(Minghui.org) Berikut adalah beberapa kisah menyentuh yang dibagikan praktisi di daerah kami tentang bagaimana kami meningkatkan Xinxing selama satu tahun terakhir ini.

Mengultivasi Kesabaran di Rumah

Suami saya memiliki empat akuarium ikan mas. Suatu malam setelah pulang ke rumah dari pesta, dia menyadari bahwa banyak ikannya mati. Dia mengira saya meracuni ikan-ikannya, dia lalu marah, dan mulai mengutuk saya.

Saya ingat bahwa Guru meminta kita untuk bertahan sabar, jadi saya tenang. Saya merasakan energi hangat menyelimuti sekujur tubuh saya—sungguh pengalaman yang luar biasa. Suami akhirnya menyadari kesalahannya di mana dia memasukkan terlalu banyak produk pembersih ke dalam air.

Dulu, hubungan kami tidak baik, karena dia mudah marah dan terus-menerus berteriak. Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa saya berhenti berdebat. Bukannya berteriak kepada suami, saya justru pergi meninggalkan rumah bersama anak-anak. Saya merasa ini adalah solusi yang bisa diterima, namun saya kemudian sadar bahwa ini adalah menghindari masalah, agar tampak baik-baik saja di permukaan.

Titik balik muncul saat suami menderita penyakit otak. Dia tidak bisa merawat diri sendiri dan dokter melihat kondisinya tidak bisa disembuhkan. Saya membawanya pulang dan memutarkan ceramah Guru untuknya. Dia berangsur-angsur bisa bergerak kembali. Saya menyemangatinya untuk mengucapkan, “Falun Dafa baik,” dan hari demi hari dia semakin membaik. Dokter terkesan dengan perkembangannya.

Sekarang dia bisa melakukan pekerjaan rumah sendiri, dan temperamennya jauh membaik. Terkadang saat saya memasak di dapur, dia membuka pintu dan berkata, “Falun Dafa baik.” Saya menjawab, “Ya, Falun Dafa baik. Kamu melakukan dengan baik!” Merasa puas, dia kembali ke kamarnya.

Selama bertahun-tahun, saya berangsur-angsur sadar sudah tidak memiliki kebencian lagi terhadapnya, dan saya sangat tenang.

Mengultivasi Diri Saat Terlibat dalam Proyek Dafa

Saat pandemi COVID, saya bertanggung jawab mengirim materi klarifikasi fakta Falun Dafa kepada praktisi, namun pembatasan wilayah membuat saya khawatir.

Saya mulai memancarkan pikiran lurus dan memohon bantuan Guru. Saya bersama praktisi lain mendiskusikan strategi dalam mengirim materi dan kami berhasil mendirikan kembali kelompok belajar Fa di lokasi yang cocok.

Saya mengenali akar keterikatan saya—egois.

Suami sangat terpengaruh oleh propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dia tidak memercayai apa pun dan menolak mendengar fakta tentang Falun Dafa.

Saya tergabung dalam kegiatan harian seperti belajar Fa bersama dan upaya klarifikasi fakta, namun saya juga mengenali tanggung jawab saya di rumah. Saya tahu harus baik dengan keluarga dan orang lain. Oleh karenanya, saya mempersiapkan semua yang mungkin dibutuhkan suami sebelum saya pergi meninggalkan rumah.

Meski saya yakin sudah melakukan yang terbaik, saat pulang ke rumah sedikit terlambat, suami menjadi kesal. Saya berpikir, “Saya sudah berbuat banyak untukmu dan sangat memikirkanmu. Mengapa kamu memperlakukan saya seperti ini?”

Menyadari tidak ada hal yang kebetulan, saya mengukur Xinxing dengan standar Dafa.

Saya berasumsi telah melakukan semuanya dengan baik, namun ini adalah manifestasi dari keegoisan. Meski suami buta di satu mata dan mata satunya lagi penglihatannya buruk, saya hanya memikirkan perasaan saya, lupa bahwa suami bersusah payah mempersiapkan makan siangnya.

Saat saya mengenali keterikatan tersebut saya memahami pentingnya selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu. Saya memutuskan untuk menyingkirkan keegoisan saya.

Saya menyadari perilaku suami adalah ujian bagi saya dan sebuah kesempatan untuk meningkatkan karakter. Kebencian saya lenyap, dan hati menjadi terang. Yang mengejutkan, setelah sikap saya berubah, suami tidak lagi mengeluh saat saya pergi keluar.

Di waktu yang tersisa sedikit untuk kultivasi, kita harus memahami pentingnya belajar Fa dengan baik. Hanya dengan begitu kita bisa rajin melakukan tiga hal dengan baik dan memenuhi harapan Guru.

Selalu Mempertahankan Pikiran Lurus

Selama bertahun-tahun, praktisi setempat yang terlibat secara aktif dalam proyek Dafa meninggal dunia, mengakibatkan kerugian yang besar.

