(Minghui.org) Baru-baru ini dikonfirmasi oleh Minghui.org bahwa seorang warga Kota Leshan, Provinsi Sichuan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena berlatih Falun Gong. Sudah dua tahun sejak Chen Anjun dimasukkan di Penjara Jiazhou. Tetapi detail tentang penangkapan dan hukumannya tidak jelas.

Chen, 52 tahun dan mantan instruktur di Akademi Kepolisian Tuqiao, sebelumnya menjalani 1,5 tahun kerja paksa dan 14,5 tahun penjara karena meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Falun Gong oleh rezim komunis Tiongkok.

Chen pergi ke Beijing pada tahun 2001 untuk memohon hak berlatih Falun Gong. Ia ditangkap, dibawa kembali ke Sichuan, dan dihukum 1,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Xinhua. Akhirnya ia juga kehilangan pekerjaannya. Pihak berwenang memantau kehidupan sehari-harinya setelah ia dibebaskan pada akhir 2002.

Chen ditangkap lagi pada awal tahun 2003 dan dibawa ke Pusat Pencucian Otak Kabupaten Bi. Ia melakukan mogok makan sebagai protes dan akibatnya dalam kondisi serius. Ia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan pada tanggal 31 Maret 2003. Pihak berwenang mengatur orang-orang untuk tinggal di dekat tempat tidur rumah sakit untuk mengawasinya dan setiap orang menerima kompensasi harian sebesar 100 yuan (±Rp 220.000).

Chen dibawa kembali ke pusat pencucian otak pada pertengahan April 2003. Ia kembali melakukan mogok makan dan kembali dalam kondisi kritis. Ia kembali dikirim ke rumah sakit. Keluarganya menuntut pembebasannya tetapi ditolak.

Karena bekerja sama dengan praktisi lain dalam menginterupsi sinyal TV setempat untuk menyiarkan informasi tentang Falun Gong, Chen mendapati dirinya diikuti oleh polisi pada Juni 2005. Ia berhasil melarikan diri dari upaya polisi untuk menangkapnya dan menjadi daftar buronan. Setelah enam bulan bersembunyi, ia ditangkap di sebuah kafe internet pada 12 Desember 2005. Ia disiksa dan diinterogasi tanpa henti di Pusat Penahanan Shizhushan.

Pengadilan Kota Leshan memvonis Chen 14,5 tahun penjara pada 18 Mei 2006. Ia menjalani hukuman di Penjara Yaan, Penjara Deyang, dan Penjara Aba, sebelum dipindahkan ke Penjara Chuanxi pada September 2010. Karena ia menolak membaca aturan penjara, para penjaga memerintahkan narapidana menekannya di lantai, melepas celananya dan menggosok bagian pribadinya dengan sikat gigi.

Peragaan penyiksaan: membenturkan kepala ke dinding

Karena Chen tetap teguh dalam keyakinannya, para penjaga terus-menerus memukulinya, membenturkan kepalanya ke dinding, melarangnya tidur, dan membatasi penggunaan kamar kecil, waktu mandi, dan mencuci. Ia juga dipaksa memakai pakaian tebal dan topi katun tebal yang ketat selama musim panas.

Laporan terkait:

Former Police Academy Instructor Severely Tortured in Prison