(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Pingdu, Provinsi Shandong, berusia 54 tahun dimasukkan ke Penjara Jinan pada 26 Februari 2024, untuk menjalani hukuman tujuh tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Ma Qin, mantan guru Sekolah Eksperimental Zona Pengembangan Pingdu, ditangkap pada tanggal 28 Maret 2021 dan dibawa ke Pusat Penahanan Kedua Kota Qingdao.

Hakim Ou Xiaobin dari Pengadilan Distrik Huangdao mengadakan sidang kasus Ma di pusat penahanan pada 13 Mei 2022. Dia berusaha membujuknya untuk melepaskan Falun Gong dengan menjanjikan hukuman yang lebih ringan. Ma menolak untuk mematuhinya dan bersikeras bahwa dia tidak melakukan kesalahan dalam berlatih Falun Gong. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan menuntut pembebasannya.

Hakim memberi tahu pengacara Ma pada 20 Juli 2022 bahwa dia telah dijatuhi hukuman tujuh tahun. Ketika Ma menerima salinan resmi putusannya lima hari kemudian, dia segera mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Qingdao. Meskipun tidak jelas apakah pengadilan banding telah memutuskan untuk menegakkan putusan aslinya, dia dipindahkan ke Penjara Jinan pada 26 Februari 2024.

Ini bukan pertama kalinya Ma menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya ditangkap pada 9 Agustus 2010 dan melarikan diri beberapa jam kemudian. Polisi memasukkannya ke dalam daftar buronan dan terus mengganggu keluarganya. Mereka bahkan menangkap suaminya pada 21 November tahun itu dan menahannya selama satu hari. Dia harus tinggal jauh dari rumah selama beberapa tahun untuk menghindari penangkapan.

Seorang Guru yang Dihormati

Ma menderita psoriasis selama bertahun-tahun. Tidak ada perawatan medis yang membantu meringankan kondisi kulit yang menyakitkan, dan dia pernah mencoba bunuh diri dengan minum obat tidur. Dia selamat, namun menghadapi lebih banyak masalah kesehatan pada tahun 2004 ketika tumor tumbuh di kakinya. Itu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Dia mencoba banyak perawatan, tetapi tidak ada yang berpengaruh. Setelah mendengar tentang manfaat kesehatan Falun Gong, dia belajar latihan ini pada tahun 2004 dan terkejut menemukan bahwa tumornya hilang dalam tiga hari. Banyak penyakitnya yang lain, termasuk psoriasis, spondylosis lumbal, bahu beku dan penyakit gastrointestinal semuanya hilang.

Hidup dengan prinsip Falun Gong Sejati, Baik, Sabar, Ma berhenti mengambil hadiah dari orang tua murid-muridnya, meskipun sudah biasa di Tiongkok bagi orang tua untuk memberi hadiah kepada guru sebagai imbalan atas perlakuan yang lebih baik terhadap anak-anak mereka. Dia meminta suaminya untuk mengantarnya berkeliling pada akhir pekan untuk mengembalikan hadiah yang dikirimkan orang tua murid di rumahnya.

Dia berkata kepada orang tua murid, "Anda tidak perlu memberi saya hadiah atau memperlakukan saya dengan apa pun. Saya akan menjaga setiap siswa dengan baik."

Keluarga Ma mendengar tetangga mereka berkomentar lebih dari sekali kepada orang tua murid-muridnya yang datang mencarinya, "Ini adalah rumah Ma. Dia adalah guru yang baik yang memperlakukan murid-muridnya dengan adil. Dia tidak menerima hadiah."

Segera, orang tua yang berbaris di luar rumah Ma untuk memberikan hadiahnya menghilang.

Ayah seorang siswa selalu berusaha memberi Ma ceri yang dia tanam sendiri. Dia berkata, "Anda orang yang sangat baik. Putri saya sangat beruntung memiliki guru yang hebat seperti anda. Saya tidak akan pernah melupakannya."

Laporan terkait:

Mantan Guru Dihukum Tujuh Tahun Penjara karena Berlatih Falun Gong

Judge Tries to Lure Falun Gong Practitioner into Pleading Guilty in Exchange for a Lighter Sentence

Shandong Woman Arrested for Her Faith After Son’s Engagement Party, Wedding Postponed

Failing to Arrest an Outstanding Teacher, Police in Sandong Province Arrest Her Husband Instead

What Happened after an Excellent Teacher Got Arrested