Saya mengerti inti dari berkultivasi terletak pada belajar Fa dengan hati, dan bukan melalui formalitas. Kita harus menimbang segala sesuatunya di hidup kita berdasarkan Fa, membimbing pikiran dan sikap kita dengan pikiran lurus, terutama di masa-masa kritis.

Sangat krusial untuk memancarkan pikiran lurus. Melakukan latihan juga penting, karena transformasi tubuh manusia kita juga esensial. Melakukan latihan dengan baik juga bisa membantu menolak pengaturan kekuatan lama.

Dari pengalaman pribadi, saya rasa sangat penting menolak gangguan saat ia muncul. Penglihatan saya terkadang kabur saat belajar Fa, atau saya kesulitan mendengar suara orang lain saat membaca. Terkadang saya mengantuk atau salah membaca kata, atau mengalami ketidaknyamanan fisik. Mengenali hal ini sebagai tantangan dalam belajar Fa, saya langsung berpikir, “Saya adalah pengikut Guru, dan kalian tidak berhak menganiaya saya.” Saat saya memiliki pikiran ini, semua fenomena yang tidak pantas itu lenyap.

Tingkat Kultivasi Mencerminkan Keyakinan Kita terhadap Fa

Guru berkata,

“Waktu itu saya menginginkan perubahan tubuh di permukaan diselaraskan dengan bagian yang telah dikultivasikan dengan baik, agar tubuh terlepas dari kondisi manusia di tengah Xiulian, agar pengikut Xiulian mempertahankan kondisi yang serupa manusia dengan menggunakan pikiran lurus diri sendiri.” (Ceramah Fa di Los Angeles)

“Apa yang saya inginkan sekalipun dengan membalikkan sejarah mulai kembali dari awal juga harus diwujudkannya. Ini adalah inti dan proses yang diharuskan dalam pelurusan Fa, bukan menandakan hal-hal dari Fa meluruskan dunia manusia.” (Ceramah Fa di Los Angeles)

Setelah membaca Fa Guru, saya bertanya-tanya, “Sekarang karena sudah mencapai akhir dari proses pelurusan Fa, akankah praktisi mencapai tingkatan yang Guru inginkan? Berapa lama lagi Guru harus meluruskan Fa, dan berapa banyak lagi yang harus Guru tanggung bagi kita praktisi?”

Dua hari kemudian, hal yang luar biasa terjadi. Ketika saya membaca Buletin Minghui, tulisannya tampak lebih besar dari sebelumnya, hal yang sama juga terjadi saat saya membaca buku-buku lain. Saya sadar mata saya bisa memperbesar apa yang saya baca. Suatu pagi, secara refleks saya mengambil kacamata, namun saat saya hendak memakainya, kacamata tersebut patah. Saya menyadari dengan jelas bahwa saya tidak lagi perlu menggunakan kacamata, dan saya tidak menggunakannya sejak saat itu. Saya bahkan bisa membaca buku Zhuan Falun kecil tanpa masalah.

Meski saya mengalami kejadian ajaib di waktu yang lalu, saya tidak pernah berpikir praktisi memiliki kuasa supernormal. Guru memberi ceramah ini tahun 2006, dan pada saat itu, praktisi sudah seharusnya mencapai tingkatan yang Guru harapkan.

Bercermin dari hal ini, saya sadar bahwa bila kita sudah menyingkirkan semua konsep dan keterikatan manusia biasa yang terbentuk di dunia fana ini, kuasa supernormal akan termanifestasi. Apa yang akan terjadi di lingkungan bila semua praktisi mencapai tingkat tersebut? Kejahatan pastinya sudah lama musnah, dan semua orang yang ditakdirkan untuk selamat akan selamat.

Namun, 16 tahun lewat sejak tahun 2006. Saya bertanya pada diri sendiri mengapa butuh waktu lama bagi saya untuk memahami lebih banyak prinsip Fa. Jawabannya jelas—saya tidak belajar Fa dengan baik. Meski saya belajar Fa setiap hari, Fa tidak masuk ke dalam hati, dan saya dikendalikan oleh karma pikiran. Saya berjuang untuk fokus saat membaca Fa, ini mengakibatkan pemahaman yang terbatas akan prinsip-prinsip Fa. Akibatnya, saya melakukan tiga hal dengan buruk, dan fisik saya menua. Saya hanya bisa menyesal karena telah membuang banyak waktu berharga.

Guru yang maha belas kasih, telah memperpanjang waktu bagi pelurusan Fa berulang kali. Kita harus menghargai waktu berharga ini dan terus-menerus meluruskan diri sendiri. Penting bagi kita untuk meninggalkan keterikatan egois.

Dafa Melampaui Pengobatan Modern

Saya ingin membagikan pengalaman ajaib rekan saya yang menunjukkan kekuatan luar biasa Dafa!

