(Minghui.org)  Seorang warga Kota Kunming, Provinsi Yunnan, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan denda 5.000 yuan pada akhir bulan Februari 2024 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Wen Yongshu telah mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Kunming. Istrinya, Dong Kaizhen, juga mengajukan keberatan kepada pejabat pengadilan yang terlibat dalam kasus ini, yang mengadili suaminya secara ilegal karena keyakinannya.

Dong mengatakan dunianya runtuh setelah suaminya ditangkap. Ia menikah dengan Wen setelah bercerai dan suami pertamanya telah meninggal karena sakit. Mereka masing-masing memiliki seorang putri dari pernikahan mereka sebelumnya. Wen juga telah mengadopsi seorang gadis terlantar bertahun-tahun yang lalu. Wen dan Dong kemudian memiliki seorang putra.

Dong memuji Wen karena telah menjadi ayah yang baik hati bagi keempat anak mereka dan anak yang berbakti kepada orang tuanya yang sudah lanjut usia (ayahnya buta pada kedua matanya, dan ibunya buta pada mata kirinya serta menderita tekanan darah tinggi dan diabetes).

Setelah penangkapan Wen, Dong dan ketiga putrinya meminta pembebasannya, namun tidak berhasil. Putranya, seorang siswa sekolah dasar berusia sekitar 10 tahun, menangis setiap hari karena ayahnya ditangkap.

Penangkapan dengan Kekerasan dan Penggeledahan Rumah

Wen, 56 tahun, pernah bekerja di Pabrik Southwest Instrument dan juga mengajar di Sekolah Kejuruan Mekanikal dan Elektrikal Yunnan. Menurut istrinya, ia sedang makan siang bersama salah satu dari tiga putri mereka di rumah sekitar jam 1 siang pada tanggal 31 Juli 2023, ketika mendengar suara sepeda motor Wen yang menandakan Wen sudah pulang untuk makan siang. Wen masih belum masuk ke rumah setelah 20 menit, lalu keluarganya melihat melalui lubang intip di pintu depan untuk memeriksa situasi di lorong. 

Saat melihat banyak orang di luar, putri Wen membuka pintu, mengira mereka adalah teman ayahnya. Sekitar 15 petugas menerobos masuk, dan hanya dua orang yang mengenakan seragam polisi (nomor lencana 017683 dan 017745). Wen juga dibawa masuk, masih memakai helm sepeda motornya. Dua polisi berpakaian preman memegang tangannya erat-erat dan tidak mengizinkannya bergerak.

Dong dan putri mereka sangat ketakutan. Karena Dong masih mengenakan piama, ia mencoba berganti pakaian di kamar tidurnya, namun dihentikan oleh polisi. 

Polisi menggeledah kemana-mana, meninggalkan kekacauan di rumah mereka. Putri Wen bertanya apakah polisi mempunyai surat perintah penggeledahan. Polisi mengiyakan, tapi tidak menunjukkannya. Polisi juga mengaku sedang menggeledah setiap unit apartemen yang ada di gedung tersebut. 

Dong bertanya kepada polisi dari kantor polisi mana. Ia meminta untuk melihat identitas mereka dan meminta nomor telepon mereka. Polisi menolak menjawab, namun menantangnya untuk menelepon 110 (nomor darurat polisi umum di Tiongkok). Ia terus menanyakan informasi spesifik mereka dan polisi akhirnya mengungkapkan bahwa mereka dari Kantor Keamanan Domestik Distrik Jinning. 

Polisi menghabiskan tiga jam berikutnya menggeledah setiap sudut rumah Wen, menyita barang-barang yang berhubungan dengan Falun Gong, flash-drive, buku, foto, ponsel, kunci dan sepeda motor, serta tablet putrinya dan dompet Dong. 

Polisi memerintahkan Wen untuk mengkonfirmasi bahwa barang-barang yang disita adalah miliknya, namun tanpa memberikan daftar resmi sebagaimana diwajibkan oleh hukum. Ketika polisi membawa barang-barang itu ke bawah, Dong mengejar mereka dan meminta mereka mengembalikan kunci rumah, kunci kantor, dan tablet putrinya yang diperlukan untuk tugas sekolahnya. Polisi mengalah setelah kebuntuan yang lama. Ketika putri Wen turun ke bawah, ia dihadang di pintu keluar gedung oleh dua polisi berpakaian preman. 

