(Minghui.org) Praktisi Falun Gong memperagakan latihan dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan selama 24 tahun oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di seberang Forum, sebuah pusat perbelanjaan di Helsinki, pada hari Sabtu, 25 Maret 2023. Setelah mengetahui faktanya, orang-orang yang lewat menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya kekejaman tersebut.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan di seberang pusat perbelanjaan utama di Helsinki pada 25 Maret.

Seorang wanita mampir dan ikut melakukan latihan selama satu jam penuh. Setelah selesai, dia memberi tahu praktisi bahwa dia telah membaca Zhuan Falun, buku utama latihan, dan melakukan latihan di rumah dari waktu ke waktu. Hari ini adalah pertama kalinya dia melakukannya dengan praktisi lain dan dia berkata dia merasa luar biasa.

Seorang wanita (paling kanan) bergabung dengan praktisi melakukan latihan.

Timo, seorang pria berusia 70-an, pernah bertemu dengan praktisi Falun Gong sebelumnya dan telah diberi informasi serta bunga lotus origami. Kali ini, ia tersenyum dan berkata: “Saya memberi istri saya bunga lotus yang anda berikan kepada saya terakhir kali. Dia menyukainya dan meminta agar saya berterima kasih. Saya tidak tahu mengapa, tapi saya merasa senang bertemu anda lagi.” Ketika ia mengetahui tentang penganiayaan di Tiongkok, ia menandatangani petisi untuk menyatakan dukungannya.

Para pejalan kaki menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.

Seorang wanita muda dari Arab Saudi berkata dia selalu mendukung praktisi Falun Gong dalam melawan penganiayaan. Dia bertanya: “Apakah ada hal lain yang bisa saya bantu selain menandatangani petisi?”

Bo, orang Finlandia tetapi tinggal di Swedia, kembali ke negara asalnya untuk mengunjungi keluarganya. Ketika ia menyadari ada petisi untuk mendukung praktisi Falun Gong mengakhiri penganiayaan, ia langsung berkata: “Tentu saja saya akan menandatangani. PKT tidak baik.”

Jouni dan pacarnya tinggal di dekat Taman Sibelius, tujuan wisata populer di Finlandia. Mereka sering melihat praktisi membagikan informasi di taman, jadi mereka setuju menandatangani petisi setelah mendengar tentang Falun Gong dan betapa mengerikannya penganiayaan di Tiongkok.