(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1995. Selama tiga tahun pandemi, saya bekerja sebagai perawat di rumah sakit ketiga. Saya berhubungan langsung dengan dokter, perawat, dan pasien, tetapi saya belum divaksin dan tidak pernah tertular. Saya ingin melaporkan pengalaman saya selama tiga tahun pandemi ini untuk membuktikan supernatural dan luar biasa dari Dafa.

Karena saya berhubungan langsung dengan staf medis, saya sering memberi tahu mereka fakta sebenarnya tentang Dafa. Ada yang menerina, ada juga yang tidak percaya. Namun pandemi ini akhirnya menyadarkan banyak dari mereka.

Pada awalnya, epidemi ini membuat semua orang gelisah. Mereka melakukan tes setiap hari, dan mereka tidak diizinkan bekerja jika tidak melakukannya. Awalnya semua orang memakai masker medis, namun kemudian diwajibkan memakai masker N95. Mereka langsung didenda jika tidak memakai. Ketika banyak anggota staf dinyatakan positif, rumah sakit ditutup selama 40 hari.

Hanya sedikit orang yang kembali bekerja ketika rumah sakit dibuka kembali, dan saya adalah salah satunya. Begitu saya memasuki pintu, saya melihat semua berantakan. Saya menghabiskan dua hari pertama hanya mendisinfeksi dan membersihkan rumah sakit. Ketika sebagian besar staf medis masuk kembali, saya melihat mereka dengan seksama mengenakan pakaian pelindung, penutup kepala, masker wajah, sarung tangan, dan penutup sepatu sebelum memasuki ruangan yang baru saja saya kasi disinfektan. Saya menyadari bahwa ruangan ini dianggap sebagai area dengan risiko kontaminasi tinggi.

Meskipun mereka sangat berhati-hati, satu demi satu mereka kembali tertular. Istri saya juga tertular. Suatu hari ketika saya pulang ke rumah, dia sedang duduk di tempat tidur sambil memegangi kepalanya. Dia berkata: “Jangan mendekati saya. Saya terinfeksi, dan sakit kepala saya sangat mematikan!” Saya merawatnya seperti biasa tanpa melakukan tindakan perlindungan apa pun.

Semua staf di rumah sakit terkesan. Mereka berkomentar, “Falun Dafa luar biasa. Lihatlah— sejak hari pertama ia dinyatakan tidak positif!”