luar biasa dalam pengobatan dan menjaga kesehatan. Saya menceritakan pengalaman saya dalam berlatih Falun Dafa dan manfaat yang saya rasakan di kedua sisi kehidupan saya, yaitu fisik dan spiritual. Saya mengirimkan buku "Zhuan Falun" dan menulis surat untuk memberi tahu dia bahwa ia harus menghormati Guru dan Dafa, menempatkan buku di tempat yang bersih, tidak meletakkan apa pun di atasnya, mencuci tangan sebelum membaca, dan membaca dengan sikap yang benar dan pikiran yang jernih.

Saya juga mengingatkan dia bahwa ketika mulai membaca "Zhuan Falun", ia harus membaca dari awal sampai akhir dengan urutan yang benar, dan tidak boleh memilih untuk membaca bagian tertentu saja. Selain itu, ia harus membaca dengan penuh perhatian setiap hari dan menyelesaikan seluruh buku dalam waktu yang singkat, jika tidak akan muncul "karma" yang akan mengganggu dan menghambat belajar Dafa. Selama kehidupan sehari-harinya, dalam pekerjaannya, dia harus mengikuti standar "Sejati-Baik-Sabar" yang diajarkan dalam "Zhuan Falun" dalam segala niat dan pikiran.

Setiap hari, Aimei belajar Fa dengan sungguh-sungguh, melepaskan keterikatan akan nama, keuntungan, dan qing, mematut diri dengan ketat dalam pekerjaan, bertanggung jawab dengan sepenuh hati, dan mengerjakan tanpa mengeluh. Ketika dia diundang untuk makan atau diberi hadiah, dia menolak dengan tegas. Ketika dia menghadapi konflik dengan rekan kerja atau keluarganya, dia menjaga pikiran dan mencari ke dalam dan mengultivasi diri, selalu ingat bahwa dia adalah praktisi Dafa. Hanya dalam waktu singkat sekitar satu bulan, meskipun pada saat itu dia belum menemukan tempat latihan atau tahu cara berlatih lima perangkat gerakan, ia hanya fokus pada belajar Fa dengan sungguh-sungguh dan mengultivasi dirinya setiap hari, penyakit glaukoma yang telah mengganggu selama bertahun-tahun tiba-tiba sembuh tanpa disadari.

2. Menderita Penyakit Mematikan - Dafa Menghidupkannya Kembali

Suatu pagi pada Juni 1998, keponakan perempuan (anak perempuan dari Aimei) menelepon saya sambal menangis: “Paman besar, ibu saya hampir tidak bisa bertahan. Lebih dari sepuluh hari yang lalu, ibu saya tiba-tiba pingsan saat makan di rumah karena demam tinggi; Dia dilarikan ke rumah sakit tingkat kota untuk mendapatkan perawatan darurat, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Provinsi untuk perawatan karena ia telah koma selama lebih dari sepuluh hari dan belum sadar.”

Setelah mengetahui kabar bahwa kakak perempuan dalam keadaan kritis, saya segera menghubungi kantor untuk meminta izin, dan pada hari itu juga saya, istri, dan adik perempuan (semua adalah rekan praktisi) naik kereta api menuju kota N di provinsi lain, dan tiba di rumah Aimei di malam hari. Pada pagi hari berikutnya, kami pergi ke rumah sakit dengan didampingi oleh suami Aimei, dan berbicara dengan dokter inap untuk memahami kondisinya. Dokter memberi tahu kami: “Untuk kasus seperti Aimei, ilmu kedokteran modern hanya bisa mengatakan ‘kesembuhan mustahil’. Peluang bertahan hidup hanya ada sepersepuluh ribu, dan bahkan jika dia bisa selamat, dia akan menjadi

‘Manusia sayur’, sehingga keluarga harus siap secara psikologis. Selain itu, selama upaya pertolongan, perlu membuat lubang di leher untuk memasang selang mesin pernapasan, dan ini akan merusak pita suara, sehingga suara akan serak seumur hidup.”

Setelah meninggalkan kantor dokter, kami pergi ke ruang gawat darurat untuk menjenguk Aimei. Kami melihat dia terbaring di tempat tidur dengan peralatan seperti mesin pernapasan, tabung oksigen, drip, dan sebagainya di sekitarnya. Dia juga dipasang alat pemantau jantung, mendapatkan infus dan transfusi plasma darah, serta dipasang kateter. Kami memanggil namanya dengan lembut dan setelah tiga kali memanggil, Ainei yang telah koma selama lebih dari sepuluh hari akhirnya sadar. Pada permukaan, mungkin terlihat bahwa kami yang menyadarkannya, namun kami tahu bahwa yang benar-benar menyelamatkannya adalah Guru yang penuh belas kasih. Kami merasa sangat terharu dan air mata syukur kami mengalir keluar, sambil heshi kami bersyukur dan berterima kasih kepada Guru atas karunia besarnya.”

