(Minghui.org)  Tahun ini saya berusia 79 tahun. Saya sedang mengklarifikasi fakta kebenaran  tentang Falun Dafa kepada orang-orang di halte bus ketika sebuah bus berhenti. Tidak ada seorang pun yang naik atau turun dari bus, tetapi pengemudi membuka pintu dan berteriak kepada saya, “Anda benar-benar membuat saya takut!” Pada saat itu, saya berpikir, “Saya di halte bus, dan anda sedang mengemudi di jalan raya, bagaimana saya menakuti anda?” Saya mendekati pintu dan bertanya, “Ada apa?” Dia berkata, “Yang saya maksud adalah hari ketika anda turun dari bus saya, menyeberang jalan, dan tiba-tiba ditabrak mobil dan terlempar ke udara. Itu sangat menakutkan!”

Ternyata dia menyaksikan kecelakaan itu saat saya ditabrak mobil. Dia terkejut saya masih hidup. Dia menghela nafas panjang dan berkata, “Anda beruntung!” Saya menjawab, “Pak, terima kasih sudah bertanya. Saya berlatih Falun Dafa dan mendapat perlindungan Guru Li. Itulah alasan anda masih  bisa  bertemu saya hari ini.”

Kecelakaan itu terjadi pada awal bulan November 2023. Pagi itu, setelah belajar Fa bersama kelompok belajar, saya pergi mengunjungi seorang rekan praktisi untuk berdiskusi bagaimana membantu praktisi lain yang sedang mengalami kesengsaraan. Saya perlu berganti bus dua kali untuk sampai ke sana. Saya turun dari bus dan hendak menyeberang jalan untuk naik bus lain ketika saya melihat bus berikutnya tiba. Karena tergesa-gesa, saya berlari mengejar bus berikutnya dan ditabrak oleh sebuah mobil di tengah jalan.

Saya jatuh ke tanah dan tidak bisa bergerak. Namun pikiran saya sangat jernih dan berteriak, “Guru, selamatkan saya! Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!”

Pemuda yang menabrak saya membantu saya masuk ke mobilnya dan ingin membawa saya ke rumah sakit. Saya berkata, “Tidak perlu, antar saja saya pulang.” Pemuda itu sangat gugup dan melaju ke arah yang salah beberapa kali sebelum akhirnya sampai di rumah saya. Setelah membantu saya masuk, dia berbicara dengan suami saya, yang juga seorang praktisi. Pemuda itu bersikeras membawa saya ke rumah sakit. Saya berkata, “Kami berdua berlatih Falun Dafa, dan kami mendapat perlindungan Guru. Melakukan latihan di rumah akan membuat saya lebih baik. Kami tidak akan menyalahkan anda, itu salah saya karena terlalu terburu-buru.” Dia ingin meninggalkan nomor telepon dan nomor platnya.

Untuk meredakan kekhawatirannya, saya hanya menanyakan nama belakangnya dan karakter terakhir nama depannya. Saya kemudian membantunya mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya dan menyuruhnya untuk mengingat, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Dia sangat terharu dan berulang kali berkata, “Bagus, bagus!” Saya menjawab, “Jangan khawatir. Saya akan segera pulih.”

Ketika putri saya (juga seorang praktisi) pulang ke rumah, dia melihat kedua kaki saya berwarna hitam dan ungu, dengan benjolan sebesar telapak tangan di pinggul kanan saya. Saya tidak bisa berdiri, berjalan, atau berbaring. Dia berkata, “Bu, umur ibu hampir 80 tahun dan terhantam seperti ini. Jika saya tidak belajar Dafa, saya akan mengikat Ibu dengan tali dan membawa Ibu ke rumah sakit. Mari kita anggap kejadian buruk ini sebagai hal yang baik. Percaya pada Guru dan Dafa, dan kita bisa melewatinya.”

Dia segera menyiapkan sofa dengan menyiapkan selimut dan bantal dan membantu saya duduk senyaman mungkin. Selama beberapa hari pertama, saya sangat kesakitan hingga tidak bisa tidur. Saya hanya tertidur selama satu atau dua jam sehari. Putri dan suami saya bergiliran merawat saya. Pergi ke kamar mandi sangatlah sulit, karena saya harus bersandar pada leher mereka dengan kedua tangan dan bergerak sedikit demi sedikit, membuat mereka berkeringat.

Mencari ke Dalam

Selama periode ini, beberapa praktisi terus menerus datang mengunjungi saya. Mereka membantu saya mencari ke dalam dan memancarkan pikiran lurus untuk saya. Seorang praktisi melihat betapa menderitanya saya dan menyemangati saya dengan mengatakan, “Anda memiliki empat Dewa di keluarga  (suami saya, dua anak, dan saya sendiri). Anda pasti bisa melewati ini!”

