(Minghui.org) Saya adalah seorang dokter penyakit dalam, dan pertama kali mendengar Falun Dafa pada tahun 1993. Setelah sepuluh tahun ragu-ragu, saya akhirnya berkomitmen untuk berlatih Dafa. Berikut ini adalah contoh bagaimana Falun Dafa mempengaruhi pekerjaan saya, sehingga memberikan manfaat bagi saya dan pasien saya.

Menolak Suap

Gaji saya sangat rendah setelah saya menjadi dokter residen sehingga saya bahkan tidak mampu membeli radio panggil. Bagi pasien menyuap staf medis dengan mentraktir mereka makan malam merupakan hal yang lumrah. Perwakilan perusahaan obat juga diam-diam memberikan potongan harga obat ke rumah sakit. Uang ini sebagian besar dibagikan kepada direktur departemen rumah sakit, dan hanya sebagian kecil yang dibagikan kepada dokter residen. Setiap kali saya bergabung dengan rekan-rekan untuk makan malam (dibayar oleh pasien kami), kami mengeluh tentang kepala departemen kami yang serakah. Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya menyadari betapa naifnya perilaku saya.

Menurunnya nilai-nilai moral masyarakat juga berdampak pada para dokter. Banyak dari mereka sudah tidak memiliki rasa belas kasih. Sebaliknya, mereka meresepkan obat secara berlebihan demi mendapat suap dari perusahaan obat. Ada yang bahkan membantu mencuri organ tubuh manusia untuk mendapatkan keuntungan.

Menghadapi godaan ini, saya biasanya mengingatkan diri sendiri, “Apakah Guru Li [pencipta Falun Dafa] setuju?” Jika jawabannya “Tidak”, saya akan menahan diri. Saya juga sering bertanya pada diri sendiri, “Jika ini adalah anggota keluarga saya, apa yang akan saya lakukan?”

Guru meningkatkan kebijaksanaan saya. Ketika keterampilan saya meningkat, jumlah pasien saya juga meningkat. Ada yang berkata: “Diagnosisnya akurat,” atau, “Dia sungguh-sungguh peduli terhadap pasiennya.” Yang lain berkata: “Jika dia tidak dapat mengobati sendiri, dia berkonsultasi dengan dokter lain yang bisa.” Pasien saya sering memuji etos kerja saya.

Saya pastikan pasien saya mendengar Falun Dafa. Ada yang berkata: “Setelah berkonsultasi dengan banyak dokter lain, menurut saya andalah yang terbaik. Anda adalah satu-satunya yang benar-benar peduli pada pasien. Tapi saya mendengar anda berlatih Falun Dafa.” Saya tertawa dan menjawab: “Ya. Karena saya berlatih Falun Dafa maka saya berinvestasi penuh dalam merawat pasien. Guru kami memberi tahu bahwa praktisi tidak boleh mementingkan diri sendiri.”

Tidak Berebut di Tempat Kerja

Di sebagian besar rumah sakit, unit gawat darurat dianggap sebagai pos terburuk. Biasanya dikelola oleh mereka yang keterampilannya buruk atau tidak disukai oleh pimpinan rumah sakit. Selain harus bekerja dalam tiga shift berbeda, gaji dan bonus mereka juga paling rendah.

Saya dikategorikan memiliki “keterampilan medis yang baik dan populer di kalangan pasien,” jadi saya tidak pernah ditugaskan ke unit gawat darurat. Namun karena saya menolak menerima suap dan sering mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan Falun Dafa kepada pasien dan keluarga mereka, kepala departemen menugaskan saya ke unit gawat darurat dengan alasan, “Layanan rawat jalan di rumah sakit kami memerlukan keahlian anda.”

Meskipun beban kerja meningkat dan hilangnya pendapatan, saya tidak menyimpan dendam dan berusaha menjadi orang baik dan memenuhi tanggung jawab. Pasien terus mencari saya. Mereka menanyakan jam berapa saya bekerja dan mereka mencari saya ketika saya sedang bertugas. Saya terus mengklarifikasi fakta kepada pasien. Setelah bekerja, saya pergi keluar bersama praktisi lain dan berbicara tentang Dafa dan penganiayaan kepada orang lain.

Satu bulan setelah saya ditugaskan di unit gawat darurat, departemen rawat inap kami mulai curang dengan mengarang kasus untuk mengumpulkan pembayaran asuransi kesehatan. Pasien dengan kartu asuransi kesehatan ini tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk memberi suap. Direktur departemen dan kepala perawat mengantongi sejumlah besar keuntungan haram ini.

Saya berterima kasih kepada Guru karena telah mengeluarkan saya dari situasi ini, yang mencegah saya mengumpulkan lebih banyak karma. Pelakunya akhirnya tertangkap, didenda berat oleh pusat asuransi kesehatan, dan hampir dipecat. Akhirnya, mereka yang terlibat diizinkan tetap bekerja, namun diturunkan pangkatnya.

Saya kemudian diangkat menjadi Direktur Departemen Gawat Darurat, kemudian saya diangkat menjadi Direktur Departemen Rawat Jalan. Karena berlatih Falun Dafa memberi saya suasana hati yang ceria dan gembira, Bagian Rawat Jalan menjadi titik terang di rumah sakit kami.