Setelah itu, kami semua bersama-sama melafal "Lunyu" dalam buku "Zhuan Falun". Kemudian, kami meminta suami dari adik perempuan untuk pergi ke rumah dan mengambil pemutar rekaman yang berisi ceramah dari Guru untuk diputar kepada Aimei di rumah sakit. Perawat di unit perawatan melihat hal ini dan menegur kami, mengatakan bahwa kami tidak boleh membiarkan pasien mendengarkan siaran radio karena ia baru saja sadar dari koma dan butuh banyak istirahat. Kami memberitahu perawat bahwa kami berkultivasi Falun Gong dan bahwa Aimei sedang mendengarkan ceramah dari Guru kami.

Pada musim panas di bulan Juni, Aimei terbaring selama lebih dari sepuluh hari tanpa pengobatan medis; yang menakjubkan adalah kulit tubuhnya tetap utuh tanpa luka melepuh karena tertekan.

Kami memberitahu Aimei: Sekarang, ada dua pilihan yang ada di depanmu. Satu pilihan adalah tetap di rumah sakit untuk menjalani perawatan, tetapi kepala dokter telah mengatakan bahwa peluangmu untuk bertahan hidup hanya beberapa persen, bahkan jika kamu dapat bertahan hidup, kamu hanya akan menjadi seperti manusia sayur. Pilihan lain adalah berkultivasi Dafa, kamu telah terbangun dari koma yang begitu lama karena Guru dan kekuatan Dafa, kamu harus bersyukur kepada Guru, harus sepenuhnya percaya pada Guru dan Fa. Kamu harus memutuskan sendiri, mau memilih yang mana. Aimei menyatakan: “Saya adalah pengikut Falun Dafa, saya harus percaya pada Guru dan Fa, menyerahkan segalanya kepada Guru tanpa memikirkan hidup dan mati.”

Setelah tiga hari, kami pulang dengan kereta api

Tidak lama kemudian, Aimei bersikeras mau keluar dari rumah sakit. Meskipun sebenarnya dia bisa meminta unit kerjanya untuk mentransfer pembayaran ke rumah sakit, namun karena pertimbangan bahwa pimpinan unitnya tidak akan menyetujuinya untuk keluar dari rumah sakit, maka dia tidak ingin mengganggu unit kerjanya, dan meminjam lebih dari sepuluh ribu yuan dari kerabat dan teman-temannya untuk membayar tagihan rumah sakit dan keluar dari sana. Setelah kembali ke rumah, dia membuang semua obat-obatan yang dibawanya dari rumah sakit dan memutuskan untuk tidak minum obat atau disuntik, sepenuhnya percaya pada Guru dan Fa, menyerahkan segalanya kepada Guru. Setiap hari, dia terus belajar Fa dan berlatih Gong, sambil mencari ke dalam dirinya sendiri untuk menemukan penyebab besar mengapa dia menghadapi kesengsaraan besar ini, dan menemukan banyak keinginan dan pikiran tidak sehat dalam dirinya, seperti iri hati, kebencian, hasrat untuk bersaing, keinginan akan hal-hal duniawi.Top of Form

Dia juga menyadari bahwa dia melanggar larangan dari para praktisi yang berkultivasi untuk tidak membunuh dan tidak memelihara hewan. Dia tinggal di lantai paling atas dan suaminya adalah seorang manusia biasa. Suaminya membangun sebuah kolam, kandang ayam, kandang anjing, dan kandang kelinci di teras atap mereka, bahkan menempatkan jaring besi di sekitarnya. Mereka memelihara berbagai jenis burung, ikan, kura-kura, ayam, kelinci, anjing, dan hewan peliharaan lainnya, baik di udara, di air, maupun di tanah. Ketika suaminya tidak ada di rumah, dia bahkan memberi makan hewan dan unggas untuk suaminya, dan lupa tentang larangan untuk tidak membunuh dan tidak memelihara hewan. Setelah menyadari kesalahannya, dia segera memperbaiki kesalahannya dan meminta suaminya untuk menyingkirkan semua hewan dan unggas yang mereka pelihara di teras atap.

