(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Selandia Baru mengadakan pawai melewati jalanan yang sibuk di pusat kota Wellington tanggal 19 Juli 2023. Mereka mengadakan rapat umum di Taman Midland dan Gedung Parlemen Selandia Baru untuk memperingati 24 tahun menentang penganiayaan.

Mereka menyerukan agar masyarakat menaruh perhatian pada penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT), pelanggaran HAM, dan mendesak pemerintah Selandia Baru serta masyarakat untuk bertindak dalam menolak kejahatan kemanusiaan oleh PKT yang masih berlangsung.

Praktisi Falun Gong melakukan pawai di jalan pusat komersial Wellington tanggal 19 Juli 2023, untuk memperingati 24 tahun penganiayaan.

Seorang pejalan kaki menunjukkan rasa hormatnya terhadap praktisi Falun Gong.

Sekitar tengah hari, Tian Guo Marching Band, yang terdiri dari praktisi Falun Gong, memimpin pawai. Mereka berjalan dari Jalan Cuba ke pusat kota dan berhenti sementara di Taman Midland, pusat komersial utama, kemudian berlanjut ke Gedung Parlemen Selandia Baru. Tiga praktisi Falun Gong melakukan pidato, mengenang pengalaman pribadi mereka saat dianiaya di Tiongkok, dengan harapan orang-orang akan mengenali watak jahat PKT, menentang penganiayaan, dan membantu meruntuhkan PKT.

Pawai tiba di Gedung Parlemen Selandia Baru

Ketua ETAC Selandia Baru: Mari Bekerja Sama untuk Menghentikan Kejahatan PKT

Margo MacVicar (kanan) berbicara saat rapat umum di depan Gedung Parlemen Selandia Baru.

Margo MacVicar, ketua Koalisi Internasional untuk Mengakhiri Pelanggaran Transplantasi di Tiongkok (ETAC) Selandia Baru, berbicara saat rapat umum: “Ribuan rakyat Tiongkok dibunuh setiap minggunya di meja operasi rumah sakit, dan organ mereka dijual.” Dia melanjutkan, “Korban tak bersalah ini utamanya termasuk praktisi Falun Gong, begitu juga Muslim Uyghur, penganut Kristen, dan orang Tibet.

“Di seluruh dunia, aktivis HAM, parlemen, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok lain telah bekerja tanpa henti untuk menghentikan kejahatan ilegal dan mengerikan ini.”

Dia menekankan, “Beberapa negara telah mengesahkan undang-undang untuk menghentikan pengambilan organ paksa dan melindungi warga negara mereka agar tidak terlibat. Texas, contohnya, mengesahkan undang-undang yang melarang asuransi kesehatan menutupi transplantasi organ secara ilegal di Tiongkok. Juga di tempat lain; anggota kongres AS Scott Perry memperkenalkan undang-undang yang disebut dengan Hukum Perlindungan Falun Gong, yang bertujuan untuk memberi sanksi bagi pelaku yang terlibat dalam pengambilan organ paksa, dan melarang mereka masuk ke Amerika Serikat.”

MacVicar mendesak pemerintah Selandia Baru dan orang-orang untuk bertindak. “Selandia Baru perlu secara resmi mendorong warga negara serta penduduknya untuk tidak pergi ke Tiongkok melakukan transplantasi organ; Kami mengusulkan agar orang yang terlibat dalam penganiayaan transplantasi organ dilarang masuk ke negara ini—pembentukan sistem pelaporan wajib. Warga negara diharuskan untuk kembali ke negara asal mereka, menjelaskan tempat terjadinya wisata transplantasi organ, melaporkan situasinya dan lain-lain.”

Saat menutup pidatonya, dia mengajukan: “Sebagai sebuah negara, Selandia Baru memiliki kewajiban moral dan etis untuk membantu mengakhiri industri transplantasi organ ilegal Tiongkok dan menolak rezim yang membunuh warga negaranya sendiri demi keuntungan. Mari bekerja sama untuk menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh PKT, dan akhiri tragedi kemanusiaan ini sesegera mungkin.”

Orang-orang menandatangani petisi yang mendukung upaya praktisi Falun Gong dalam menyerukan agar penganiayaan diakhiri.

