(Minghui.org) Salam, Guru! Salam, rekan praktisi!

Saya mulai berlatih Falun Dafa saat masih di taman kanak-kanak, dan saya bersyukur Guru yang penuh belas kasih telah menjaga dan membimbing saya sejak saat itu.

Ayah saya meninggal saat saya masih muda, jadi keluarga saya mengalami kesulitan keuangan. Meskipun hidup kami sulit, saya tahu Guru membantu saya melenyapkan karma, membantu saya melepaskan keterikatan pada harta benda, dan membimbing saya untuk memperbaiki karakter saya sambil mengultivasikan diri.

Meskipun perjalanan saya tidak mudah, saya merasa sangat beruntung karena saya adalah seorang praktisi Falun Dafa.

Tahun-tahun SMA Saya

Saya memiliki beban pelajaran yang berat di sekolah menengah. Ketika saya pulang ke rumah pada waktu libur, saya fokus membaca ajaran Fa, termasuk semua ceramah Guru. Kadang-kadang saya membaca hingga pukul satu atau dua pagi, tetapi saya mengantuk. Saya menyalin puisi Guru dengan tangan di waktu luang dan mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa kepada teman-teman sekelas dan guru-guru saya.

Ketika guru wali kelas bertanya siapa yang bukan anggota Liga Pemuda, saya langsung mengangkat tangan. Siswa lain yang telah saya klarifikasi fakta tentang Dafa juga mengangkat tangannya. Saya tersentuh oleh keberaniannya. Saya katakan kepadanya, jika dalam pikirannya ia keluar dari Liga Pemuda Partai Komunis Tiongkok (PKT), maka ia akan dianggap mengundurkan diri. Guru tersebut tidak mempermasalahkan kami dan mengembalikan iuran organisasi kepada kami.

Mengklarifikasi Fakta di Kelas

Guru kami, yang bukan orang Tionghoa, mendorong kami untuk berbicara dalam bahasa Inggris, tetapi semua orang diam saja. Saya merasa ini adalah kesempatan yang bagus, jadi saya bertanya kepadanya dalam bahasa Inggris apakah dia pernah mendengar tentang Falun Dafa. Dia menggelengkan kepalanya.

Kosakata bahasa Inggris saya terbatas, tetapi saya katakan kepadanya dalam kalimat sederhana, “Falun Dafa baik. Apa yang dikatakan pemerintah Tiongkok tentangnya adalah kebohongan. Praktisi Falun Dafa adalah orang baik karena mereka mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.” Dia mengangguk tetapi tidak mengatakan apa pun.

Selama jam istirahat, dia memanggil saya dan bertanya tentang Falun Dafa. Saya menyadari bahwa dia melindungi saya di depan siswa lain karena dia khawatir dengan keselamatan saya jika mereka mendengar apa yang saya katakan. Namun, bahasa Inggris saya tidak begitu bagus saat itu, jadi saya tidak dapat menjelaskan banyak hal, tetapi saya memberi tahu dia semampu saya dan menambahkan bahwa bahasa Inggris saya buruk, dan dia dapat mencari tahu lebih lanjut nanti. Dia setuju.

Mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Selama tiga tahun di sekolah menengah dan ujian pra-masuk perguruan tinggi, saya selalu menjadi siswa terbaik di kelas. Guru wali kelas mengatakan saya akan diterima di universitas terbaik. Namun, selama ujian matematika, siswa di depan saya berkali-kali melihat ke belakang dan meminta saya untuk memberikan jawabannya. Saya kesulitan untuk mengatakan tidak. Waktunya terbatas dan dia sering menyela saya. Saya takut guru akan memergoki saya menyontek. Karena begitu tertekan, saya tidak dapat menyelesaikan semua soal, dan waktu pun habis.