Pada awal Oktober 1998, Aimei datang untuk menghadiri pernikahan putri saya. Dia berlatih bersama kami di pagi hari, dan rekan-rekan praktisi melihat kulitnya halus, putih kemerahan, penuh dengan vitalitas, dan terlihat sangat muda. Tidak seorang pun yang menduga bahwa beberapa bulan yang lalu dia masih menjadi pasien yang tak dapat disembuhkan dari penyakit yang mematikan. Selain itu, ketika kami membaca Zhuan Falun bersama, kami melihat bahwa suaranya jelas dan nyaring saat membaca Fa, kecuali ada bekas luka kecil di bawah lehernya karena instalasi alat bantu pernapasan yang digunakan untuk membantu bernapas, suaranya tidak terdengar serak sama sekali.

Ketika ditanya apakah ada kesadaran di dalam otaknya selama ia dalam keadaan koma, Aimei mengingat bahwa saat itu dia merasa hampa dalam pikirannya, hanya memiliki kesadaran samar-samar: seolah-olah dia jatuh dari tebing dan berusaha keras untuk memanjat kembali dengan memegang erat seutas tali panjang, dia memanjat sangat lama, dan di samping selalu ada seorang pria paruh baya bertubuh besar yang menjaga dan membantunya mengangkat kakinya ke atas, tetapi dia tidak dapat melihat wajah orang tersebut. Ketika ia berhasil memanjat kembali ke puncak tebing, dia melihat beberapa rekan praktisi sedang bermeditasi di lapangan kosong di atas tebing sambil belajar "Zhuan Falun" dan mendengar seseorang memanggil namanya, dan pada saat itu dia bangun dari komanya.

Setelah mendengar kisah Aimei, kami tahu bahwa Guru selalu melindungi dan menjaga Aimei selama masa kritisnya. Kami semua bersyukur kepada Guru. Dan bersyukur atas kebaikan Guru dalam memberikan Aimei kesempatan hidup yang kedua. Tidak ada yang bisa kami berikan untuk membalas budi jasa Guru selain dengan gigih maju berkultivasi dan melakukan "tiga hal" untuk membalas budi Guru.

3. Beberapa Fenomena Medis Tidak Lazim yang Layak Direnungkan

Kesatu: Mengapa orang yang menderita penyakit glaukoma yang tidak dapat disembuhkan oleh kedokteran modern, tetapi hanya dengan membaca buku utama Falun Gong, "Zhuan Falun" selama lebih dari sebulan, penyakit glaukoma itu hilang begitu saja?

Kedua: Mengapa saat dalam kondisi koma dan tidak menerima perawatan medis yang cukup selama lebih dari 10 hari, kulit dari orang yang mengalami kondisi tersebut tidak terlihat melepuh atau terinfeksi bahkan dalam cuaca yang sangat panas?

Ketiga: Mengapa ketika pasien koma selama lebih dari sepuluh hari, kerabatnya dapat membangunkannya dengan memanggil namanya dengan lembut?

Keempat: Diagnosis dokter berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan pengalaman medis, sehingga dokter mungkin menganggap membuat lubang bisa merusak pita suara. Namun yang bersangkutan masih dapat berbicara dengan jelas dan lantang.

Kelima: Mengapa penyakit mematikan yang tidak bisa diobati oleh pakar medis, dan pasean bersangkutan berhenti berobat, dan pulang untuk berlatih Falun Gong – dia malah bisa hidup kembali?

Jawabannya adalah: Karena Falun Dafa yang menghidupkan kembali orang bersangkautan, dan Falun Dafa yang memberinya kehidupan kedua. Falun Dafa adalah Fa yang paling lurus dan sebuah pengetahuan ilmiah yang supernormal. Sedangkan PKT (Partai Komunis Tiongkok) barulah benar-benar partai sesat.

Aimei berlatih Falun Gong, penyakit glaukomanya tiba-tiba menghilang, dan dia sembuh dari penyakit mematikannya. Keajaiban tersebar luas di antara kerabat, tetangga, dan unit kerja di daerah tersebut, yang berperan sangat baik dalam menyebarkan Fa. Orang-orang di dunia telah menyaksikan kehebatan dan keajaiban Falun Dafa, serta mengetahui bahwa Falun Gong memiliki efek ajaib dalam menyembuhkan penyakit dan menjaga kebugaran, termasuk para pemimpin di unit kerja Aimei, juga masuk ke dalam kultivasi Dafa satu demi satu.