(Minghui.org)

Nama: Xia Wenzhong
Nama Mandarin: 夏文仲
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 59
Kota: Handan
Provinsi: Hebei
Pekerjaan: Pengawai Biro Konservasi Air Kabupaten Cheng’an
Tanggal Kematian: 14 Maret 2005
Tanggal Penangkapan Terakhir: 31 Agustus 2002
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Jidong

Nama: Zhang Lanfeng
Nama Mandarin: 张兰凤
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: Tidak Diketahui
Kota: Handan
Provinsi: Hebei
Pekerjaan: Guru Sekolah Dasar
Tanggal Kematian: Tidak Diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 25 April 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Departemen Kepolisian Kabupaten Linzhang

Tak lama setelah Xia Wenzhong, mantan karyawan Biro Konservasi Air di Kota Handan, Provinsi Hebei, berlatih Falun Gong tahun 1996, dia berhenti merokok dan minum alkohol.

Istrinya, Zhang Lanfeng, seorang guru SD, juga mengalami peningkatan kesehatan yang signifikan setelah berlatih Falun Gong. Kondisi jantung, vertigo, dan batuk kronis yang sering membuatnya terbaring di ranjang semua menghilang.

Kedua pasangan tersebut sangat berterima kasih atas manfaat yang mereka terima dari Falun Gong. Di waktu luang, mereka pergi ke desa dan kota terdekat untuk memperkenalkan latihan ini, membuat banyak orang berlatih Falun Gong.

Suami Meninggal

Karena keterlibatan mereka dalam memperkenalkan Falun Gong, mereka didaftar sebagai target utama saat rezim komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan tahun 1999. Polisi datang mengganggu mereka tanpa henti, terkadang menerobos masuk rumah mereka di tengah malam dengan mencongkel pagar. Xia ditangkap setidaknya sepuluh kali dan menghabiskan bertahun-tahun dalam tahanan. Tempat kerja memecatnya, dan polisi memeras uang mereka, ini membuat tekanan finansial yang sangat besar bagi mereka.

Karena penahanan Xia, keluarga dan petugas desa harus membuat permohonan khusus tahun 2000 agar dia bisa menghadiri pemakaman menantu perempuannya. Putri kandungnya hampir tidak pernah melihatnya lagi sejak dia menikah tahun 2001. Keluarga juga mencurahkan upaya yang besar demi pembebasan sementara Xia tahun 2002 untuk menghadiri pemakaman ayahnya.

Mendiang Xia Wenzhong

Xia Wenzhang dan istrinya Zhang Fengsheng saat mengunjungi Tembok Besar tahun 1999

Tanggal 12 Februari 2001, saat Xia ditahan di pusat penahanan setempat, lebih dari 50 petugas pergi ke sana, mengikatnya dan praktisi lain, Zhai Liansheng, lalu membawa mereka di pawai umum selama dua jam.

Saat kembali ke pusat penahanan, kedua pria tersebut diberikan hukuman kamp kerja paksa. Karena usia Zhai yang sudah lanjut, dan tekanan darah tinggi Xia yang berbahaya, Kamp Kerja Paksa Kota Handan menolak mereka. Polisi masih tidak mau membebaskan mereka, namun memindahkan mereka ke Pusat Penahanan Kabupaten Cheng’an. Zhai meninggal tak lama kemudian.

Xia dan Zhang ditangkap tanggal 31 Agustus 2002 saat perkumpulan 68 praktisi. Polisi memukul mereka menggunakan tongkat dan sabuk kulit, membakar mereka dengan rokok, dan membenturkan kepala mereka ke dinding. Seorang praktisi, Xun Ruilin, meninggal tanggal 8 September tahun itu saat dicekoki paksa di Pusat Penahanan Linzhang.

Di Departemen Kepolisian Kabupaten Cheng’an, Xia disetrum dengan tongkat listrik. Polisi memborgol tangannya dengan jeruji besi di lorong dan membiarkannya berdiri sepanjang malam. Setelah enam hari siksaan, dia mengalami tekanan darah yang sangat tinggi. Dia menjadi lumpuh dan tidak bisa berbicara. Terlepas dari kondisinya, polisi menahannya selama setahun sebelum diam-diam menjatuhkan hukuman baginya selama empat tahun pada Agustus 2003.

Zhang dibebaskan setelah lima bulan penahanan. Polisi memeras uang sebesar 5.000 yuan darinya.

Xia pertama kali ditahan di Penjara Daming, saat penjaga menanggalkan bajunya dan memukulinya dengan menggunakan penggaris. Dia lalu dipindahkan ke Penjara Jidong. Siksaan selama lebih dari setahun di sana membuatnya berada dalam kondisi mengigau. Dia juga menderita cedera parah di satu kaki dan terus memiliki darah di tinjanya. Saat dia hampir meninggal, barulah penjaga membebaskannya.

Xia lumpuh saat dia dibebaskan.

Keluarga Xia bertanya siksaan apa yang dia derita selama di penjara. Dia tampak sangat kesakitan, namun tidak bisa mengutarakannya. Dia berlinang air mata dan terus berkata, “Itu sangat hina! Itu sangat hina!”

Pria berusia 59 tahun tersebut meninggal tanggal 14 Maret 2005, 37 hari setelah dia dibebaskan. Bekas siksaan diikat dengan kencang selama di penjara masih tampak setelah dia meninggal.

Setelah polisi mendengar tentang kematiannya, mereka hadir di hari peringatannya dan mencoba membuka peti untuk mengambil foto. Meski polisi mengalah karena protes keras dari keluarganya, mereka memaksa keluarga untuk mengkremasi Xia dan bukannya menguburnya.

Istri Meninggal Beberapa Tahun Kemudian

Tanggal 25 April 2012, tujuh tahun setelah Xia meninggal, Zhang, yang saat itu berusia 64 tahun, ditangkap saat mengemudi bersama seorang kerabat. Polisi menuduhnya menyebarkan materi Falun Gong. Mereka menahannya di Departemen Kepolisian Kabupaten Linzhang dan memerintahkan empat petugas untuk mengawasinya.

Meski Zhang didapati menderita tekanan darah tinggi dan kondisi jantung parah, polisi masih mencoba menahannya. Berkat upaya tanpa henti keluarga demi menyelamatkannya, Zhang dibebaskan dengan jaminan, setelah membayar pada polisi sebesar 10.000 yuan.

Polisi tidak pernah berhenti mengganggunya setelah itu. Zhang tidak tahan dengan tekanan dan rasa takut yang luar biasa ini, dia lalu meninggal tak lama setelah itu.

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:
全县闻名好人-生前十次被抓