Saya merasa sangat frustrasi hingga menangis ketika menceritakan hal ini kepada keluarga saya. Mereka mengingatkan saya bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa, dan jika saya berutang kepada siswa itu di kehidupan sebelumnya, ini adalah kesempatan untuk membayarnya; jika tidak, dia akan memberi saya de (kebajikan). Ternyata ini adalah nilai terburuk yang pernah saya peroleh selama tiga tahun di sekolah menengah, sekitar 40 poin lebih rendah dari ujian sebelumnya. Saya harus kuliah di universitas biasa.

Awalnya saya kesal, tetapi kemudian saya teringat ajaran Guru. Sebagai seorang praktisi, tidak ada yang terjadi secara kebetulan dan saya perlu mengevaluasi segala sesuatunya berdasarkan prinsip-prinsip Dafa. Ini bisa saja diatur. Guru mungkin menggunakan ini agar saya dapat membayar utang karma saya. Karena ujian masuk perguruan tinggi sangat penting, ini bisa menjadi ujian besar dalam kultivasi saya, jadi saya harus melakukannya dengan baik.

Saya tidak lagi membenci siswa itu. Kalau dipikir-pikir, saya tahu saya terlalu terikat pada nilai dan masuk ke universitas ternama. Di balik itu semua, ada keterikatan saya pada nama dan mengejar kesempurnaan.

Di perguruan tinggi, saya adalah mahasiswa terbaik di jurusan saya selama dua semester pertama. Karena itu, saya diizinkan pindah ke jurusan terbaik di universitas. Jurusan itu sulit untuk dimasuki dan akan membutuhkan nilai masuk perguruan tinggi yang lebih tinggi daripada yang seharusnya saya dapatkan jika insiden dengan mahasiswa itu tidak terjadi—jadi saya tidak kehilangan apa pun pada akhirnya.

Memenuhi Misi Saya di Perguruan Tinggi

Ada banyak waktu luang di kampus, tetapi saya tidak menghabiskannya untuk hiburan. Saya sendiri tinggal di kelas untuk mempelajari tugas kuliah, mempelajari ajaran Dafa, atau memancarkan pikiran lurus. Saya berpikiran terbuka dan baik hati, sehingga teman sekelas lainnya sering datang kepada saya untuk meminta bantuan atau bertanya apakah mereka dapat menyalin materi ulasan yang saya buat. Saya membantu mereka dan berbagi informasi tanpa ragu-ragu.

Saya diberi beasiswa sebesar 8.000 yuan selama tahun pertama kuliah. Saya memberikan separuhnya kepada keluarga untuk membantu mendukung dua tempat produksi materi Dafa. Seorang praktisi mengatakan jumlah itu terlalu banyak, karena keluarga saya miskin dan saya harus bergantung pada bantuan keuangan untuk kuliah. Namun, saya tahu praktisi lain di desa juga tidak kaya, jadi 4.000 yuan akan sangat membantu. Saya juga senang uang beasiswa saya dapat digunakan untuk membuat materi.

Dari mendapatkan beasiswa setiap tahun saat kuliah hingga mendapatkan gaji yang layak saat bekerja, saya tahu semua ini berasal dari Guru dan merupakan bagian dari sumber daya Dafa. Jadi, saya menghabiskan sangat sedikit untuk diri saya sendiri; jika tidak, saya akan merasa bersalah dan itu juga dapat menumbuhkan keterikatan.

Cara Unik Mengklarifikasi Fakta

Para siswa biasanya belajar dengan tenang di kelas, jadi tidak banyak waktu untuk berbicara dengan mereka tentang Dafa. Suatu hari, saya melihat hanya ada satu siswa lain di kelas, jadi saya bertanya apakah dia punya waktu beberapa menit untuk membahas sesuatu.

Setelah kami mengobrol sebentar, saya bertanya, "Apakah anda pernah mendengar tentang Falun Dafa?" Ia segera mengemasi barang-barangnya dan bergegas keluar. Tampaknya ia ketakutan, tetapi saya tahu bahwa unsur-unsur jahat di belakangnyalah yang ketakutan.

