(Minghui.org) Ketika Zhang Juxian dibawa keluar dari Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada bulan Oktober 2004, ditutupi kain putih, keluarganya mengira dia sudah meninggal. Untungnya, dia masih hidup. Tapi dia bukan lagi wanita yang sehat dan cerdas. Karena penyiksaan yang tak terbayangkan dalam tahanan, dia menderita penyakit mental yang parah sejak saat itu.

Zhang, 59 tahun, pernah bekerja di Stasiun Pompa Basan di Kota Dashiqiao, Provinsi Liaoning. Dia mulai berlatih Falun Gong, sebuah latihan kultivasi dan meditasi, pada tahun 1997 dan merasakan manfaat dari peningkatan pada watak dan raga. Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan skala nasional terhadap Falun Gong pada tahun 1999, Zhang dipecat dari pekerjaannya karena tetap teguh pada keyakinannya. Suaminya menceraikannya dan memberikan hak asuh atas anak mereka.

Zhang ditangkap berkali-kali. Dia ditahan di pusat cuci otak dan menjalani dua masa kerja paksa, selama periode tersebut dia dipaksa melakukan kerja intensif tanpa bayaran, disetrum dengan tongkat listrik, dan ditahan di sel isolasi. Dia juga dibawa ke rumah sakit jiwa dua kali.

Setelah dia ditangkap pada akhir September 2002 karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong, dia melakukan mogok makan di Pusat Penahanan Dashiqiao untuk memprotes penganiayaan, hanya untuk dicekok kotoran dan air seni.

Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman tiga tahun pada Zhang pada 27 Desember 2002. Penjaga Penjara Wanita Provinsi Liaoning mengikatnya dalam posisi elang terbentang di alat penyiksaan “ranjang kematian” dan mencekoknya dengan paksa.

Peragaan Penyiksaan: Diikat diatas “ranjang kematian”

Meskipun Zhang hampir tidak selamat dari siksaan, dia menderita gangguan mental dan belum pulih. Dia sering berkeliaran di jalan dan mengambil makanan dari tempat sampah. Beberapa orang yang baik hati menawarkan pakaian dan makanannya, tetapi dia biasanya tidak menerimanya. Karena sifatnya yang baik hati, ia sering terlihat menyapu jalan dan membersihkan tempat sampah.

Dalam beberapa tahun terakhir, ibunya yang sudah lanjut usia berusaha menjaganya di rumah dan memberinya makan. Pada tahun 2022, ibunya pindah dan penduduk setempat tidak pernah melihat Zhang lagi di jalan sejak itu.

Zhang Juxian setelah mengalami gangguan mental

Zhang membersihkan jalan

Laporan Terkait:

Police Fill Practitioner’s Mouth With Urine and Feces