(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa, sebuah latihan spiritual Tiongkok kuno bagi jiwa raga di tahun 1997 saat mengandung putri saya. Bayi perempuan saya yang cantik menurunkan banyak sifat baik kami. Dia selalu sehat dan jarang sakit. Kami membesarkannya dengan mudah. Banyak orang mengagumi putri saya.

Saat putri saya masuk TK, saya mulai membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, untuknya. Tak lama setelah itu, gurunya memberitahu saya, “Putri anda pandai dan spiritual.” Saya tahu kebijaksanaannya berasal dari Falun Dafa.

Selama tiga tahun di TK, putri saya tidak pernah sakit, hal yang jarang bagi anak-anak. Dia juga tidak banyak makan dan beberapa anggota keluarga khawatir, namun kondisi fisik tahunannya selalu menunjukkan bahwa dia sehat.

Setelah Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Dafa pada bulan Juli 1999, banyak masyarakat umum tertipu oleh propaganda kebencian yang disebarkan oleh rezim.

Saat putri saya masuk SD, dia memberitahu seseorang bahwa ibunya berlatih Falun Dafa. Orang tersebut memperingatinya, “Bila kamu memberitahu orang lain tentang hal ini, ibumu akan ditangkap.” Beberapa tahun kemudian saat putri saya menyebut tentang hal ini, dia memberitahu saya bahwa dia tidak pernah takut.

Setelah putri saya belajar membaca, kami sering membaca Zhuan Falun bersama. Dia memberitahu saya bahwa Guru Li, pencipta Falun Dafa, ada di mimpinya. Guru memberinya permen dan membawanya terbang ke langit. Saya berkata, “Guru sedang menyemangatimu untuk belajar Fa dengan baik.”

Saat putri saya berusia 11 tahun, saya dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan saya. Ini membawa tekanan mental yang sangat besar bagi putri saya. Dia menjadi tertutup, selalu duduk sendiri dalam diam, dan tidak ingin berbicara dengan orang lain. Berkat Guru, masa-masa ini tidak berlangsung lama, dan dia segera mendapatkan kembali kepribadiannya yang semangat dan ceria.

Namun tekanan mental yang dia derita memengaruhi nilai akademiknya. Dia tidak belajar dengan baik di dua tahun pertama SMP. Saat suami mengunjungi saya di penjara, dia memberitahu saya bahwa dia khawatir nilai putri saya akan menjadi sangat buruk sampai-sampai tidak bisa masuk SMA. Saya menenangkan dan meyakinkannya bahwa Guru akan menjaga putri kami.

Awalnya suami tidak memercayai saya. Namun dia merasa yakin saat putri kami mendapat juara 2 di kelasnya dalam ujian masuk SMA dan diterima oleh sekolah bergengsi. Semua teman dan kerabat saya terkesan dengan betapa beruntungnya putri saya.

Saat saya dibebaskan dari penjara, putri saya bersiap-siap untuk ujian masuk perguruan tinggi. Dia merasakan tekanan yang besar, terutama setelah gagal dalam beberapa ujian tiruan. Dia menangis, “Ibu, saya takut tidak memenuhi syarat untuk masuk perguruan tinggi.” Saya memberitahunya untuk melakukan yang terbaik. Sekali lagi, dia unggul dalam ujiannya dan nilainya melampaui batas perguruan tinggi unggulan.

Semua guru terkejut melihat betapa baik dia mengerjakan ujian. Semua kerabat dan teman kami sekali lagi terkesan dengan nasib baiknya. Saya memberitahu mereka bahwa saya yakin itu semua berkat Falun Dafa, karena Guru Li (pencipta Dafa) memberitahu kami bahwa berlatih Dafa akan membawa keberuntungan bagi keluarga kami.

Nasib baik putri saya tidak hanya sampai di situ. Saat dia masuk tahun ketiga di perguruan tinggi, saya mendengar suara di mimpi yang memberitahu saya bahwa putri saya akan mendapat pekerjaan baik dengan gaji yang bagus. Saya tidak terlalu memikirkan mimpi tersebut dan tak lama kemudian melupakannya.

Putri saya tamat pada bulan Juli 2020 saat pandemi COVID-19. Lapangan pekerjaan di Tiongkok sangat buruk sehingga kebanyakan tamatan perguruan tinggi tidak mendapat pekerjaan. Putri saya juga khawatir. Saya memberitahunya, “Jangan cemas. Semuanya sudah diatur.”

Dia bertanya pada saya, “Siapa yang mengaturnya?”

Saya mengatakan padanya, “Guru Li.”

Seperti yang saya duga, begitu tamat, dia mendapatkan kesempatan magang enam bulan di sebuah perusahaan besar dengan gaji yang bagus. Kami harap dia bisa mendapat tawaran untuk bekerja kembali dan menjadi karyawan tetap. Dan harapan kami menjadi kenyataan—dia direkrut oleh perusahaan ini setelah masa magangnya berakhir. Saya teringat dengan mimpi saya dan tahu semua berkahnya diberikan oleh Dafa.

Teman dan kerabat saya terkesan karena pada saat itu sulit sekali mendapatkan pekerjaan bagi lulusan S2, terlebih lagi S1. Lebih sulit lagi mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang bagus. Salah satu putra teman saya lulus dua tahun sebelum putri saya, dari universitas yang lebih bagus, namun dia tidak mendapat pekerjaan hingga dua tahun sesudahnya.