Saat orang-orang memiliki pikiran positif tentang Dafa, hal itu bisa membawa perbedaan yang besar. Seorang rekan, yang sebelumnya saya informasikan tentang fakta Falun Dafa, bersama anggota keluarganya, mundur dari PKT. Setelah pensiun, dia sering mengunjungi saya dan mendengarkan saat saya membaca Zhuan Falun, buku utama ajaran Falun Dafa. Dia terkadang membaca bersama saya. Dia tidak berkultivasi, namun dia mengakui bahwa Falun Dafa adalah baik.

Suaminya menderita tumor cukup besar di kakinya tahun 2012. Pada awalnya, sang suami mengabaikannya. Seiring berlalunya waktu, tumor tumbuh membesar, menyebabkan rasa sakit dan akhirnya menghalanginya berjalan. Karena khawatir, dia mencari pengobatan medis, dan diagnosisnya mengkhawatirkan. Dokter berkata, “Kami harus mengoperasi tumor sebesar ini, namun kami tidak tahu apakah ini tumor jinak atau ganas. Bila tumor jinak, kami bisa melanjutkan operasi, namun bila tumor ganas, kami mungkin perlu mengamputasi kaki Anda.”

Rekan saya memberitahu kejadian ini pada saya dan kami mengunjungi suaminya di rumah sakit. Suaminya sangat lemah. Saya menyarankannya, “Karena keyakinan kuat Anda terhadap Dafa, Anda harus memohon agar Guru menyelamatkan Anda!” Pada malam sebelum jadwal operasi, rekan memohon bantuan Guru agar melindungi suami beserta keluarganya.

Pada operasi keesokan harinya, saat dokter mulai menggores tumornya, hal menakjubkan terjadi—tumor terlepas dengan sendirinya! Semua orang yang hadir, termasuk dokter dan perawat berseru, “Luar biasa, sungguh luar biasa!” Tes lab mengonfirmasi tumor tersebut adalah tumor ganas.

Saya terharu karena keajaiban ini. Falun Dafa melampaui batas pengobatan modern.

Konflik Membantu Kita Meningkat

Tahun itu, saya tergabung dalam kelompok belajar Fa di mana saya mengamati banyak praktisi membuat kesalahan saat membaca Zhuan Falun. Sebagian orang membaca dengan sangat cepat sehingga sulit bagi yang lain untuk mengikutinya.

Saya mendapati hal ini sangat mengganggu dan diam-diam saya mengkritik mereka: “Bagaimana bisa praktisi ini memperlakukan belajar Fa dengan begitu santai?” Ego saya yang kuat muncul di permukaan. Demi mengoreksi kesalahan mereka, saya menyadari semakin banyak koreksi yang saya berikan, semakin banyak kesalahan yang tampaknya muncul. Rasanya seakan-akan sebagian praktisi menolak mengakui kesalahan mereka.

Suatu hari saat praktisi yang tidak biasa bergabung dengan kelompok belajar Fa kami datang, dia membaca Fa dengan berhati-hati. Sudah bisa diduga, praktisi yang membaca dengan cepat sudah beberapa kali salah baca. Saat saya menunjukkan hal tersebut, dia menjadi tidak sabar dan berdebat dengan saya. Namun, praktisi baru mengisyaratkan agar saya tetap diam.

Setelah belajar Fa kami, rekan praktisi ini membagikan pengalaman pribadinya dalam belajar Fa Dia mengaku awalnya membuat banyak kesalahan saat membaca Zhuan Falun. Seorang rekan praktisi mengoreksinya dan berkata, “Salah membaca bisa mengakibatkan kesalahpahaman akan prinsip-prinsip Fa.”

Dia lalu membagikan pemahaman yang mendalam—masing-masing dari kita mewakili dunia kosmos kita sendiri. Semua makhluk di dalam diri kita mengikuti bimbingan kita. Bila kita salah membaca Fa, bukankah mereka juga akan salah menafsirkannya? Bagaimana bisa kita benar-benar berasimilasi dengan Fa?

Tak disangka, semua orang setuju dengannya. Kejadian ini meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Saya bertanya-tanya mengapa praktisi menerima pendapatnya dan bukan pendapat saya. Tampak jelas bahwa pendekatan saya kepada rekan praktisi mengungkap keterikatan saya akan nafsu bersaing, iri hati, ketidaksabaran, dan membuktikan diri sendiri.

Frasa “memikirkan orang lain” bergema di benak saya selama beberapa hari sesudahnya. Saya menyadari bahwa saat saya mempertimbangkan orang lain, barulah saya benar-benar berbelas kasih. Tidak mementingkan diri sendiri dan belas kasih adalah kriteria praktisi Dafa, dan menunjukkan karakteristik alam semesta baru. Dengan menyingkirkan elemen indoktrinasi PKT, watak sejati kita akan berangsur-angsur muncul.