Mencari ke dalam, saya tahu saya perlu menemukan masalah dalam kultivasi saya yang menyebabkan kecelakaan, dan memperbaiki diri. Kultivasi adalah tentang mengultivasi hati dan pikiran saya. Di permukaan, saya secara aktif membantu rekan-rekan praktisi mengatasi masalah mereka, namun di lain sisi, saya memendam banyak keterikatan manusia dan pikiran negatif. Misalnya, rekan praktisi yang saya bantu telah dianiaya oleh PKT dan dipenjara selama tiga tahun. Dia menderita masalah kesehatan yang parah dan dibebaskan dengan alasan medis. Keluarganya tidak memahami latihannya, menyebabkan banyak ketegangan di antara mereka. Praktisi lain menerima dan merawatnya. 

Saya sering bertanya-tanya, “Bagaimana jika dia gagal mengatasi kesengsaraan ini, dan keluarganya tidak peduli padanya?” Kekhawatiran dan kecemasan ini semuanya adalah pikiran egois, yang mencerminkan kurangnya keyakinan saya pada Guru dan Fa. Tanpa pikiran lurus, bagaimana saya bisa melenyapkan unsur-unsur jahat yang menganiaya rekan-rekan praktisi dan membantu mereka mengatasi kesengsaraan mereka?

Saya ingat pernah membaca artikel di situs Minghui beberapa tahun sebelumnya tentang seorang praktisi di Provinsi Heilongjiang. Dia dianiaya di penjara hingga di ambang kematian, dan suaminya meninggalkannya. Pada saat itu, seorang praktisi lanjut usia yang tidak dikenalnya membawanya pulang. Praktisi lanjut usia belajar Fa bersamanya dan mengatasi banyak kesulitan untuk membantunya melakukan latihan. Tak lama kemudian, dia pulih secara ajaib. Dibandingkan dengan praktisi lanjut usia ini, saya merasa malu. Pikiran lurus tidak hanya diucapkan; mereka didasarkan pada kultivasi nyata dan berjangka panjang. Dan ketika Xinxing seseorang mencapai standar, kekuatan Fa akan terwujud.

Selama proses mencari ke dalam, keterikatan kuat saya untuk melakukan sesuatu juga muncul. Kecelakaan itu terjadi pada akhir pekan, ketika saya bertugas menyediakan materi klarifikasi fakta kepada beberapa praktisi. Saya berniat untuk bergegas pulang untuk mengunduh dan mencetaknya, yang juga menjadi alasan mengapa saya terburu-buru melangkah.

Saya juga teringat apa yang pernah dikatakan seorang rekan praktisi kepada saya ketika kami bepergian bersama. Saya berjalan sangat cepat setelah turun dari bus. Praktisi menekankan bahwa saya harus berjalan dengan mantap dan berjalan terlalu cepat tidak sesuai dengan usia saya. Saya juga tahu bahwa berjalan terlalu cepat saat menyeberang jalan itu berbahaya. 

Namun, ketika tidak ada seorang pun yang melihat, saya tetap berjalan cepat, yang didorong oleh konsep dan kebiasaan yang sudah terbentuk. Saya memiliki mentalitas pamer, berpuas diri, iri hati, kebencian, ketakutan, serta terkontaminasi dengan budaya Partai. Saya memutuskan untuk memperlakukan kesengsaraan ini sebagai kesempatan untuk melenyapkan keterikatan ini secara menyeluruh.

Memperbaiki Diri Sendiri

Menahan rasa sakit fisik memang merupakan ujian bagi hati saya. Pada siang hari, saya dan suami belajar Fa bersama. Ketika dia keluar untuk mengklarifikasi fakta atau membagikan materi klarifikasi fakta, saya membaca Fa. Saya juga membaca artikel berbagi pengalaman kultivasi rekan praktisi di situs web Minghui. Namun pada malam hari, saya tidak dapat berbaring atau duduk dengan nyaman, dan telapak kaki saya terasa seperti terbakar, sehingga tidak memungkinkan untuk tidur.

Saya melafalkan,

“Zhen-Shan-Ren tiga huruf adalah kata-kata sakral dengan kekuatan Fa yang tanpa batas
Falun Dafa baik berlandaskan pikiran sejati membuat 1001 malapetaka segera berubah”
(“Sumber Asal dari Segala Hukum,” Hong Yin IV)

Di pagi hari, ketika suami saya melakukan latihan, saya mengertakkan gigi dan mencoba melakukan latihan perangkat pertama dan ketiga. Untuk perangkat latihan kedua, saya mulai dengan 20 menit, kemudian secara bertahap meningkat menjadi 30 menit dan 40 menit, dan akhirnya bertahan selama satu jam. Saya menggunakan pendekatan yang sama untuk melakukan perangkat latihan kelima, saya meningkatkan durasinya sedikit demi sedikit hingga saya bisa berlatih selama satu jam.

Kadang-kadang, ketika rasa sakit di kaki saya tak tertahankan, saya sering melirik jam untuk melihat berapa banyak waktu yang tersisa. Saya akhirnya menyadari ini tidak benar. Untuk menempuh jalur Dewa, saya harus sepenuhnya mengubah konsep manusia saya, menanggung penderitaan, dan bahkan menanggung kesulitan yang paling ekstrem. Setelah itu, saya mengesampingkan jam dan fokus pada musik latihan.

