(Minghui.org) (Lanjutan dari Bagian 2)

Mengembalikan Moralitas dan Menyelamatkan Orang di Dunia yang Kacau Balau

Udumbara, Wahyu Suci

Falun Dafa, berasal dari Changchun dan menyebar ke Beijing dan seluruh Tiongkok sejak bulan Mei 1992, telah diakui oleh lebih banyak orang bukan hanya sebagai latihan qigong tetapi sebagai latihan spiritual yang mendalam dari Aliran Buddha. Sementara itu, bunga yang langka mulai mekar di seluruh dunia. Bunga yang dikenal sebagai bunga Udumbara ini diyakini sebagai tanda reinkarnasi dari “Raja Sakral Pemutar Roda” yang disebutkan dalam kitab Buddha.

Kemunculan pertama bunga Udumbara dilaporkan oleh media Korea di Kuil Cheonggyesa pada tahun 1997. Selanjutnya, banyak media di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok, melaporkan penampakan bunga Udumbara. Khususnya, pada bulan Mei 2005, Udumbara muncul kembali di Kuil Jeonggak, kuil berusia seribu tahun di Korea. Mekarnya bunga Udumbara lainnya telah dilaporkan secara luas, terutama di daratan Tiongkok.

Bunga Udumbara mekar di Kuil Jeonggak di Korea.

Menurut kitab Buddha, Buddha Shakyamuni menyebutkan bahwa berlatih kultivasi di dunia sekuler harus menunggu sampai hari “Raja Sakral Pemutar Roda” bereinkarnasi di Bumi. Shakyamuni lebih lanjut menjelaskan bahwa jika orang tidak mengetahui reinkarnasi Raja Sakral di masa depan, bunga Udumbara akan mekar sebagai petunjuk dari langit, dan bertemu dengan Raja Sakral akan menjadi kehormatan khusus.

Menurut kitab Buddha, bunga Udumbara, bunga suci, biasanya tidak ada di dunia manusia, tetapi muncul setiap tiga ribu tahun sekali ketika Buddha atau Raja Sakral datang.

Menghormati Kehendak Langit untuk Menyelamatkan Dunia

Pada bulan Juni 2002 di Provinsi Guizhou, sebuah penemuan monumental yang adalah sebuah batu berusia 270 juta tahun, bertuliskan enam huruf Tiongkok, yang diterjemahkan sebagai “Partai Komunis Tiongkok akan Musnah.” Para ahli menyimpulkan bahwa karakter ini terbentuk secara alami dan berumur 270 juta tahun. Temuan ini dianggap oleh banyak orang yang percaya sebagai tanda signifikan dari perubahan besar yang akan datang di dunia.

Tulisan “Partai Komunis Tiongkok akan Musnah” ditemukan di dinding batu di Pingtang, Provinsi Guizhou.

Ahli geologi di Provinsi Guizhou menerbitkan laporan investigasi terperinci pada pertengahan Agustus 2003, membenarkan bahwa sebuah batu besar telah jatuh dari tebing curam di tepi kiri lembah sungai sekitar lima ratus tahun yang lalu, meninggalkan alur yang terlihat di tebing. Batuan yang jatuh terbelah menjadi dua bongkahan besar saat terjadi benturan, dan permukaan patahan bagian dalam dari salah satu bongkahan batu tersebut menunjukkan kata-kata yang tersebut di atas.

Tim ahli lain, termasuk ahli geologi terkenal dan spesialis paleontologi, mengunjungi situs tersebut pada bulan Desember 2003, dan mencapai kesimpulan yang sama. Lebih dari 20 media mendampingi tim. Menariknya, laporan berita enggan untuk menyebutkan kata terakhir, “kematian” atau “dimusnahkan,” mereka hanya berfokus pada tiga kata pertama, “Partai Komunis Tiongkok.”

Tulisan di atas batu dijadikan sebagai peringatan langit kepada dunia: Langit bermaksud untuk melenyapkan PKT, mendesak orang-orang untuk bangkit dan menjauhkan diri dari organisasi Partai.