Saya memikirkan cara yang lebih baik. Saya menulis kalimat klarifikasi fakta yang singkat di atas meja (sambil menghindari kamera pengawas). Saya juga memancarkan pikiran lurus agar kalimat itu tetap ada sehingga orang-orang dapat diselamatkan. Saya memilih ruang kelas dan meja yang berbeda setiap kali. Saya melakukan ini selama lebih dari 1.000 hari, jadi saya tidak ingat berapa banyak kalimat yang saya tulis. Kadang-kadang, saat saya hendak menulis, saya melihat kalimat yang saya tulis sebelumnya masih ada di sana. Saya sangat berharap siswa lain dapat mempelajari fakta tentang Dafa dengan cara ini.

Menghancurkan Spanduk Fitnah

Suatu hari, ketika saya kembali ke asrama, saya melihat spanduk yang sangat panjang dengan kata-kata yang memfitnah Dafa di sebelah gedung olahraga. Karena spanduk itu menghadap jalan utama, banyak mahasiswa yang melihatnya. Ini adalah pertama kalinya saya melihat sesuatu seperti itu, dan saya tahu saya harus menghancurkannya. Saya memeriksa sekeliling dan membuat rencana. Saya tidak takut, karena saya tahu Guru sedang membantu saya.

Malam itu, saya mengenakan pakaian gelap. Melihat tidak ada seorang pun di sekitar, saya pun berjalan mendekati spanduk itu. Beberapa siswa lewat, tetapi setelah beberapa saat, mereka pergi. Saya mengambil pisau, memotong spanduk itu, dan meletakkannya di tanah. Saat saya berjalan pergi, saya merasa lega karena saya telah melakukan sesuatu yang menjadi misi saya.

Keesokan harinya saya melihat spanduk itu telah diambil. Kampus tidak lagi memasang spanduk.

Membantu Siswa Mundur dari PKT

Suatu hari libur semester, seorang guru dari sekolah menengah saya meminta saya untuk membantu murid-muridnya mengerjakan matematika. Saat saya melakukannya, saya menceritakan kisah-kisah tentang budaya tradisional dan mendorong mereka untuk berpikir sendiri, yang membuka jalan bagi saya untuk mengklarifikasi fakta. Mereka menyukai bimbingan belajar saya.

Saya memberi tahu mereka dengan menggunakan kebijaksanaan yang diberikan Dafa kepada saya, “Benda-benda dapat ada meskipun kita tidak dapat melihatnya. Kita tidak dapat melihat Buddha dan makhluk surga lainnya, tetapi mereka bisa saja nyata. Kita membutuhkan oksigen untuk hidup, tetapi kita tidak dapat melihatnya. Jika kita membuat molekul oksigen seukuran bumi, kita mungkin dapat melihat makhluk-makhluk di atasnya.” “Mungkin saja ada Buddha di depan saya di sini,” seorang gadis tersenyum, sambil menunjuk tepat di depannya. Saya terkejut seorang remaja dapat memahami hal ini dengan sangat baik, dan saya senang untuknya.

Di akhir sesi bimbingan belajar, saya menjelaskan fakta-fakta Falun Dafa secara menyeluruh dan menjelaskan mengapa penting untuk mundur dari Liga Pemuda dan Pionir Muda PKT. “Silakan angkat tangan jika kalian tidak ingin mundur dari Liga Pemuda dan Pionir Muda.” Hanya seorang gadis yang mengangkat tangannya. Ketika saya bertanya mengapa, dia tidak bisa menjelaskan. Saya bilang tidak apa-apa. Guru yang mengundang saya untuk membantu duduk di belakang dan dia bisa mendengar semuanya dengan jelas. Namun, saya tidak khawatir. Saya tidak boleh melewatkan kesempatan ini.