Selama penggerebekan tiga jam, Wen ditahan erat oleh polisi, tidak diperbolehkan makan atau minum. Polisi tidak mengizinkannya melepas helmnya dan juga mengawasinya saat ia menggunakan kamar kecil.

Putri Diinterogasi

Ketika polisi membawa Wen pergi, mereka memberikan Dong nomor telepon “+86-871-67802808.” Namun ketika Dong menelepon nomor tersebut untuk menanyakan kasusnya, ia hanya mendapat pesan suara yang mengatakan, “Ini adalah departemen pengawasan lingkungan.” Ia menyadari bahwa polisi telah menipunya dan memberinya nomor yang salah. 

Pada tanggal 2 Agustus 2023, setelah tiga hari bertanya terus-menerus, Dong dapat memastikan bahwa kasus suaminya ditangani oleh Kantor Polisi Kunyang. Ia bergegas ke kantor polisi bersama ibu mertuanya, putra dan ketiga putrinya, hanya untuk mendapat pemberitahuan bahwa Kantor Keamanan Domestik Distrik Jinning bertanggung jawab atas kasusnya. 

Keluarga tersebut pergi ke Kantor Keamanan Domestik Distrik Jinning, namun hanya Dong dan putri bungsunya, Wen Qing, berusia 20-an yang diizinkan masuk. Di kamar 3022, mereka menemukan polisi Qiu Xueyan, Li Hui dan Yang Yong, yang sedang menangani kasus Wen. Dong bertanya kepada polisi mengapa mereka memberikan nomor telepon yang salah. Qiu membantah bahwa itu salah. Dong segera menelepon nomor tersebut. Qiu tetap diam ketika telepon kantor mereka tidak berdering.

Qiu menahan Dong dan Wen Qing di ruangan berbeda dan menginterogasi mereka secara terpisah. Dong tetap diam mendengar pertanyaan polisi Li. Setelah menyadari bahwa Qiu sedang menginterogasi putrinya di sebelah, ia bergegas dan mengetuk pintu, khawatir Qiu akan menyiksa putrinya untuk mengumpulkan informasi mengenai ayahnya. Qiu membuka pintu, tapi menolak mengizinkan Dong membaca catatan interogasi. 

Sementara ibu dan putra Wen menunggu dengan cemas di luar, polisi Yang keluar dan memberi tahu mereka bahwa Wen telah dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Jinning sehari yang lalu dan mereka juga telah mengirimkan surat kepada keluarga tentang hal itu.

Setelah Dong dan Wen Qing keluar beberapa saat kemudian, mereka pergi ke pusat penahanan. Wen Qing berkata bahwa Qiu menggeledahnya dan mengambil perekam audionya. Qiu juga mengelabuinya agar berbicara tentang latihan Falun Gong ayahnya. Saat keluarga tiba di pusat penahanan, hari sudah lewat jam kerja dan tidak ada yang menerima mereka. 

Keluarga tersebut kembali ke pusat penahanan pada jam 10 pagi keesokan harinya dan memastikan bahwa Wen memang ditahan di sana. Mereka juga menerima surat penahanannya dari polisi pada hari yang sama, yang menyatakan bahwa Wen dimasukkan ke dalam tahanan kriminal pada pukul 14.00 tanggal 1 Agustus.

Kejaksaan Distrik Xishan  menyetujui penangkapan Wen pada tanggal 1 September 2023. Wen masih ditahan di Pusat Penahanan Distrik Jinning pada saat penulisan artikel ini.

Pengaduan Istri Kepada Polisi

Dong mengajukan pengaduan kepada Yang Weiping, kepala Departemen Kepolisian Distrik Jinning, pada awal September 2023, menuduh polisi telah melakukan pelanggaran, menggeledah properti mereka secara ilegal, dan menyalahgunakan kekuasaan mereka dalam menuntut suaminya. Ia meminta polisi segera membebaskan Wen dan meminta maaf kepada keluarganya. Ia juga meminta kompensasi finansial.