Kisah Luar Biasa Falun Dafa di Jixi

Ketika ibu dari praktisi Falun Dafa, Ma Yuan yang telah berusia 85 tahun berada di ranjang kematiannya, lebih dari tiga puluh anggota keluarganya berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal. Ma Yuan melihat kesempatan ini untuk berbagi Falun Dafa dengan keluarganya. Ia menghibur pamannya yang menangis dengan berjanji akan meminta Guru Li (pencipta Falun Dafa) untuk memperpanjang hidup ibunya selama satu tahun lagi. Ia meminta kerabatnya mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya sebagai bukti keyakinan mereka pada Buddha. Mereka semua setuju. Ma Yuan kemudian dengan tulus meminta bantuan Guru.

Paman dan kerabat lainnya di sekitar merasa heran dengan janjinya dan tidak mempercayainya, tetapi Ma Yuan memberi tahu mereka bahwa mereka harus berupaya.

Dalam waktu dua puluh menit, kulit ibu Ma Yuan membaik, dan ia menyampaikan keinginannya untuk bangun dan duduk, dan ingin meminum segelas air. Kemudian ia mengambil dua irisan jeruk dan berkata, “Saya merasa seperti terbangun dari mimpi.” Penyembuhan yang cepat dan kekuatan Falun Dafa mengejutkan semua orang di sana.

Setahun kemudian, di hari yang sama, ibu Ma Yuan meninggal dunia dengan damai. Kisahnya meninggalkan kesan yang sangat membekas pada seluruh keluarga.

Praktisi lain, Xiao Hua, menghadapi situasi yang menantang di tempat kerja pada tahun 1997 setelah ia menjadi pimpinan satu workshop di pabriknya. Ia menemukan bahwa sebagian besar pekerja di workshop mekanik ini secara terang-terangan mencuri properti pabrik, termasuk serutan tembaga, penggaris, selotip, obeng, tang, dan kunci pas.

Menyadari bahwa Falun Dafa dapat membawa perubahan positif, Xiao Hua membawa TV ke workshop dan memutar video ajaran Guru. Setelah tiga bulan, para pekerja akhirnya memahami prinsip-prinsip kehilangan dan memperoleh dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik, seluruh workshop mengalami transformasi yang luar biasa.

Yu Mei, seorang guru di Kota Hulin, menderita berbagai masalah kesehatan, termasuk tumor rahim, pendarahan besar, sinus frontal, dan infeksi kandung empedu yang parah. Ketika ia akhirnya didiagnosis menderita kanker payudara bilateral pada tahun 1998, ia kehilangan semua harapan untuk hidup karena keluarganya tidak mampu membayar biaya pengobatannya.

Pada bulan April 1999, tetangganya menyarankan agar ia mencoba berlatih Falun Dafa. Yang mengejutkannya, dalam seminggu berlatih di taman, Yu Mei mengalami pemurnian tubuh yang luar biasa. Dengan mata ketiganya terbuka, ia menyaksikan Guru membersihkan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, menyebabkan lenyapnya semua penyakitnya. Menyaksikan pemulihan ajaib Yu Mei, delapan belas koleganya juga mulai berlatih Falun Dafa.

Da Ying, seorang praktisi dari Kabupaten Jidong, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997 dan menyaksikan lenyapnya penyakitnya segera setelah itu. Terinspirasi oleh kesembuhannya, banyak dari kenalannya mengikuti, dan Da Ying membuka rumahnya untuk belajar Fa bersama.

Selama satu sesi belajar pada musim dingin, para praktisi menyaksikan pemandangan aneh pada lembaran plastik yang menutupi jendela. Pemandangan sapi dan kelinci merumput, bangau dan bebek bermain, singa, pohon pinus yang megah, dan ada orang yang membawa air di atas gunung. Pemandangan luar biasa ini berlanjut sepanjang musim dingin. Dalam setahun, lebih dari 100 orang di daerah tersebut ikut mempelajari Falun Dafa.

Xiang, wakil kepala sekolah swasta di Kota Jixi, mengalami kejadian yang menyelamatkan nyawa ketika sebuah bis yang sedang membawa tiga puluh siswa baru kehilangan kendali.