Semuanya Sudah Diatur

Saya hanya fokus pada kuliah sebelum tahun ketiga kuliah dan tidak khawatir tentang mendapatkan pekerjaan. Lalu ada bursa kerja, dan saya sadar bahwa saya harus bekerja di jurusan ini sepanjang hidup saya. Teman-teman sekelas saya kompetitif, dan banyak dari mereka bekerja dengan para profesor agar mereka dapat bergabung dengan PKT. Dikatakan bahwa menjadi anggota PKT dapat membantu seseorang mendapatkan pekerjaan. Saya menolak untuk masuk melalui pintu belakang untuk membangun hubungan, dan saya juga tidak akan bergabung dengan Partai. Saya hanya fokus pada peningkatan keterampilan teknis saya. Ketika beberapa perusahaan kecil datang untuk merekrut mahasiswa, saya melakukan beberapa wawancara tetapi tidak mendapat tanggapan dari mereka.

Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa keterampilan teknis hanyalah sebagian dari itu dan bahwa para pemberi kerja juga mempertimbangkan aspek-aspek lainnya. Sebagai mahasiswa peringkat kedua terbaik di jurusan saya, ini adalah pertama kalinya saya meragukan kemampuan saya. Ketika saya tidak yakin, seorang profesor mengatakan bahwa ada satu tempat bagi saya untuk bergabung dengan PKT. Saya berkata tidak, saya tidak akan bergabung dengan Partai meskipun saya tidak dapat menemukan pekerjaan.

Pada bursa kerja yang lain, saya diterima kerja di sebuah perusahaan milik negara yang besar. Perusahaan itu hanya menerima tiga mahasiswa tahun itu, saya dan dua orang lainnya yang memiliki nilai rata-rata. Saya terkejut dan bertanya-tanya mengapa perusahaan itu tidak menerima mahasiswa terbaik. Saya kemudian menyadari bahwa dua mahasiswa lainnya mungkin memiliki hubungan keluarga.

Saya menyadari bahwa seorang mahasiswa dengan jurusan bagus di universitas biasa lebih mudah mendapatkan pekerjaan daripada seseorang dari jurusan biasa di universitas hebat. Jika saya tidak diganggu oleh mahasiswa itu selama ujian masuk perguruan tinggi, saya tidak akan masuk universitas ini. Saya akan memilih universitas ternama dan belajar di jurusan biasa. Ternyata Guru mengatur segalanya. Beliau tahu bahwa saya naif dan tidak tahu banyak tentang perguruan tinggi atau masyarakat. Saya hanya perlu menjalani jalur kultivasi saya dengan baik sebagai seorang praktisi Falun Dafa.

Melihat kembali masa kuliah saya, saya menyesal karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk belajar. Seharusnya saya lebih berupaya untuk memberi tahu teman sekelas dan dosen saya tentang Dafa.

Lingkungan Kerja yang Rumit

Saya bersikap positif dan bersedia belajar di tempat kerja saya. Semua orang memperlakukan saya dengan baik. Setelah saya dipindahkan dari kantor cabang ke kantor pusat regional untuk penugasan sementara, hubungan menjadi rumit. Sebagai wakil direktur di kantor cabang, saya adalah orang penting di kantor pusat regional. Manajer saya meminta saya untuk pergi bersamanya dan memberi tahu pejabat yang lebih tinggi. Kemudian dia tidak dapat hadir dan meminta wakil direktur lain, Wang, untuk pergi bersama saya. Para pejabat yang lebih tinggi senang dengan presentasi saya.

Suatu hari wakil direktur Liu berkata, "Ketika kita mengadakan rapat tempo hari, Wang memberi tahu manajer kita bahwa anda mencoba menyenangkan pejabat tinggi dan anda mengkritik orang lain." Liu adalah orang yang jujur dan saya memercayainya. Karyawan dengan tugas sementara seperti saya biasanya ingin tetap tinggal di kantor pusat jika memungkinkan. Wang telah mencemarkan nama baik saya sehingga saya mungkin tidak akan bisa menetap.

