(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2002. Saat itu, suami saya sangat mendukung saya meskipun Partai Komunis Tiongkok menganiaya Dafa. Ia sering mengendarai sepeda untuk mengantar saya mengambil materi informasi Dafa dari praktisi lain untuk dibagikan. Ketika saya berbicara langsung dengan orang-orang tentang Dafa, ia juga membantu saya.

Saya ditangkap pada tahun 2012 saat membagikan materi yang mengungkap penganiayaan terhadap Dafa. Saya dihukum satu tahun kerja paksa. Ketika saya dibebaskan, saya menemukan mental suami saya tidak stabil. Wajahnya gelap dan ia sering menyanyikan hal-hal yang tidak masuk akal bagi saya. Polisi datang dari waktu ke waktu untuk melecehkan saya, yang semakin memperburuk kondisinya.

Suami saya mengatakan kepada saya bahwa ia sangat takut ketika saya ditahan, dan ia membakar semua buku-buku Dafa dan materi informasi saya. Ia juga mencaci Guru dan Dafa. Sebenarnya, ia tahu bahwa Dafa baik, tetapi ia terlalu takut terhadap penganiayaan.

Kesehatannya mulai menurun saat itu. Kondisinya semakin memburuk sejak awal tahun ini. Ia tidak bisa makan, terutama daging. Ia terus menerus merasa mual dan muntah darah. Ia memiliki kondisi paru-paru mengembang saat bekerja di tambang, sekarang kambuh, dan ia sulit bernapas. Ia selalu memasang wajah asem karena fisiknya menderita.

Saya tahu bahwa kondisinya mungkin disebabkan oleh rasa tidak hormatnya terhadap Dafa, dan saya berbagi pemikiran saya dengannya. Saya berkata bahwa ia menyaksikan bagaimana Dafa memberi saya kesehatan yang baik dan meningkatkan karakter saya. Adalah Partai Komunis Tiongkok yang menempatkan saya di kamp kerja paksa dan merugikan kami, jadi kami tidak seharusnya menyalahkan Dafa atas penderitaan ini. Saya mendesaknya untuk menulis pernyataan menyesali kesalahannya, dan dia setuju.

Besok paginya ia mengatakan kepada saya bahwa ia merasa jauh lebih baik. Saya bercerita lebih banyak tentang Dafa. Saya berkata bahwa Dafa adalah jalan kultivasi spiritual aliran Buddha. Kita para praktisi Dafa dijaga oleh dewa dan kita perlu menghormati dan menunjukkan rasa terima kasih kita kepada dewa. Saya bercerita tentang orang-orang yang menerima pembalasan karma karena menghancurkan patung Buddha, berharap ia dapat melihat hubungan di balik berbagai hal. Ia mengerti.

Sejak saat itu, suami saya membuat kemajuan pesat dan ia menjadi sehat kembali. Ia percaya bahwa Dafa telah menyelamatkan hidupnya. Ia sekarang sering memiliki senyum lagi di wajahnya. Pria baik dan jujur yang saya kenal sebelumnya sekarang kembali. Saya benar-benar berterima kasih atas belas kasih Guru.