(Minghui.org) Saya berusia 74 tahun. Pendidikan saya sangat sedikit, dan sebelum tahun 1999 hidup saya sengsara. Setelah berlatih Falun Dafa, latihan spiritual jiwa dan raga Tiongkok kuno, hidup saya berubah.

Adakah yang Bisa Menyelamatkan Saya?

Setelah menikah, ibu mertua, saudara ipar, dan suami memperlakukan saya dengan buruk.

Ketika ayah mertua saya bekerja di kantor polisi setempat, dia menuduh seorang lelaki tua mencuri kedelai dan memukulinya. Orang tua itu bunuh diri malam itu.

Suami sering menghina dan memukuli saya kapan pun dia mau. Suatu kali ketika dia sedang menyiram ladang, selangnya bocor dan saya memberi tahu dia cara memperbaikinya. Dia marah dan mulai mencambuk saya seperti kuda. Saya mencoba melarikan diri tapi dia mengejar saya. Dia mengambil panci yang dia temukan dan memukul saya dengan panci itu, mematahkan dua tulang rusuk saya. Dia bahkan tidak membawa saya ke rumah sakit.

Di lain waktu ketika suami mendengar saya mengeluh tentangnya, dia meninju mata kanan saya. Dia tidak pernah merawat kedua anak kami. Yang lebih parah lagi, dia mengambil 10.000 yuan yang saya simpan untuk biaya kuliah putri kami.

Hidup saya sangat menyedihkan. Saya sering membayangkan seseorang dapat menyelamatkan saya dari segalanya.

Guru Menyelamatkan Saya

Hidup saya berubah pada 1999. Saya melihat sekelompok orang melakukan latihan. Saya berhenti dan mengamati sebentar dan merasakan keinginan yang kuat untuk mempelajari apa yang mereka lakukan. Sekretaris Partai desa memberi tahu saya bahwa itu adalah Falun Gong dan dia juga berlatih. Dia bercerita kepada saya tentang Zhuan Falun, buku utama Falun Gong. Begitu mulai membacanya, saya tidak bisa berhenti.

Saya melakukan latihan bersama di pagi hari dan membaca buku setiap hari. Beberapa hari kemudian, Guru [Guru Li, pencipta latihan ini] membuka Tianmu saya. Ketika bermeditasi dan kaki saya sakit, saya melihat substansi hitam, karma, jatuh dari saya. Itu menghilang ketika saya menurunkan kaki. Saya melihat pemandangan indah di dimensi lain: seekor naga emas berenang di Sungai, buah emas bergelantungan di pohon, peri berjalan di atas pelangi, dan prajurit surgawi berbaju besi mengenakan topi berumbai merah.

Saya hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pelanggan meninggalkan ponsel maupun barang pribadi berharga mereka di toko saya, saya selalu menunggu pemiliknya kembali dan mengambilnya. Jika tidak, saya akan membawa barang-barang tersebut ke kantor polisi. Terkadang pelanggan membayar lebih, dan saya akan menyumbangkan uang ekstra tersebut kepada wanita berusia 88 tahun di desa saya.

Meskipun suami tidak memperlakukan saya dengan lebih baik, saya tidak lagi membencinya. Suatu hari saya tidak dapat menahan diri untuk tidak mengeluh tentang dia kepada Guru, dan saya mendengar Guru berkata, “Apa yang kamu keluhkan? Dia adalah kuda putihmu di kehidupan sebelumnya dan terbunuh dalam perang.” Saya menyadari bahwa semua reinkarnasi mempunyai sebab dan akibat masing-masing.