Guru berkata,

“Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9,  Zhuan Falun)

Kata-kata Guru terus-menerus menyemangati saya, membantu saya keluar dari rasa sakit yang luar biasa dan melihat cahaya.

Selama ini, saya terus memberikan materi klarifikasi fakta kepada beberapa rekan praktisi. Dalam dua minggu pertama, saya membimbing putri saya, langkah demi langkah, untuk mengoperasikan peralatan dan mencetak materi. Dua minggu kemudian, saya memaksakan diri melakukannya sendiri. Meskipun tugasnya sulit, hal ini membantu mengalihkan perhatian saya dari rasa sakit di tungkai dan kaki saya, mencapai dua tujuan secara bersamaan.

Guru berkata,

“Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan
Tiada keterikatan pada hidup dan mati
Dengan lapang hati menelusuri jalan pelurusan Fa”
(“Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus,”  Hong Yin II)

Keluar untuk Menyelamatkan Orang

Selama lebih dari 20 tahun, terlepas dari cuaca buruk, saya secara konsisten keluar rumah setiap hari untuk memberi tahu orang-orang tentang betapa baiknya Falun Dafa. Selama masa kesengsaraan ini, penyesalan terbesar saya adalah tidak bisa keluar dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara langsung.

Sebulan setelah kecelakaan itu, saya mulai turun ke bawah. Saya kemudian keluar naik bus untuk satu atau dua halte dan menggunakan waktu itu untuk berbicara dengan orang-orang tentang Dafa. Saya rindu bertemu orang-orang, dan rasanya seperti bertemu kembali dengan teman-teman lama. Pola pikir ini memudahkan untuk memulai percakapan. Meskipun saya belum pulih sepenuhnya, saya berusaha untuk berdiri tegak dan membantu orang lain ketika naik dan turun bus, terutama membantu orang lanjut usia dan menawarkan tempat duduk saya kepada orang lain. Tidak ada yang tahu ada sesuatu yang berbeda pada diri saya.

Dalam suatu perjalanan dengan bus, saya memberikan tempat duduk saya kepada seorang pemuda yang membawa banyak barang. Saya berjalan ke bagian belakang bus dan menemukan tempat duduk lain. Seorang wanita tua di dekatnya tampak khawatir karena pemuda yang membantunya membawakan barang-barangnya tidak mendapat tempat duduk. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya memberikan tempat duduk saya kepada pemuda itu dan mengambil yang ini. Dia dengan gembira berseru, “Terima kasih [atas kebaikan anda]!” 

Wanita itu berkata, “Saya semakin tua dan tidak berguna lagi. Punggung dan kaki saya tidak bagus, dan saya membutuhkan orang lain untuk membantu saya dalam berbagai hal.” Saya bertanya kepadanya berapa usianya, dan dia menjawab bahwa dia berusia 65 tahun. Saya menjawab, “Dulu saya sering sakit-sakitan, namun setelah berlatih Falun Dafa, saya terbebas dari penyakit dan tidak minum obat apa pun selama hampir 30 tahun.” Dia mendengarkan cerita saya dan bertanya berapa umur saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya berusia 78 tahun. Dia kagum: “Anda tidak terlihat seperti seseorang yang berusia 78 tahun!” Suaranya agak keras, dan penumpang di depan berbalik. Hampir serentak mereka berseru, “Wah, anda tidak terlihat sama sekali seusia itu! Anda bahkan tidak memiliki kerutan di wajah!”

Sekitar 50 hari kemudian, saya hampir pulih sepenuhnya. Saat Tahun Baru, saya kembali ke kampung halaman dan berkumpul kembali dengan lebih dari 20 anggota keluarga di sebuah jamuan makan. Sebelum makan dimulai, saya bercerita, memberi tahu keluarga saya tentang kesembuhan ajaib saya: “Tanpa minum obat atau suntikan apa pun, saya berhasil melewatinya dengan belajar Fa dan melakukan latihan. Inilah kekuatan Dafa dan belas kasih Guru, itulah sebabnya anda melihat saya sehat hari ini.” Banyak adik-adik saya yang mendengarkan dengan air mata kebahagiaan berlinang.

“Anda semua memahami fakta sebenarnya, anda adalah keluarga saya, dan terlebih lagi, anda adalah keluarga Guru. Ingatlah selalu 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!' Pada saat terjadi bencana, ungkapan-ungkapan ini dapat menyelamatkan hidup anda.” Semua orang menjawab, “Bagus!” dan memberi saya tepuk tangan meriah. Setelah jamuan makan, mereka mengelilingi saya, mengajukan pertanyaan dan ingin mendengar lebih banyak fakta kebenaran.

Hari ini, pada Hari Falun Dafa Sedunia, saya sekali lagi mengungkapkan rasa terima kasih saya atas penyelamatan belas kasih Guru, yang memberi saya kehidupan baru! Saya juga berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi dan anggota keluarga yang membantu saya menanggung kesengsaraan ini!

(Artikel terpilih dalam merayakan Hari Falun Dafa Sedunia di Minghui.org)