Ia mengatakan dalam pengaduannya, “Saya mendengar suami saya dituduh merusak penegakan hukum dengan menggunakan organisasi aliran sesat' Saya mencari undang-undang yang berlaku di Tiongkok, tetapi tidak menemukan satu pun yang mencantumkan Falun Gong sebagai aliran sesat. Saya meminta anda menunjukkan kepada saya dasar hukum yang digunakan untuk mengajukan tuntutan terhadap suami saya, dan juga rincian penegakan hukum mana yang diduga telah dirusak olehnya.”

Karena tidak menerima tanggapan apa pun atas pengaduan tersebut, Dong mengirimkan lebih banyak surat ke kejaksaan pada pertengahan Oktober 2023, mendesak mereka untuk membatalkan kasus suaminya, membebaskannya, dan mengembalikan semua barang yang disita dari keluarga.

Dakwaan

Pada tanggal 25 Oktober 2023, jaksa Zhang Yanlin dari Kejaksaan Distrik Xishan menelepon Dong dan bertanya apakah mereka mau menyewa pengacara untuk Wen. (Zhang berulang kali menolak untuk mengungkapkan namanya, namun Dong kemudian berhasil mengkonfirmasi namanya.)

Dong pergi ke kejaksaan keesokan paginya dan menyampaikan kepada Zhang tentang keluhannya terhadap polisi dan menyerahkan surat-suratnya yang meminta Zhang untuk membatalkan kasus suaminya dan membebaskannya. Asisten Zhang, Xu Haidong, juga hadir. (Xu juga menolak menyebutkan namanya, namun keluarga melihat namanya di surat vonis.) Zhang kembali bertanya apakah Dong akan menyewa pengacara; kalau tidak, ia akan meminta biro kehakiman menunjuk seorang pengacara untuknya. 

Karena keluarganya tidak mampu menyewa pengacara, Dong mengajukan permohonan untuk menjadi pembela keluarganya yang bukan pengacara. Ia juga pergi ke pusat penahanan untuk mendapatkan tanda tangan suaminya untuk mendapat persetujuan. 

Dong pergi ke kejaksaan lagi pada tanggal 30 Oktober 2023 dan mendesak Zhang untuk membatalkan kasus suaminya dan mengembalikan barang-barang yang disita. Zhang masih menolak memberitahukan namanya kepada Dong ketika ditanya. Ia bersikeras bahwa mustahil baginya untuk tidak mendakwa Wen dan ia tidak akan mengembalikan barang yang telah disita. 

Dong mengajukan permintaannya lagi pada tanggal 6 November 2023 dan Zhang masih menolak semuanya. Zhang juga menghalangi Dong untuk meninjau berkas kasus suaminya atau mengunjunginya. Zhang menyatakan bahwa hanya pengacara yang diperbolehkan meninjau berkas kasus karena mereka pasti tidak akan mengungkapkannya kepada publik. Ia menyatakan bahwa ia tidak mempercayai Dong karena hal tersebut mungkin akan mengungkap penganiayaan Wen kepada dunia luar. Dong meminta untuk diberitahu dasar hukum tuntutan Zhang, namun Zhang tidak dapat menunjukkannya. Ia menggunakan alasan yang sama menolak permintaan Dong untuk mengunjungi Wen sebelum pergi dengan tergesa-gesa.

Zhang mendakwa Wen pada tanggal 16 November 2023, dengan tuduhan “merusak penegakan hukum dengan menggunakan organisasi aliran sesat.” Ia menolak memberikan salinan dakwaan kepada Dong tetapi mengarahkannya untuk meminta ke hakim. 

Dong mengajukan pengaduan kepada Zhang karena mendakwa suaminya secara ilegal dan menolak haknya sebagai pembela keluarga.

Pendamping Hukum Dihalangi

Segera setelah kasus Wen dipindahkan ke Pengadilan Distrik Xishan pada pertengahan Desember 2023, Dong menghubungi hakim Pu Huijun yang menangani kasus suaminya sebagai pembela keluarganya. Atas permintaannya yang terus-menerus, hakim akhirnya memberikan salinan dakwaannya. Ia juga meminta hakim mengizinkannya meninjau berkas kasus suaminya dan mengunjungi suaminya, serta mengembalikan barang-barang yang disita dan mengeluarkannya dari bukti penuntutan. Pu mengabaikan permintaannya.