Manajer Bisnis: Falun Gong Sangat Damai dan Baik bagi Jiwa-Raga

Olina Popovic

Olina Popovic berimigrasi dari Chili dan saat ini sebagai eksekutif di perusahaan Selandia Baru. Dia berkata, “Falun Gong sangat damai dan baik bagi jiwa-raga. Konsep Sejati-Baik-Sabar sangat baik. Ketika mereka berlatih, saya merasa sangat damai. Sejak saya mengetahui mereka tahun lalu, saya mulai memerhatikan mereka.”

Olina melanjutkan, “Karena Chili dulunya adalah negara komunis, saya tahu betapa buruknya hal itu. Saya yakin bahwa PKT mengambil organ praktisi Falun Gong.

“Saat saya berbicara dengan teman-teman tentang apa yang terjadi di Tiongkok, banyak dari mereka tidak mengetahuinya. Saya memberitahu mereka agar tidak membeli barang dari Tiongkok untuk memprotes PKT, bukan memprotes rakyat Tiongkok.”

Penduduk: Yang Harus Kita Lakukan Adalah Membuat Orang-Orang Mengetahui Kebenaran

Donald Rowberry

Donald Rowberry adalah seorang pensiunan. Dia berkata, “Sejak mendengar tentang Falun Gong bertahun-tahun lalu, saya sudah mendukung mereka. Mereka sangat baik, namun PKT menganiaya mereka. Selama bertahun-tahun, praktisi Falun Gong telah bekerja keras menghentikan kejahatan pengambilan organ yang dilakukan PKT, dan saya mendukung mereka sepenuhnya.”

Dia menambahkan, “Saya sepenuhnya menentang PKT, dan saya pernah membaca sebuah buku tentang bagaimana PKT menyusup dan mengendalikan Australia serta Selandia Baru. Mereka menggunakan Institut Konfusius untuk menyusup. Bahkan, apa yang disebut sebagai Insitut Konfusius tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori Konfusius, itu adalah propaganda politik PKT dan ideologi indoktrinasi, demi membuat dunia menerima rezim PKT. Namun bila dipikirkan kembali, bila PKT dibiarkan berkuasa, praktisi Falun Gong serta penganut Kristen di Selandia Baru akan menjadi korban dari pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan PKT, karena mereka adalah orang-orang yang paling sehat.”

Dia menyimpulkan, “PKT benar-benar jahat, sangat jahat! Jadi hal pertama yang kita perlu lakukan saat ini adalah membuat orang-orang tahu kebenarannya.”

Penulis: Saya Sangat Bersimpati dengan Falun Gong

Jane adalah seorang penulis dan tinggal di Urumqi, Tiongkok, selama 10 tahun. Dia menyaksikan kebrutalan penganiayaan PKT terhadap kaum Uyghur. Di Wellington, dia sering melihat praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di pusat komersial, jadi dia banyak belajar dari mereka.

Jane berkata, “Praktisi Falun Gong tidak memiliki kebebasan berkeyakinan di Tiongkok. Penganiayaan ini sangat parah sampai-sampai PKT takut kehilangan kekuatannya. Saya sangat bersimpati dengan mereka [praktisi Falun Gong], dan saya merasa takut serta sedih saat memikirkan mereka yang dianiaya. Keluarga mereka hancur, dan saya harap mereka terus berjuang!”

Orang-Orang Mengecam Penganiayaan Falun Gong yang Dilakukan PKT

Lisa Hill menandatangani petisi yang mendukung upaya praktisi Falun Gong menentang penganiayaan.

Lisa Hill, yang bekerja di pusat komersial, sangat gembira melihat pawai praktisi Falun Gong, dan dengan mata berkaca-kaca berkata, “Penganiayaan Falun Gong yang dilakukan PKT membuat hati saya hancur. Mereka [praktisi Falun Gong] berjuang dengan keras dan sangat baik! Terkadang saya melewati kedutaan besar untuk ke tempat kerja dan melihat aksi damai mereka di sana, saya membunyikan klakson untuk memberi selamat kepada mereka. Sungguh disayangkan kelompok yang sangat damai seperti ini dianiaya. Jadi saya sangat bersedia menandatangani [petisi] untuk mendukung mereka. Saya benar-benar menghargai cara damai mereka dalam menentang penganiayaan. Saya dengan tulus mengharapkan yang terbaik bagi mereka!”