Xiang ingat tetangganya, praktisi Falun Dafa pernah menyebutkan beberapa kalimat keberuntungan yang dapat menyelamatkan nyawa dalam keadaan darurat tetapi ia tidak dapat mengingatnya. Sebaliknya, ia mengulangi kata-kata “Guru Falun Dafa, kami ada di tangan anda,” dalam hatinya, sampai bis perlahan melambat dan berhenti di lapangan terbuka.

Sangat gembira dan berterima kasih atas keselamatan mereka, Xiang mendorong para siswa untuk berterima kasih kepada Guru Li karena telah menyelamatkan mereka. Belakangan, ketika berbagi cerita, Xiang dan banyak siswa tidak dapat menahan air mata dari perasaan bersyukur ini.

Membangkitkan Kesadaran Publik di Jixi

Ketika pertemuan makan malam, praktisi Xiao Yan kebetulan duduk di sebelah suami temannya, seorang anggota Kantor 610 di kota, sebuah lembaga yang didirikan oleh PKT untuk menganiaya Falun Dafa. Xiao Yan tidak dapat menahan diri untuk berbagi transformasi pribadinya melalui latihan dan mengungkap kebohongan PKT tentang Falun Dafa. Yang mengejutkannya, suami temannya mengungkapkan bahwa banyak rekannya telah membaca situs web Minghui, sumber informasi yang jujur tentang Falun Dafa. Semakin banyak yang mereka pelajari, semakin jelas kebenaran itu bagi mereka. Secara positif, suami temannya dengan senang hati setuju untuk mundur dari PKT.

Wen Hua, praktisi lain, membayar seorang guru privat bahasa Jerman untuk anaknya beberapa tahun yang lalu. Guru bahasa Jerman ini karena tertarik dengan budaya Tiongkok yang berusia 5.000 tahun, ia melamar dan mendapatkan pekerjaan di Universitas Jixi. Namun, ia segera menyadari bahwa ia diberlakukan jahat oleh universitas dengan sengaja, yang tidak memberinya gaji sesuai kesepakatan. Selain itu, ia menghadapi pelecehan dari polisi dan staf universitas karena keyakinan Islamnya.

Penasaran dengan keadaan Tiongkok, ia berbicara dengan Wen Hua, yang kemudian menceritakan bagaimana PKT telah menghancurkan budaya tradisional Tiongkok dan bagaimana Wen Hua sendiri dianiaya karena berlatih Falun Dafa dan mengungkap kekejaman PKT. Kisah transformasi pribadi Wen Hua membangkitkan minatnya pada latihan dan ia meminta Wen Hua untuk memperagakan latihan. Yang mengejutkan, ia merasakan energi yang kuat ketika mengikuti gerakannya, dan terdorong untuk mempelajari Falun Dafa.

Dalam pertemuan lain, seorang praktisi berbicara dengan seorang pria di jalan. Saat mereka berbicara, pria itu dengan cepat memahami sifat jahat PKT dan memutuskan untuk mundur dari Partai saat itu juga. Praktisi juga menasihatinya untuk diam-diam melafalkan kalimat keberuntungan “Falun Dafa Baik” dan “Sejati-Baik-Sabar Baik” untuk menerima berkah. Namun, pria itu bersikeras untuk mengatakannya dengan suara keras, meneriakkannya dengan suara keras di jalan, “Falun Dafa Baik!” dan, “Sejati-Baik-Sabar Baik!”

Selama percakapan di halte bis, praktisi Zhen Zhi bertemu dengan seorang pemuda yang segera mengungkapkan kekagumannya pada Falun Dafa setelah mengetahui bahwa Zhen Zhi adalah seorang praktisi. Ia menceritakan sebuah kisah pribadi di mana ia telah mengajukan banding ke pemerintah beberapa kali karena ketidakadilan yang dihadapi keluarganya. Dalam salah satu pengajuan banding, ia ditangkap dan ditahan bersama empat praktisi Falun Dafa. Ia ingat bahwa meskipun ada tawaran pembebasan jika praktisi melepaskan keyakinan mereka, tidak ada praktisi yang goyah, dan tidak ada yang mau melepaskan keyakinan mereka. Pemuda itu mengungkapkan kekagumannya atas ketabahan praktisi dan dengan senang hati mundur dari organisasi PKT yang pernah ia ikuti sebelumnya.

(Bersambung)