(Minghui.org) Sejak kecil, saya percaya pada Dewa. Saya percaya para dewa dan Buddha itu ada dan bahwa kebaikan mendapat balasan kebaikan dan kejahatan mendapat hukuman.

Secara kebetulan, seorang praktisi Falun Dafa memberi tahu saya tentang Dafa. Saya merasa itu bagus, jadi mulai berlatih. Meskipun belum memiliki kesempatan untuk melihat Guru secara langsung, saya selalu mengingat ajaran Guru saat menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja. Saya berusaha untuk menjadi orang baik dan mengikuti prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar.

Saya memperoleh banyak manfaat dari Dafa sehingga saya ingin berbagi pengalaman dengan semua orang.

Guru Menjaga Saya

Saya mengikuti program seni ketika sekolah SMA. Nilai saya rata-rata. Setelah memahami kebenaran tentang Dafa, saya tidak segugup teman sekelas ketika mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Saya mengulangi dalam hati, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Saya terkejut ketika diterima di universitas bagus yang menawarkan jurusan yang saya sukai.

Ketika lulus dari perguruan tinggi, saya adalah orang pertama yang menemukan pekerjaan yang memuaskan. Semua teman sekelas saya membutuhkan waktu untuk mencari pekerjaan sambil mengerjakan tesis mereka. Mereka semua mengatakan saya diberkati.

Saya menderita sakit di kedua lutut sejak masih kecil. Ini sangat menyakitkan ketika akan turun hujan. Saya mencoba banyak hal, seperti senam, obat-obatan, dan olahraga untuk menghilangkan rasa sakit itu, tetapi tidak ada yang membantu. Setelah mulai berlatih Falun Dafa, rasa sakit di lutut hilang. Saya berterima kasih kepada Guru.

Banyak anak muda menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer, dan di ponsel mereka. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada tulang belakang, pusing, atau sulit tidur. Saya juga harus menggunakan komputer selama berjam-jam. Kadang-kadang harus duduk di depan komputer sepanjang hari, tetapi saya tetap sehat. Begitu berbaring saya segera tertidur, bangun pagi dan selalu energik, dan sangat efisien dalam bekerja. Saya tahu Guru menjaga saya.

Sembuh dari Cedera Parah

Saya mengendarai sepeda menjemput adik perempuan saya. Jalan itu sedang diperbaiki dan penuh dengan lubang. Saat menuruni tanjakan, tanahnya becek dan berpasir, sehingga tiba-tiba sepeda saya tergelincir, dan mengarah ke sebuah lubang yang penuh dengan batu. Saya dengan cepat menginjak rem dan terjatuh keras. Ajaibnya, saya tidak merasakan sakit apapun. Ketika bangun, adik saya melihat dengan gugup dan berkata, “Telepon ibu!” Saya menyentuh wajah dan menyadari bahwa saya berdarah.

Saya meyakinkan dia, "Saya baik-baik saja." Saya pergi ke selang air untuk membilas diri. Tapi kemudian ibu membawa saya ke rumah sakit. Dokter ingin menjahit lukanya, tetapi mereka tidak ada obat bius. Saya mengatakan kepada dokter untuk langsung saja tidak perlu obat bius. Saya bisa merasakan jarum itu maju mundur, tapi tidak merasakan sakit apapun.

Kata dokter selain luka di dahi, mata kanan saya juga memar parah. Namun, itu tidak terluka. Saya tahu Guru melindungi saya. Jika saya tidak menggunakan rem, mungkin saya akan jatuh ke dalam lubang batu itu, dan akibatnya tidak terbayangkan.

Saya tidak menggunakan obat lain, tapi luka saya sembuh dalam beberapa hari, tidak meninggalkan bekas luka apapun. Ketika jatuh, dada saya membentur stang sepeda, sehingga ada rasa sakit tajam selama beberapa hari. Saya diam-diam terus melafalkan, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik," setiap hari. Rasa sakit di dada saya hilang. Saya sangat berterima kasih kepada Guru telah menjaga dan menyembuhkan luka saya.

Menjadi Orang Baik di Tempat Kerja

Di tempat kerja, saya melakukan pekerjaan dengan mengikuti standar Sejati-Baik-Sabar. Saya rendah hati dan jujur dan tidak pernah berpura-pura tahu bagaimana melakukan hal-hal yang saya tidak bisa. Saya tidak pernah mengeluh tentang beban kerja, dan selalu menawarkan bantuan.