Pengalaman Luar Biasa

Saya terlahir dengan bahu yang tidak rata, satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya, dan punggung saya juga bungkuk. Suatu malam di bulan Juni 2009, saya tertidur saat menonton video Guru Ceramah Fa kepada Praktisi di Australia. Saya bermimpi Guru mendatangi saya dan berkata, “Ikuti saya. Saya akan meluruskan punggungmu.” Jiwa saya meninggalkan tubuh dan masuk ke sebuah ruangan besar bersama Guru. Ruangan itu tampak seperti yang ada di video yang saya tonton. Ada deretan meja dan saya berdiri di antara baris ketiga dan keempat. Guru berdiri di depan podium dengan seekor binatang besar di sampingnya. Guru menginstruksikan binatang itu untuk merawat saya. Ketika saya bangun, saya lebih tinggi karena punggung saya lurus dan bahu saya rata.

Banyak hal luar biasa yang terjadi pada saya. Suatu kali saya mulai mengeluarkan banyak darah dari vagina. Saya merasakan seluruh darah mengalir keluar dari tubuh saya. Malam itu, saya melihat Guru merawat saya, dan keesokan harinya pendarahan saya berhenti dan saya merasa bebas penyakit.

Suatu hari saya tertidur saat membaca Zhuan Falun. Tiba-tiba saya mendengar suara berkata, “Kamu telah meratakan buku itu.” Saya terbangun dan melihat buku itu ada di bawah saya. Saya dengan hati-hati menyimpan buku itu.

Suatu kali saya menderita diare, dan perut saya sangat sakit sehingga saya terbangun kesakitan segera setelah tertidur. Saya tahu itu adalah gejala penghapusan karma, tapi saya tidak tahan dan meminta Guru untuk membantu saya. Lalu saya melihat peri berjubah kuning datang. Namun saya tahu itu bukan Guru, jadi saya menolak bantuannya. Tak lama kemudian peri lain yang mengenakan pakaian kaisar datang. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya hanya ingin Guru Li menyelamatkan saya. Dia pergi. Kemudian seorang pendeta Tao tua yang tinggi datang. Saat itu, saya melihat diri saya sebagai seorang pendeta Tao remaja, mengenakan pakaian yang sama dengan yang lama. Saya menyadari bahwa saya telah menemukan Guru Li, dan yang menakjubkan, perut saya berhenti sakit.

Saya menceritakan pengalaman saya kepada dua rekan praktisi. Belakangan, perut saya mulai sakit lagi. Saya menyadari tidak boleh pamer dan berkata kepada Guru bahwa saya salah, dan saya akan memperbaiki diri. Perut saya langsung berhenti sakit.

Kekuatan Frasa Ajaib

Beberapa kali saya menyaksikan kekuatan dari frasa ajaib “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Pada Desember 2009, saya naik bus dari Kota Shenyang. Saat itu mendung dan jalanan bergelombang. Kemudian saya melihat hantu naik ke dalam bus, dan bus itu hendak terbalik. Saya melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Hantu itu menghilang seketika dan bus itu kembali lurus.

Pada 22 Juli 2022, ketika berada di toko, seorang pelanggan memberi tahu saya bahwa kerabatnya, pasangan muda dari Beijing, datang ke rumah sakit kota untuk mencari pengobatan leukemia yang diderita istrinya. Sang istri berusia 40-an. Mereka menduga penyakitnya disebabkan oleh suntikan booster vaksin Covid. Saya memberi tahu pelanggan saya, “Mungkin mereka bisa mencoba melafalkan frasa ajaib. Hal ini mungkin mempunyai efek ajaib pada penyakit itu sendiri.” Dengan mata terbelalak, dia berkata, “Benarkah?” Saya berkata, “Ini bisa berhasil jika anda benar-benar mempercayainya.” Tanpa ragu-ragu, dia mengirimkan frasa tersebut kepada pasangan itu.

Sekitar sebulan kemudian, pada jam 3 pagi tanggal 20 Agustus, saya bermimpi Guru memberi tahu saya bahwa wanita penderita leukemia telah sembuh. Kemudian pelanggan saya datang untuk mengucapkan terima kasih secara langsung. Dia mengatakan kepada saya bahwa kerabatnya pulih setelah melafalkan frasa tersebut, “Sungguh menakjubkan! Mereka sangat menghargai anda.” Saya berkata, “Guru Li-lah yang menyelamatkannya.”