Dipromosikan ke Posisi Wakil Senior Tanpa Suap

Saya dijadwalkan dipromosikan menjadi wakil senior. Pada tahun 2005, satu-satunya kriteria yang harus saya penuhi adalah lulus tes bahasa Inggris dan menerbitkan sejumlah artikel. Namun, ada juga kebiasaan yang tidak boleh disebutkan yaitu memberi hadiah kepada penilai dan kepala departemen sumber daya manusia, untuk mengamankan promosi. Saya dapat memenuhi dua kriteria pertama namun tidak dapat memenuhi kriteria ketiga, karena ini bertentangan dengan ajaran Falun Dafa. Saya menyerahkan hasilnya di tangan Guru dan saya dipromosikan.

Mengabaikan Keluhan Pribadi

Kehidupan pribadi saya tidak baik ketika saya pertama kali ditugaskan di Unit Gawat Darurat. Suami saya selingkuh dan kemudian menceraikan saya. Ibu saya sakit parah dan diagnosisnya salah. Anak saya menderita demam tinggi selama sembilan hari dan mulai kejang. Karena mantan suami saya termasuk di antara sejumlah dokter yang pergi ke rumah sakit lain, para pemimpin menyalahkan saya atas banyaknya dokter berpengalaman yang keluar dan meminta saya mengambil cuti dari pekerjaan tanpa dibayar. Benar-benar seperti “...ratusan derita sekaligus menimpa...” (“Derita Pikiran dan Hatinya,” Hong Yin). Sebagai seorang praktisi Dafa, saya menerima hal ini dengan tenang dan melihatnya sebagai sebuah penderitaan di jalur kultivasi saya.

Saya tidak menaruh dendam terhadap pimpinan rumah sakit dan saya focus pada upaya klarifikasi fakta kepada rekan-rekan saya. Ketika saya pertama kali berlatih Falun Dafa, direktur rumah sakit dan sekretaris Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak memahami Dafa dan merasa takut. Mereka melaporkan saya ke Kantor 610 dan mengirim direktur perusahaan berbicara dengan saya. Rencana mereka menjadi bumerang. Bukannya meyakinkan saya untuk berhenti berlatih, direktur perusahaan kami malah yakin bahwa berlatih Falun Dafa benar-benar membuat seseorang menjadi orang yang lebih baik. Kasus saya semakin diperkuat oleh dua rekan praktisi yang bekerja dengan saya.

Sebelum Olimpiade 2008, direktur dan sekretaris rumah sakit datang mencari saya. PKT memperkuat penindasannya terhadap Falun Dafa menjelang Olimpiade. Meskipun kekurangan dokter yang berpengalaman, mereka meminta saya untuk istirahat dari pekerjaan untuk memoles pengetahuan saya di perpustakaan atau menikmati waktu istirahat dari rumah. Sebagai tanggapan, saya menjelaskan kepada mereka kebaikan Dafa dan mengapa tindakan mereka dianggap membantu penganiayaan terhadap praktisi. Saya juga menjelaskan dampak membantu PKT. Kemudian pada pertemuan di rumah sakit, direktur rumah sakit menjelaskan kepada para pemimpin tingkat menengah bahwa kultivasi adalah pilihan pribadi saya dan ia mengakui kemampuan saya sebagai seorang dokter yang cakap dengan rasa profesionalisme yang kuat. Meskipun direktur rumah sakit memilih untuk mendukung saya, sekretaris PKT tidak yakin.

Dengan bantuan dua praktisi Falun Dafa lainnya yang bekerja di rumah sakit, kami berhasil mengubah pikiran direktur. Bukannya menganiaya kami, ia malah melindungi kami. Belakangan, ketika ia dilaporkan dan dijatuhi hukuman karena menerima suap, pihak berwenang memberikan hukuman yang sangat ringan, dan mengingatkan agar selanjutnya mengambil jalan yang benar.

Setelah direktur rumah sakit pensiun, sekretaris PKT menjadi pejabat direktur. Ia mengatakan kepada Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik kami untuk bekerja sama dengan polisi dan komite lingkungan dan mengancam saya, berusaha membuat agar saya melepaskan Falun Dafa. Suatu hari mereka menunggu saya di bagian urusan rumah sakit, namun arus pasien yang tiada habisnya membuat saya tidak bisa melepaskan diri. Saya menyadari bahwa Guru memberi saya waktu persiapan yang cukup sehingga saya dapat menyelamatkan mereka. Di akhir giliran kerja saya, saya dengan baik hati menjelaskan kepada mereka tentang kebaikan Dafa. Pada akhirnya, hampir semua orang menerima fakta kebenaran Falun Dafa dan penganiayaan serta berkata bahwa saya sangat berpengetahuan.

Sekretaris PKT mengambil tanggung jawab memantau pergerakan saya secara pribadi, dengan tujuan untuk mengganggu pekerjaan klarifikasi fakta saya, membuntuti saya setiap kali ia melihat saya meninggalkan departemen.

Saya mulai mengklarifikasi fakta kepada staf saya. Praktisi lain dan saya melakukan sepenuh hati untuk menyelamatkannya. Karena sekretarisnya tidak berasal dari latar belakang medis, kami membantunya dalam pekerjaan. Ia akhirnya yakin akan kebaikan Falun Dafa dan mulai melindungi praktisi. Ia bisa pensiun setahun lebih awal dari yang ia rencanakan. Meskipun sejauh ini ia menolak mundur dari PKT, saya tetap berharap pada akhirnya ia akan mundur dari keanggotaannya.