Lalu saya teringat apa yang dikatakan Guru:

“Misalnya ketika seseorang sampai di tempat kerja, merasakan suasana tempat kerja tidak wajar. Kemudian ada yang memberi tahu: Bahwa siapa-siapa menyebarkan gunjingan sangat buruk tentang anda, melapor ke pimpinan tentang keburukan anda, anda sangat didiskreditkan. Orang lain semua mengarahkan pandangan yang aneh ke arah anda. Bagi manusia biasa mana dapat menahan diri? Mana dapat menerima perlakuan yang menjengkelkan ini? Dia mempersulit saya, saya juga akan mempersulit dia. Jika dia punya orang, saya juga punya orang, biarlah kita berkelahi. Di tengah manusia biasa, jika anda berbuat demikian, manusia biasa akan menilai anda adalah orang kuat. Tetapi selaku seorang praktisi Gong, itu sangat mengecewakan. Jika anda bersaing dan bertengkar seperti manusia biasa, anda adalah seorang manusia biasa, jika anda berbuat lebih bersemangat daripada dia, anda bahkan lebih buruk daripada dia yang hanya manusia biasa.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Dulu, saat saya membaca ini, saya pikir itu tidak ada hubungannya dengan saya—tetapi sekarang itu terjadi pada saya. Saya merasa ini menarik, seperti seorang siswa menemukan masalah pada ujian yang telah ia persiapkan. Jadi, saya katakan terus terang kepada Liu, “Mungkin Wang cemburu. Tidak apa-apa karena manajer mengenal saya dengan baik.” Saya tetap memperlakukan Wang seperti yang selalu saya lakukan. Setelah memenangkan penghargaan atas prestasi independen, saya bahkan membagi sebagian uang hadiah dengannya dan ia terkejut. Sebagai seorang praktisi, saya tahu Wang mungkin tidak ingin mencemarkan nama baik saya—ia melakukan ini untuk membantu saya meningkatkan kultivasi saya. Seperti yang Guru katakan dalam Zhuan Falun, saya akan memperoleh banyak hal, jadi saya tidak boleh marah.

Ketika mencari ke dalam, saya melihat bahwa saya hanya fokus berbicara dan memberikan informasi terbaru tentang hasilnya. Saya memiliki keterikatan untuk pamer. Saya juga ingin agar pejabat tinggi memuji saya. Saya tidak mempertimbangkan situasi Wang. Jadi, ketika dia melakukan apa yang dia lakukan, itu menunjukkan masalah saya.

Tidak Terikat Menjadi yang Terbaik

Saya mendapat nilai tertinggi pada ujian pertama saya di sekolah dasar. “Kamu harus tetap menjadi siswa terbaik,” kata ayah saya. Ketika saya tidak berhasil, ayah saya membentak saya dan menyuruh saya berlutut di papan cuci. Saya tidak mengeluh, karena saya tahu dia ingin saya berprestasi. Setelah dia meninggal, tidak ada yang menegur saya, tetapi saya berpegang teguh pada gagasan bahwa saya harus menjadi “siswa terbaik.” Falun Dafa memberi saya kebijaksanaan, dan saya selalu menjadi siswa terbaik. Saya merasa senang karena saya tidak kehilangan muka. Saya juga berpikir ini adalah hasil kerja keras saya. Sebenarnya, saya tidak mengerti kultivasi.

Setelah saya mulai bekerja, saya selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Seorang manajer bercanda, “Kami tidak bisa membiarkanmu berpartisipasi dalam kompetisi lagi; kalau tidak, tidak ada orang lain yang punya kesempatan.” Saya tampak rendah hati, tetapi saya merasa senang. Saya tidak tahu bahwa Guru sedang membantu saya menghilangkan keterikatan ini.

