(Minghui.org) Miokarditis merupakan peradangan yang terjadi pada miokardium (otot jantung), sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus. Penderita kondisi tersebut sering menunjukkan gejala seperti nyeri dada, sesak dada, sesak napas, jantung berdebar, dan pingsan. Komplikasinya mulai dari aritmia parah (detak jantung tidak beraturan), insufisiensi jantung hingga kematian mendadak.

Dalam beberapa tahun terakhir pandemi, beberapa orang yang terinfeksi COVID juga mengalami miokarditis, terutama pada anak muda dan paruh baya.

Sementara banyak pasien miokarditis tidak sembuh meski dirawat di rumah sakit, beberapa pulih kembali dengan berlatih Falun Dafa atau dengan tulus melafalkan "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Di bawah ini adalah beberapa kisah seperti itu.

Virus Miokarditis Lenyap dalam Tiga Hari Setelah Berlatih Falun Dafa

Zang Aixia berpartisipasi dalam penampilan Tian Guo Marching Band.

Zang Aixia, 70 tahun, pernah bekerja di toko Perusahaan Petrokimia Daqing di Provinsi Heilongjiang. Suaminya Li Jianjun mengidap hepatitis B pada tahun 1989 dan mereka memulai perjalanan panjang mencari pengobatan medis di seluruh negeri.

Putri Zang, pada saat itu duduk di kelas dua, ditinggalkan dan harus dititipkan ke tetangga. Sementara itu, ibu Zang, yang berada jauh di Provinsi Hebei, menderita kanker dubur. Merawat suaminya yang sakit dan mengkhawatirkan ibu dan putrinya, dia kelelahan.

Pada tahun 1992, Zang didiagnosis menderita miokarditis virus dan sering tak sadarkan diri. Dia beberapa kali dilarikan ke rumah sakit unit gawat darurat. Zang telah mencoba berbagai obat selama empat tahun tanpa banyak perubahan signifikan. Pada tahun 1996, dokternya memberi tahu dia bahwa dia sudah menderita hipertrofi jantung dan tidak bisa diobati lagi.

Secercah Harapan dalam Keadaan Putus Asa

Pada Agustus 1996, suami Zang dirawat di rumah sakit di Kota Changchun, Provinsi Jilin selama sepuluh bulan, tetapi semua hasil labnya menunjukkan kondisinya yang tidak normal. Dokter menyatakan bahwa mereka telah mencoba yang terbaik dan menyarankan dia pulang untuk perawatan yang nyaman. Dia merasa putus asa dan tidak berdaya.

Tiba-tiba dia mendengar orang-orang bersorak di rumah sakit yang sunyi. Dia bertanya apa yang sedang terjadi. Salah satu anggota staf mengatakan kepadanya bahwa mantan pasien Liu Qing yang hampir meninggal karena gagal hati kembali sebagai manusia baru.

Menurut anggota staf rumah sakit, Liu dulu sangat sakit sehingga dia pingsan di setiap tempat yang tidak terduga. Ketika dia dipulangkan terakhir kali satu tahun yang lalu, dia mengalami nekrosis hati dan tidak ada yang berekspektasi dia dapat bertahan hidup. Namun dia kembali sembuh total karena berlatih Falun Dafa.

Para dokter benar-benar kagum dengan kesembuhannya. Mereka menyarankan untuk mendirikan tempat latihan di rumah sakit dan mengundangnya untuk menunjukkan latihan Falun Dafa kepada mereka.

Zang juga ingat bahwa salah satu temannya pernah merekomendasikan Falun Dafa kepadanya di masa lalu. Ayah dari teman tersebut memiliki seorang teman yang penglihatannya menurun akibat diabetes, kemudian sembuh setelah berlatih Falun Dafa.

Pasien Nekrotik Hati Mendapat Hidup Baru Berkat Berlatih Falun Dafa

Zang mendekati Mr. Liu, yang berbagi cerita dengan dia dan suaminya:

Liu Qing seorang veteran, tertular Hepatitis B saat berusia 26 tahun. Sejak itu, dia dirawat di rumah sakit setiap tahun. Penyakitnya semakin parah meskipun sudah diobati dan dia juga mengalami sirosis, nekrosis hati, dan asites. Dokter harus mengeringkan asitesnya seminggu sekali, kemudian dua kali seminggu.

Pada tahun 1994, hatinya menjadi nekrotik. Keluarganya membawanya pulang. Semua orang tahu bahwa hidupnya tak lama lagi.

Sekembalinya ke rumah, dia mendengar bahwa Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Dafa) akan mengadakan rangkaian ceramah di Changchun dan dia ingin hadir. Keluarganya setuju untuk memenuhi keinginan terakhirnya dan membawanya ke kelas ceramah. Setelah rangkaian ceramah sembilan hari, dia mengetahui bahwa penyakit seseorang disebabkan oleh karma, dan dia tidak lagi menyalahkan atau membenci orang lain. Dia juga mengembangkan keinginan untuk berlatih kultivasi. Dia berpikir: “Hidup saya tak lama lagi. Saya akan berkultivasi sebisa mungkin selama masih hidup.”

Sejak hari pertama ceramah, Liu mulai muntah-muntah dan juga diare. Gejalanya terus berlanjut selama 15 hari dan kemudian perutnya yang buncit mengempis. Dia mulai normal mengonsumsi makanan. Lambat laun dia bisa duduk, bangun, lalu berjalan sendiri. Setelah dia mulai melakukan latihan Falun Dafa, tubuhnya berubah setiap hari. Energinya juga kembali. Dia merasa kagum dengan latihan itu. Selain tidur dan makan, dia menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar Fa dan latihan Gong.

Beberapa bulan kemudian, dia menjadi orang yang benar-benar sehat. Dia ingin berbagi pengalaman dengan orang lain sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat. Dia mulai mempromosikan Falun Dafa dan membantu mendirikan 12 tempat latihan.

Pulih dari Miokarditis Stadium Akhir

Zang sangat terkejut dengan pengalaman Liu. Dia dengan tulus ingin mempelajari Falun Dafa.

Pada hari ketiga Zang latihan Gong, dia mengalami demam, tetapi dia percaya bahwa Guru Dafa sedang memurnikan tubuhnya. Dia kembali normal setelah tiga hari. Tubuhnya terasa ringan, dan dia tidak lagi mengalami gejala miokarditis. Dua minggu kemudian, dia kembali ke rumah.

Dia dan suaminya pergi ke tempat latihan bersama setiap hari. Suaminya juga sembuh total. Teman dan kenalan mereka semua kagum dengan perubahan besar mereka.

Sayangnya, Li berhenti berlatih Falun Dafa setelah Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya latihan tersebut pada tahun 1999. Gejala penyakitnya kambuh pada tahun 2007 dan dia meninggal tidak lama kemudian.

Zang memegang teguh keyakinannya pada Falun Dafa. Dia pindah ke Kanada pada September 2009 untuk tinggal bersama keluarga putrinya. Dia masih sehat berkat latihan Falun Dafa.

Di Tahun Baru 2022, Zang (kedua dari kanan) dan keluarga putrinya mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru!

Zang berkata, "Falun Dafa sangat baik, kami sangat berharap lebih banyak orang yang baik hati mempelajarinya dan mendapat manfaat darinya juga."

(Bersambung.)