Saya berhati-hati saat berurusan dengan uang. Ada kekurangan uang tunai beberapa kali karena kesalahan orang lain. Saya menutupi selisihnya dengan uang sendiri dan tidak mempermasalahkannya. Penampilan dan kepribadian saya diapresiasi oleh semua rekan kerja. Bos menaikkan gaji saya dan memberi bonus beberapa kali, yang merupakan pengecualian di perusahaan kami.

Saya segera mendapat tawaran yang lebih baik dari perusahaan lain dan dipromosikan ke posisi manajerial.

Pergantian staf di departemen saya tinggi karena beban kerja kami berat dan pekerjaannya membuat stres. Meskipun kami sangat sibuk, saya pikir harus meluangkan waktu untuk membangun tim yang baik.

Saya tidak hanya berbagi pengalaman dengan anggota tim saya, tetapi saya juga menunjukkan kepada mereka cara memecahkan masalah. Saya memikirkan mereka terlebih dahulu dan memastikan untuk menempatkan diri saya pada posisi mereka. Saya memiliki kebijakan pintu terbuka dan berkomunikasi secara terbuka dengan tim saya. Ketika saya memiliki konflik dengan rekan kerja, saya selalu mencari ke dalam. Misalnya, apakah nada bicara saya terlalu kasar, atau apakah saya terlalu menuntut. Saya tidak pernah ragu untuk meminta maaf jika salah, dan saya akan melakukannya lebih baik lain kali. Ketika tim kami dipuji, saya memberikan pujian kepada tim. Tim saya menjadi stabil, dan kinerja kami meningkat seiring waktu.

Saya juga peduli dengan rekan-rekan saya. Semua orang di perusahaan suka mengobrol dengan saya. Mereka meminta pendapat saya ketika mereka tidak yakin tentang sesuatu. Bos saya berkata, “Kamu selalu tenang apa pun situasinya. Kamu memiliki kepribadian yang tenang.”

Saya dulu pemarah. Sekarang, saya memiliki tabiat yang baik dan selalu tersenyum di tempat kerja. Rekan-rekan mengatakan bahwa mereka merasa senang saat melihat saya tersenyum. Saya tahu ini karena saya mengikuti standar Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak akan memiliki keterampilan yang begitu baik jika tidak berlatih Falun Dafa.

Jangan Membuang Makanan

Dulu saya terikat pada makanan lezat, dan membeli apapun yang ingin saya makan. Saya selalu membuangnya ketika tidak bisa menghabiskannya. Saya tidak pernah berpikir itu adalah masalah karena saya menghabiskan uang saya sendiri.

Ketika mendengarkan program Radio Minghui, beberapa praktisi mengingat hari-hari awal ketika Guru pertama kali mulai mengajar Fa. Guru makan mie instan murah. Suatu kali, Guru memakan sisa makanan seorang praktisi. Guru tidak pernah menyia-nyiakan makanan dan meminta praktisi untuk tidak menyia-nyiakan makanan.

Saya terharu sampai menangis setiap kali memikirkan kisah-kisah ini. Guru memberi kita contoh, jadi saya selalu mengingatkan diri sendiri untuk tidak menyia-nyiakan makanan.

Memperhatikan Kesopanan yang Tepat

Dalam masyarakat saat ini, sulit untuk mempertahankan hubungan yang pantas antara pria dan wanita. Saya selalu mengukur diri saya dengan prinsip-prinsip Dafa, dan saya tidak sembarangan berinteraksi dengan pria. Tidak ada yang berbicara tentang hubungan yang tidak etis di depan saya. Saya juga berhati-hati untuk berpakaian yang tepat.

Penutup

Saya ingin semua orang mengetahui kebenaran tentang Falun Dafa. Ada sebuah buku, berjudul Zhuan Falun, yang dapat mengajari anda bagaimana menjadi orang yang baik, orang yang lebih baik, tidak peduli apa pun kelas atau posisi anda. Zhuan Falun dapat membantu anda keluar dari kesengsaraan. Ini diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Ada seorang guru yang belas kasih dan baik yang mengajari kita seolah-olah kita adalah anak-anaknya sendiri, tetapi tidak pernah meminta imbalan apa pun! Silakan baca buku Zhuan Falun ini. Jika anda dapat membuka hati dan membacanya dengan tulus, saya yakin anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan anda.