(Minghui.org) Setelah membaca Editorial Minghui “Pujian dan Gangguan Iblis karena Pikiran Sendiri” saya terkejut dan menyadari bahwa kultivasi memang merupakan masalah yang sangat serius.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1997. Sepanjang 26 tahun perjalanan kultivasi, saya selalu merasa sudah menjadi seorang praktisi sejati. Namun baru-baru ini, ketika merenungkan diri sendiri, saya malu menyadari bahwa meskipun saya telah menghabiskan banyak waktu mengerjakan proyek, saya tidak sungguh-sungguh mengultivasi diri dalam banyak hal. Saya terkejut menemukan semua keterikatan tersembunyi yang masih saya pegang.

Guru berkata,

“Ketika sifat ego muncul, seseorang akan mudah dipengaruhi oleh emosi, didalam Xiulian yang termanifestasi selalu adalah perasaan berat akan hal-hal tersebut, sehingga sulit untuk melepaskan keterikatan selama Xiulian. Kadang-kadang ketika melakukan pekerjaan Dafa, keterikatan untuk membela diri sendiri juga muncul, sebagai contoh: membela reputasi diri sendiri, membela kesukaan diri sendiri.” (Ceramah Fa Pada Konferensi Fa Australia)

Di antara keterikatan yang saya temukan, “keegoisan” dan “sentimentalitas manusia” paling menonjol dan keduanya terbukti sulit untuk dihilangkan sepenuhnya.

Ketika orang lain memuji, saya menikmatinya. Meskipun saya terkadang mengingatkan diri sendiri untuk tidak mengembangkan kegembiraan hati atau mengejar pujian, saya tetap mencari atau meminta pengakuan dari praktisi, anggota keluarga, atau rekan kerja. Saya mencoba membuktikan diri sendiri.

Sebaliknya, ketika orang lain menentang atau mengkritik, pertama saya seringkali berfikir negatif. Jika situasinya serius, saya membenci yang mengkritik saya dan bahkan mencoba membalas.

Saya tidak menyadari bahwa saya mempunyai pemikiran seperti ini. Saya tidak memperhatikannya menunjukkan bahwa kesadaran utama saya tidak cukup kuat dan saya tidak berkultivasi dengan tekun. Akan berbahaya jika saya tidak bisa sepenuhnya menghilangkan keterikatan ini, karena mungkin ini merupakan tanda awal berkembangnya “Timbul Gangguan Iblis oleh Pikiran Sendiri.”

Alasan lain saya tidak menemukan pikiran negatif tersebut sampai saat ini ketika konflik terjadi, saya biasanya bisa tetap tenang dan menjaga ketenangan saya. Meskipun orang lain mungkin menganggap saya tidak terusik selama konflik, saya juga tidak berusaha untuk menemukan keterikatan saya.

Saya sangat menghargai Guru karena memberi saya kesempatan untuk memperbaiki diri. Saya juga berterima kasih kepada editor Minghui karena sudah mengingatkan, sehingga saya dapat benar-benar mencari ke dalam dan menemukan keterikatan yang lama dan sangat tersembunyi. Meskipun di permukaan yang saya sadari tampak sederhana, rasanya seolah-olah telah melewati ujian besar hidup dan mati.

Setelah membaca Fa (ajaran) hari ini, saya memiliki keinginan yang kuat untuk sungguh-sungguh mengultivasi diri sendiri, melepaskan kebencian dan iri hati serta membuka hati. Kedepannya, saya harus melakukan tiga hal dengan hati yang lebih murni tanpa keterikatan egoisme dan ego.

Ini adalah pemahaman pada tingkat kultivasi saya yang terbatas. Saya berharap rekan praktisi menunjukkan jika ada hal-hal yang tidak pantas.