(Minghui.org) Sejak Partai Komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999, polisi di Kota Jiujiang, Provinsi Jiangxi secara aktif menangkap dan melecehkan para praktisi Falun Gong setempat.

Dibawah ini adalah beberapa kasus penganiayaan terbaru. Untuk melindungi identitas mereka, dua marga dari para praktisi dihilangkan.

Para petugas dari Kantor Polisi Shahejie mendobrak masuk rumah seorang praktisi lansia pada 2021 dan meminta untuk berbicara dengannya. Saat praktisi bermarga Huang, tidak memperhatikan, beberapa petugas menyelinap masuk kamar tidurnya dan membawa pergi beberapa buku Falun Gong dari lacinya. Hanya setelah kepolisian pergi baru Huang menyadari bahwa buku-bukunya telah hilang.

Luo, juga seorang praktisi lansia, sedang membaca buku Falun Gong di rumah pada Maret 2023, saat seorang petugas dari Kantor Polisi Shahejie tiba-tiba mendobrak masuk dan merebut buku itu dari tangannya. Petugas itu pergi tanpa memberikan surat apapun.

Pada malam hari tanggal 15 Maret 2023, Tian Haiying ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Changhong dan Departemen Kepolisian Distrik Xunyang. Polisi memberitahu keluarganya pada keesokan harinya bahwa dia telah ditahan di Pusat Penahanan Kota Ruichang, sekitar 48 km dari Jiujiang.

Keluarganya bergegas ke pusat penahanan untuk mengantarkan pakaian untuknya, tetapi diberitahu oleh petugas bahwa Tian tidak ada di sana. Keluarganya pergi ke beberapa fasilitas penahanan di Ruichang, tetapi tidak bisa menemukan Tian.

Saat pihak keluarga menelpon polisi menanyakan keberadaan Tian, mereka berkata Tian sebenarnya ditahan di Daerah Shzii, sekitar 32 km dari Ruichang.