Pada tanggal 10 Januari 2024, keluarga Wen menyewa pengacara untuknya. Ketika pengacara dan Dong pergi ke pengadilan untuk meninjau berkas kasusnya, hakim Pu masih menolak permintaan Dong untuk mengunjungi suaminya atau berkomunikasi dengannya dalam bentuk lain. Ia mengizinkan pengacara untuk meninjau dan membuat salinan berkas kasus, namun tidak mengizinkan Dong. Ia kembali menolak mengembalikan barang sitaan atau mengeluarkannya dari barang bukti penuntutan.

Saat pengacara sedang meninjau berkas kasus Wen, hakim dan juru sita memaksa Dong menyerahkan ponselnya dan menghapus semua rekaman audio di dalamnya. Mereka menyatakan bahwa karena Wen telah memiliki seorang pengacara, maka ia tidak bisa lagi menjadi pembela keluarganya, meskipun hukum Tiongkok memperbolehkan terdakwa untuk memiliki dua orang pembela.

Tidak puas dengan kinerja pengacara tersebut, Dong menghentikannya pada tanggal 11 Januari 2024, namun memperkerjakan seorang teman untuk mewakili suaminya sebagai pembela non-pengacara. Meskipun undang-undang memperbolehkan seorang teman untuk menjadi pembela non-pengacara seseorang, hakim Pu mendesak teman tersebut untuk menunjukkan hubungannya dengan keluarga Wen, dengan menyatakan bahwa hanya anggota keluarga yang dapat menjadi pembela non-pengacaranya. Bahkan setelah Dong memperoleh surat untuk menunjukkan hubungan pertemanan menurut hukum, hakim Pu masih melarang temannya mewakili Wen dan hanya menerima pernyataan pembelaan tertulisnya.

Dong juga mengajukan pengaduan kepada hakim Pu karena menghalangi pendamping hukum suaminya. 

Sidang dan Hukuman Pengadilan

Hakim Pu mengadakan sidang kasus Wen pada tanggal 30 Januari 2024, tanpa mengizinkan temannya untuk membelanya di pengadilan sebagai pembela non-pengacara. Setelah mengetahui bahwa temannya telah memasuki pengadilan dan telah melewati pemeriksaan keamanan, polisi (petugas Kantor Keamanan Domestik Distrik Xishan dan Kantor Keamanan Domestik Distrik Wuhua) mengeluarkannya secara paksa dari gedung pengadilan dan tidak mengizinkannya masuk kembali.

Sementara, Dong diberikan kembali kursi pembela keluarga Wen. Hanya ia dan putri tertua mereka, Wen Xin, yang diizinkan menghadiri sidang. Semua kerabat dan teman yang datang untuk mendukung Wen dihentikan di pintu masuk pengadilan dan diawasi oleh polisi sampai akhir sidang. 

Dong meminta setidaknya lima kali agar hakim Pu menunjukkan dasar hukum atas pernyataannya bahwa Falun Gong adalah aliran sesat, namun Pu berulang kali mengabaikannya. Baik Hakim Pu maupun jaksa Zhang tidak memberikan informasi apa pun tentang penegakan hukum mana yang dirusak oleh Wen. 

Jaksa Zhang hanya menguraikan bukti-bukti, namun tanpa menunjukkan barang sebenarnya di pengadilan. Zhang juga membaca laporan interogasi putri bungsu Wen tentang ayahnya yang berlatih Falun Gong, meskipun faktanya hal ini tidak termasuk dalam berkas kasus Wen. Dong berpendapat bahwa putrinya terpaksa memberikan informasi setelah ditakuti oleh polisi. Dan kebebasan berkeyakinan suaminya untuk berlatih Falun Gong, tidak melanggar hukum apa pun. 

Tidak ada saksi yang hadir untuk menerima pemeriksaan silang juga. Dong meminta jaksa untuk menunjukkan bukti dan meminta hakim untuk menghadirkan saksi, namun tidak berhasil.

Dong meminta berkali-kali untuk bisa membaca pernyataan pembelaannya, namun ditolak oleh hakim Pu. Hanya pada bagian argumen penutup, Pu mengizinkannya membacanya, namun Hakim menghentikannya setelah Dong membaca bagian pembukaan saja. Pembelaan Wen sendiri berulang kali diinterupsi oleh Pu, yang juga melarangnya membuat pernyataan penutup.

Hakim Pu menghukum Wen tiga tahun penjara dengan denda 5.000 yuan pada tanggal 20 Februari 2024.