Manajer saya sangat menyarankan saya untuk berpartisipasi dalam forum pemuda di perusahaan. Saya tidak bisa menolak dan memutuskan untuk berbicara tentang budaya tradisional Tiongkok. Saat saya mempersiapkan diri, banyak ide muncul dan saya tahu Guru membantu saya. Saya memperoleh skor tertinggi selama sesi pendahuluan dan final. Di hadapan ratusan orang di lokasi dan dengan lebih dari 7.000 orang menonton video langsung, semua kandidat memuji perusahaan kami saat saya menjelaskan pentingnya nilai-nilai tradisional. Saya mendorong orang-orang untuk berpikir secara mandiri dan mengidentifikasi sendiri apa yang benar. Para pemimpin perusahaan tergerak, dan banyak orang yang menonton video meninggalkan catatan yang meminta presentasi saya. Saya tahu Guru membantu saya.

Pada akhirnya, peserta lain yang memiliki koneksi dianugerahi hadiah pertama dan saya berada di posisi kedua. Manajer dan rekan kerja saya merasa itu tidak adil. Manajer umum perusahaan menelepon manajer saya dan meminta maaf, dengan berkata, “Kami semua menganggap karyawan anda (saya) telah melakukan yang terbaik. Namun entah bagaimana panitia peninjau tidak menghitung poin dengan benar.” Awalnya saya merasa tidak seimbang, berpikir bahwa saya pantas mendapatkan tempat pertama. Kemudian saya ingat bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Karena saya telah berpartisipasi dan mencapai tujuan saya, penghargaan yang sebenarnya tidak terlalu penting dan saya harus melepaskan keterikatan tersebut.

Hal serupa terjadi kemudian. Nilai saya sering kali tertinggi, tetapi orang lain memiliki nilai ini atau itu yang memberi mereka poin tambahan. Saya selalu menjadi juara kedua. Pada suatu kompetisi, mereka mengumumkan bahwa saya memiliki nilai tertinggi, tetapi saya diberi penghargaan juara kedua. Saya menyadari bahwa saya perlu sepenuhnya menghilangkan keterikatan untuk "menjadi yang terbaik." Ketika saya berpartisipasi dalam kompetisi kemudian, saya mengingatkan diri saya sendiri sebelumnya bahwa saya tidak akan mengeluh bahkan jika saya berada di posisi kedua. Saya perlu meningkatkan Xinxing saya sambil menghilangkan iri hati dan keterikatan pada nama.

Beberapa tahun telah berlalu, dan sekarang saya bisa tetap tenang saat menerima hadiah kedua. Orang lain mungkin berpikir itu tidak adil, tetapi pikiran saya tenang. Melihat ke belakang, saya tahu Guru membantu saya menyingkirkan substansi itu saat saya bertekad untuk melepaskan keterikatan. Guru telah banyak membantu saya selama bertahun-tahun, dan saya sangat berterima kasih.

Mengatasi Kesulitan Melalui Kultivasi yang Kokoh

Banyak rekan kerja saya yang berpendidikan tinggi, dan saya sering mengobrol dengan mereka tentang Dafa melalui sudut pandang orang ketiga. Kebanyakan dari mereka belum pernah mendengar informasi ini dan terkejut. Kecuali beberapa yang hanya tersenyum, kebanyakan setuju untuk keluar dari organisasi PKT. Sampai saat ini, lebih dari separuh rekan kerja saya telah mendengar fakta kebenaran. Para profesional kerah putih ini biasanya sibuk dengan pekerjaan. Mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mendengar fakta kebenaran tentang Dafa di tempat lain, ditambah lagi mereka memercayai rekan kerja mereka. Jadi saya memutuskan untuk memberi tahu rekan kerja saya terlebih dahulu dan kemudian manajer saya.

