(Minghui.org) Huang Zhufeng, seorang warga Kota Maoming, Provinsi Guangdong dijatuhi hukuman dua tahun sepuluh bulan, dan denda 10.000 yuan, pada tanggal 16 Agustus 2023 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh Rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Sebelum hukuman terakhir bagi Huang Zhufeng, mantan insinyur otomasi elektronik pemenang penghargaan berusia 53 tahun ini menjalani dua masa hukuman kamp kerja paksa, termasuk masa hukuman satu tahun yang diberikan pada bulan Februari 2000 dan masa hukuman dua tahun lainnya yang diberikan pada tanggal 4 September 2001.

Saat ia ditahan di Kamp Kerja Paksa Sanshui, seorang penjaga memerintahkan dua tahanan untuk menarik lengannya sekuat tenaga pada tanggal 2 Januari 2003. Kedua bahunya terkilir dan lengannya menjadi cacat. Dia tidak dapat melanjutkan profesinya setelah dibebaskan dan harus melakukan pekerjaan serabutan untuk mencari nafkah.

Penangkapan terakhir Huang pada pertengahan Desember 2020 merupakan pukulan berat bagi ayahnya. Kesehatan pria lanjut usia tersebut menurun dengan cepat dan dia didiagnosis menderita kanker hati stadium akhir pada bulan September 2021. Pengacara dan keluarga Huang berulang kali mengajukan permohonan ke Pengadilan Distrik Maonan agar Huang dibebaskan menemui ayahnya untuk terakhir kalinya, namun ketuanya hakim, Ke Xuejun, menolak menyetujuinya. Ayah Huang meninggal dunia pada akhir Oktober 2022.

Penangkapan dan Hukuman

Sejak tahun 2020, Jiang Zhixiong, kepala Kantor 610 Komite Jalan Zhanqian, dan Chen Huanu, anggota staf Komite Jalan Zhanqian, mendekati Huang beberapa kali dan menekannya untuk melepaskan Falun Gong. Huang tidak bergeming, malah mencoba mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada mereka.

Melihat bahwa mereka tidak dapat mengubah Huang, Jiang dan Chen melaporkan dia ke polisi, mengakibatkan dia ditangkap di luar apartemennya pada tanggal 12 Desember 2020 ketika dia pulang kerja. Polisi menghabiskan lebih dari dua jam menggeledah rumah Huang dan menyita lusinan buku Falun Gong dan materi terkait. Istrinya, Xie Yuezhen, dan putra mereka yang berusia 15 tahun juga ditangkap dan dibawa ke Kantor Polisi Jalan Zhanqian untuk diinterogasi.

Saat Xie menelepon beberapa firma hukum untuk mencari pengacara yang mewakili suaminya pada tanggal 18 Desember 2020, polisi yang memantau panggilan teleponnya mengetahuinya. Petugas dari kantor polisi setempat, Kantor 610 dan komite jalan datang ke tempat kerjanya tiga hari kemudian pada tanggal 21 Desember dan menanyainya, menanyakan dari mana dia mendapatkan uang untuk menyewa pengacara. Mereka mengancamnya untuk menghentikannya mencari pengacara. Dia tidak bekerjasama.

Polisi menyerahkan kasus Huang ke Kejaksaan Distrik Maonan pada tanggal 18 Februari 2021, mengutip percakapan antara Huang dan Jiang dan Chen sebagai bukti penuntutan terhadapnya. Jaksa Gao Jinsheng menghasutnya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Maonan pada awal April 2021.

Huang diadili oleh Pengadilan Distrik Maonan di Pusat Penahanan No.1 Kota Maoming, tempat dia ditahan sejak penangkapannya, pada tanggal 23 Februari 2023. Kedua pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Xie adalah satu-satunya anggota keluarga yang menghadiri sidang, namun dia kemudian dikeluarkan dari ruang sidang sementara, karena hakim menyatakan bahwa dia terdaftar sebagai saksi dalam kasus Huang, (dia tidak tahu bahwa dia terdaftar).

Hakim mengadakan sidang hukuman di pusat penahanan pada tanggal 16 Agustus 2023 dan memberi hukuman dua tahun sepuluh bulan kepada Huang. Menurut Xie, yang kali ini diizinkan untuk mengikuti sidang hukuman, Huang diborgol dan dibelenggu. Belenggu itu sangat berat sehingga dia harus mengangkatnya dengan tangan sambil berjalan.

Sepuluh orang lainnya, termasuk Chen dan dua anggota staf Komite Jalanan Zhanqian, menghadiri persidangan. Turut hadir dalam persidangan tersebut adalah hakim ketua Ke Xuejun, hakim Zhou Jinfeng, Tan Wei (wakil presiden Pengadilan Distrik Maonan), serta asisten hakim Liu Qiuying dan panitera Liu Dan. Jiang, direktur Kantor 610 yang melaporkan Huang, tetap berada di luar ruang sidang darurat selama persidangan.

Laporan Terkait:

Gugatan Pria Asal Guandong Terhadap Kompensasi Negara Atas Cacat Akibat Penyiksaan Diterima oleh Pengadilan Setempat

Guangdong Man Faces Trial for His Faith, Lawyer Pursues State Compensation for Torture-induced Disability

Lawyer Applies for State Compensation for Guangdong Engineer Tortured to Disability

Former Engineer Faces Indictment for His Faith—Wife and Son in Dire Situation

The Persecution of Huang Zhufeng at the Sanshui Forced Labor Camp in Guangdong Province

Dafa Practitioner Huang Zhufeng Shoulder's Are Dislocated by Guards as a Torture Method in the Sanshui Labor Camp, Guangdong Province