(Minghui.org) Desember lalu pandemi semakin intensif di kota kecil kami di Tiongkok selatan. Semua toko tutup kecuali apotek. Jalanan hampir lengang. Menurut seorang teman yang bekerja di pemda, pada puncak pandemi COVID, hanya 1-2 staf yang bertugas di setiap departemen. Itu sama di bagian lain Tiongkok dan situasinya lebih buruk di sebagian besar kota besar. Seorang teman yang berprofesi sebagai dokter mengatakan bahwa setidaknya 80 persen penduduk terjangkit virus tersebut.

Teman dan kerabat saya yang berlatih Falun Dafa maupun yang tidak, tetap terbebas dari virus. Kebanyakan dari mereka memahami kebenaran tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa, menunjukkan dukungan untuk praktisi, atau membela Falun Dafa. Kebanyakan dari mereka membaca Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis dan mengundurkan diri dari PKT (Partai Komunis Tiongkok) dan organisasi pemudanya.

Bisnis Grosir dan Keluarganya Tetap Selamat

Teman saya Li Zheng (nama samaran) memiliki bisnis grosir dan menjual sepatu sekolah. Dia dan keluarganya mengetahui bahwa Falun Dafa baik dan mundur dari PKT. Dia membenci PKT dan sering memberi tahu teman-temannya betapa buruknya rezim itu. Dia juga mendukung praktisi dalam banyak kesempatan.

Tahun sebelumnya, ibu saya ditangkap karena membagikan informasi tentang Falun Dafa. Li Zheng marah saat mendengar penangkapannya. Dia memuji ibu saya atas keberaniannya mengungkap kejahatan PKT dan menyebutnya pahlawan. Dia membantu mengantar pengacaranya ke pertemuan pengadilan. Pada hari persidangan, dia membawa kerabat saya ke persidangan. Li Zheng tidak bisa menghadiri persidangan karena pengadilan hanya memperbolehkan dua kerabat untuk duduk. Dia bersikeras duduk di luar untuk menyemangati kami.

Li Zheng sangat gembira ketika Jiang Zemin (mantan kepala PKT yang memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Dafa) meninggal tahun lalu. Sekolah memaksa siswa berduka atas kematiannya tetapi Li Zheng menyuruh putrinya untuk tidak pergi ke sekolah hari itu sebagai bentuk protes diam.

Selama pandemi, Li Zheng membuka tokonya setiap hari dan mengirimkan pesanannya sendiri. Dia diberkati karena rasa keadilannya dan semua orang di keluarganya tetap selamat.

Istri Mantan Wakil Walikota Tidak Terpapar Virus

Wakil walikota di kota saya berasal dari keluarga pengusaha sukses. Ketika PKT berkuasa, semua harta milik keluarganya disita. Dia dianiaya selama kampanye politik rezim dan “dididik ulang.” Istrinya Min (nama samaran) berasal dari keluarga dokter ternama. Ayah dan pamannya adalah dokter terkenal. Paman Min dianiaya sampai meninggal oleh PKT dan keluarganya juga menjadi sasaran dan dianiaya selama kampanye politik Partai.

Kemudian ia menjadi wakil walikota di kota tersebut karena bakatnya yang luar biasa. Dia dan Min bersimpati dengan penderitaan yang saya alami karena menolak melepaskan latihan Falun Dafa. Berkali-kali, dia menggunakan posisinya untuk membantu saya. Setelah dia pensiun, dia sering datang ke toko kami.

Setelah dia meninggal, saya dan istri sering mengunjungi Min. Dia membaca buku Sembilan Komentar dan Falun Dafa. Dia mundur dari keanggotaan PKT. Banyak orang tua meninggal selama pandemi tetapi Min tetap baik-baik saja.

Mantan Ketua Asosiasi Kesenian Tetap Selamat Selama COVID

Huang (nama samaran) dulunya adalah ketua asosiasi seni lokal. Kakeknya dianiaya hingga meninggal oleh PKT. Huang kemudian menjadi artis terkenal. Dua belas tahun yang lalu, saya adalah wakil sekretaris asosiasi dan mendapatkan kepercayaannya karena saya menangani berbagai hal dengan adil dan saya bekerja keras. Huang tahu saya dianiaya karena keyakinan saya. Ketika orang-orang mengkritik saya karena tidak mendengarkan rezim, dia mengatakan saya adalah orang yang bertanggung jawab dan pekerja baik yang sulit didapat.

Wakil ketua menyarankan untuk menambahkan aturan pada piagam asosiasi yang melarang praktisi Falun Dafa menjadi anggota. Huang menjawab dengan bijak, “Mari kita berkonsultasi dengan piagam Asosiasi Kepala, dan menyerahkan masalah itu kepada saya untuk ditangani. Tidak ada item seperti itu dalam piagam Asosiasi Kepala, tentu saja saya tidak akan menambahkan aturan yang tidak masuk akal itu ke dalam piagam.

Dia memilih untuk tidak terlibat dalam penganiayaan terhadap Dafa dan mempercayai serta mendukung praktisi Falun Dafa. Dia membaca Sembilan Komentar dan mengetahui bahwa Falun Dafa baik. Selama pandemi, dia dan keluarganya terhindar dari penularan virus.

