(Minghui.org) Saya baru-baru ini mulai berlatih Falun Dafa dan sangat menyadari betapa mendalamnya Zhuan Falun. Namun saya tidak selalu bisa menyadari prinsip-prinsip yang lebih tinggi hanya dengan membaca Fa. Setelah membaca pengalaman kultivasi para praktisi yang mengatakan mereka menghafal dan menyalin buku, saya terinspirasi untuk melakukan hal ini.

Saya lambat dalam menyalin dan menghafal Fa pada saat yang bersamaan. Meski butuh waktu berhari-hari untuk menghafal satu paragraf saja, saya bertekad. Saya juga tahu ini adalah proses kultivasi.

Saat ini saya sedang menyalin Ceramah 3. Ketika melihat kembali dua ceramah yang sudah saya salin, tulisan tangannya terlihat berantakan dan tidak rapi, padahal saya pikir saya sedang fokus. Saya mengingatkan diri sendiri untuk tenang dan memperlambat menulis. Tujuan saya bukan mengejar kecepatan tetapi belajar Fa dengan baik.

Guru berkata,

“Setiap kali dia naik satu tingkat, dia menoleh kembali dan melihat Fa yang baru saja diajarkan sudah tidak benar lagi.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Guru berkata “Pada Tingkat Berbeda Ada Fa yang Berbeda Tingkat”, dan saya melihat pemahaman saya terhadap Fa berubah ketika menyalin teks dengan tangan.

Saat menyalin paragraf berikut, saya tiba-tiba menyadari keterikatan besar yang saya miliki terhadap suami saya.

“Ada orang meskipun sudah anda sembuhkan, dia juga tidak memahami anda, di waktu anda melakukan penyembuhan, betapa banyak benda buruk yang sudah anda singkirkan, walau sudah disembuhkan sampai suatu taraf tertentu, saat itu belum tentu tampak perubahan yang nyata. Namun dalam hatinya dia justru merasa tidak senang, bahkan tidak berterima kasih kepada anda, boleh jadi malah mencaci anda menipu dia! Justru dengan dihadapkan pada masalah semacam ini, agar hati anda ditempa dalam situasi yang demikian.” (Ceramah 3, Zhuan Falun)

Saat saya dan suami pacaran, dia mengatakan bahwa dia pernah menikah sebelumnya dan memiliki seorang anak. Itu merupakan pukulan besar bagi saya saat itu. Kenapa dia berbohong kepada saya? Saya tidak ingin menjadi ibu tiri. Yang paling membuat saya kesal adalah anak itu sering bersikap kasar kepada saya.

Karena suami saya baik dan menyayangi saya, saya menikahinya meskipun dia tidak jujur. Anaknya tinggal bersama kami hampir setiap akhir pekan dan saya merawatnya. Dia kasar dan menganggap remeh semua yang saya lakukan untuknya. Ini rumah saya, tapi rasanya seperti anak itu mencoba memaksa saya keluar. Saya merasa sengsara, tetapi tidak mengeluh kepada suami.

Setelah mulai berlatih Falun Dafa, saya bertanya-tanya mengapa saya mengalami pernikahan seperti itu. Praktisi lain pernah berkata, “Apa yang Guru atur adalah yang terbaik, namun mungkin bukan yang paling nyaman.” Saya pikir mungkin saya pernah berhutang di masa lalu dan sekarang sedang melunasinya.

Ketika menyalin Fa, saya tiba-tiba memahami meskipun mempunyai kemampuan keuangan untuk memiliki rumah dan mobil sendiri, tapi saya di sini bukan untuk menjalani kehidupan yang nyaman, tetapi untuk membuktikan kebenaran Fa.

Seperti orang yang “Berkultivasi Balik”, energi yang dimilikinya bukan berasal dari kultivasinya sendiri. Itu diberikan kepada mereka agar mereka bisa berkultivasi, bukan untuk menghasilkan banyak uang.

Ketika anak bersikap kasar dan tidak berterima kasih, dia menciptakan lingkungan bagi saya untuk maju dan meningkatkan Xinxing. Ketika menyadari kenyataan situasinya, saya merasa lega, dan air mata mengalir di mata karena Pengaturan Guru adalah yang terbaik, dan semuanya membantu saya untuk meningkatkan Xinxing.