Suatu kali ketika saya membagikan materi, polisi menangkap saya dan menggeledah rumah saya. Saya melakukan mogok makan, menolak menjawab pertanyaan apa pun, dan terus memancarkan pikiran lurus. Saya juga memberi tahu mereka tentang Dafa dan membantu dua petugas polisi mundur dari organisasi PKT. Mereka menemukan identitas saya melalui pengenalan wajah, menghubungi tempat kerja saya, dan saya dibebaskan dengan jaminan. Melihat ke belakang, saya menyadari kultivasi saya terlalu dangkal. Saya seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus. Saya memiliki banyak keterikatan seperti ego, kebencian, iri hati, dan lainnya. Saya menyesal tidak berkultivasi dengan baik. Saya segera meluruskan pikiran saya dan memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk waktu yang lama. Saya memohon Guru untuk membantu sehingga saya dapat sepenuhnya menyangkal pengaturan kekuatan lama dan menjalani jalur kultivasi dengan baik. Guru melihat saya telah memperbaiki diri dan membantu saya menyelesaikan masalah tersebut.

Setelah itu, semua pejabat tempat saya bekerja tahu bahwa saya adalah seorang praktisi Dafa. Dua orang pejabat tinggi berbicara dengan saya dan meminta saya untuk berhenti berlatih. Saya berkata tidak akan. “Anda adalah karyawan yang luar biasa. Kami semua terkejut mendengar anda berlatih Falun Dafa,” kata salah satu dari mereka. Mereka memberi tahu saya bahwa manajer umum perusahaan mengatakan bahwa dia tidak menyangka bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa karena saya sangat luar biasa di tempat kerja dan berpikiran sangat jernih.

“Saya hebat karena saya berlatih Falun Dafa,” kata saya kepada mereka. “Dafa mengajarkan kami untuk menjadi siswa yang baik di sekolah dan karyawan yang baik di tempat kerja. Saya menjadi seperti sekarang ini karena saya mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa. Tidakkah kalian pikir Dafa itu hebat?” Saya kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang Falun Dafa.

Mereka terharu, dan salah satu dari mereka berkata, “Ada begitu banyak praktisi. Yang lain dapat memberi tahu orang-orang tentang fakta sebenarnya. Mengapa anda harus melakukannya?”

“Falun Dafa sangat membantu saya dan saya sangat berterima kasih. Saya tidak bisa tinggal diam dengan begitu banyak kebohongan yang mencemarkan nama baik Dafa,” saya menjelaskan. “Ketika semuanya menjadi jelas suatu hari nanti, anda akan bangga memiliki karyawan seperti saya.”

Setelah itu, para pejabat ini memperlakukan saya dengan lebih baik. Saya tahu itu karena mereka telah mengetahui apa itu Falun Dafa dan mereka dengan tulus menghormati Dafa dan para praktisi.

Ringkasan

Sekarang saya menyadari pentingnya kultivasi yang kukuh. Setiap hari saya merencanakan waktu saya dengan baik: Saya mempelajari ajaran Dafa dan melakukan latihan di pagi hari, saya melafalkan ajaran dalam perjalanan ke tempat kerja, saya memancarkan pikiran lurus selama istirahat di tempat kerja, saya terus mencari ke dalam diri sendiri untuk meningkatkan diri, saya mencari kesempatan untuk memberi tahu orang lain tentang Dafa, dan saya mempelajari ajaran lagi setelah pulang kerja. Saya berusaha sebaik mungkin untuk melenyapkan keterikatan dan konsep manusia sehingga saya dapat berasimilasi dengan Dafa sambil membantu menyelamatkan orang.

Pengalaman-pengalaman ini adalah bagian dari perjalanan kultivasi saya. Saya sangat berterima kasih atas perhatian Guru yang penuh belas kasih. Saya akan terus mencari ke dalam untuk mengenali kelalaian saya agar dapat menjadi lebih baik. Saya juga dengan tulus berharap kita, para praktisi muda, dapat menjadi lebih baik. Kita sangat beruntung menjadi pengikut Dafa. Kita dapat saling membantu, memenuhi janji prasejarah kita, dan kembali bersama Guru.

Di atas adalah pemahaman saya. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak sesuai dengan ajaran Dafa.

Terima kasih, Guru! Terima kasih, rekan-rekan praktisi!