Pengusaha Tetap Selamat Dari COVID

Paman Saleh (nama samaran) adalah seorang pengusaha yang tradisional dan lurus. Teman-temannya menghormatinya. Saat masih muda, Paman Saleh bekerja di sebuah perusahaan milik negara. Selama kampanye politik, atasannya memintanya untuk menganiaya seniornya dan sebagai gantinya dia akan dipromosikan. Dia menjawab: "Ini adalah guru saya yang mengajari saya banyak keterampilan, bagaimana saya bisa melawan hati nurani dan melakukan hal seperti itu?" Dia menolak untuk mengambil bagian dalam penganiayaan.

Ketika dia mengetahui bahwa ibu saya dianiaya karena berlatih Falun Dafa, dia sering datang ke toko saya dan menanyakan keadaan kami berdua. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dari perspektif yang berbeda. Dia marah dengan cara licik PKT dan bagaimana PKT menindas orang-orang baik.

Karena memilih berpihak pada keadilan, Paman Saleh tetap selamat selama pandemi.

Sepupu Saya dan Seluruh Keluarganya Menerima Berkat

Sepupu saya melihat bagaimana ibu saya mendapatkan kehidupan baru dengan berlatih Dafa dan menyadari betapa korupnya PKT melalui sering berurusan dengan polisi. Ketika saya diganggu karena menolak berhenti berlatih, sepupu saya menggunakan koneksinya untuk membantu saya menyelesaikan masalah. Ketika ibu saya ditangkap, dia juga berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya. Dia menghadiri persidangan ibu saya dan mendengarkan saat pengacara membelanya. Dia memberi tahu teman-temannya yang merupakan petugas polisi apa yang dia dengar.

Tahun berikutnya, istri sepupu saya melahirkan seorang anak laki-laki. Di desa, ini dipandang sebagai berkah. Sepupu saya sudah memiliki dua anak perempuan. Selama gelombang pandemi ini, sepupu saya dan keluarganya selamat. Cucunya memiliki gejala mirip COVID tetapi dengan cepat lenyap.

Bibi Mengamankan Buku-buku Dafa, Sebagai Hasilnya Lima Anggota Keluarganya Tidak Terpapar Virus

Ketika penganiayaan terhadap Falun Dafa pertama kali dimulai, kerabat saya meninggalkan sekotak buku Dafa di tempat bibi saya. Dia menyimpannya selama bertahun-tahun. Pada puncak penganiayaan, beberapa teman dan kerabat menjauhkan diri dari praktisi. Namun, bibi saya tidak takut melindungi buku-buku Dafa. Bertahun-tahun yang lalu, keluarganya yang beranggotakan lima orang mundur dari PKT.

Perbuatan baiknya membawa berkah bagi seluruh keluarga. Saya pergi mengunjunginya selama Tahun Baru Imlek. Dia pindah ke rumah baru. Bibi dan paman saya serta sepupu saya selamat selama gelombang COVID terbaru ini. Sepupu saya yang bekerja di Shanghai tinggal bersama seorang rekan kerja. Rekan kerjanya tertular virus dan gejalanya parah. Padahal sepupu saya baik-baik saja.

Guru berkata dalam artikel “Rasional” yang dipublikasikan pada 19 Maret 2020,

“Sesungguhnya wabah itu sendiri justru datang ditujukan pada hati – moralitas manusia yang telah rusak – karma yang telah membesar. Jika wabah ini adalah pengaturan Dewa, mana ada cara yang efektif?”

Orang lanjut usia di Tiongkok biasa mengatakan pandemi adalah cara surga untuk menghukum manusia. Mereka yang nilai-nilai moralnya telah merosot dan tidak memenuhi standar yang dituntut manusia akan disingkirkan. Guru menunjukkan,

“Tetapi saat ini wabah "virus PKT" (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud - dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat - orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.” (“Rasional”)

Orang-orang tahu bahwa ras Tionghoa pernah menciptakan budaya yang mulia dan Tiongkok dipandang sebagai tanah kesopanan dan kebenaran. Namun setelah PKT merebut kekuasaan, membunuh jutaan orang Tionghoa, menghancurkan budaya kuno dan merusak lingkungan. Nilai-nilai moral merosot dan peradaban Tiongkok yang dulu jaya dihancurkan.

Guru pertama kali mengajarkan Falun Dafa di depan publik di Tiongkok pada Mei 1992. Berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, latihan ini dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut dan dalam beberapa tahun, seratus juta orang mengikuti latihan ini. Falun Dafa telah mengubah hati orang-orang untuk lebaikan dan meningkatkan nilai-nilai moral dalam masyarakat membawa harapan baru ke Tiongkok dan juga seluruh dunia.

Namun cara yang sangat bajik ini telah ditekan sejak Juli 1999, sekali lagi menghancurkan landasan moral yang dibangun dalam masyarakat Tiongkok!

Dalam artikel yang sama, Guru menunjukkan cara untuk menghindari bahaya selama pandemi:

“Jadi harus bagaimana? Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.” (“Rasional”)

Seperti yang saya pahami, hanya mereka yang memahami fakta tentang Falun Dafa, menjauhi Partai jahat, menghormati langit dan dewa, serta menjaga nilai moral yang baik dapat mencegah pandemi dan menerima berkah dari surga.