(Minghui.org) Seorang warga Tianjin berusia 75 tahun dijatuhi hukuman dua setengah tahun dengan denda 8.000 yuan setelah dua kali hadir di pengadilan pada awal tahun 2024 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Ran Guanquan ditangkap oleh lima petugas dari Kantor Polisi Xiangyang pada 1 Desember 2023 dan dibawa ke Pusat Penahanan Pertama Distrik Baru Binhai. Penangkapannya disetujui oleh Kejaksaan Distrik Baru Binhai pada 15 Desember.

Mulai pertengahan Februari 2024, Ran mulai merasa lemas. Dia membutuhkan bantuan untuk berjalan dan bangun dari tempat tidur. Penglihatannya menjadi kabur. Dia pingsan dua kali dan mengompol. Keluarganya mengatakan dia dalam keadaan sehat sebelum ditangkap dan mereka khawatir dia jatuh sakit akibat penyiksaan dan penganiayaan.

Tak lama setelah Ran jatuh sakit, dia dibawa ke Rumah Sakit Tanggu oleh Zhang Xiapeng, wakil kepala pusat penahanan, dan dua penjaga pria. Karena dia menolak bekerja sama dengan Zhang selama pemeriksaan, Zhang menampar wajahnya setidaknya empat kali. Zhang juga menolak mengungkapkan hasil pemeriksaannya. Meskipun gejalanya terus berlanjut, pihak berwenang menolak membebaskannya dengan jaminan.

Jaksa Wang Tian mengancam akan menjatuhkan hukuman empat tahun kepada Ran jika dia menolak mengaku bersalah dengan imbalan hukuman yang lebih ringan. Pengadilan Distrik Baru Binhai menyidangkan kasusnya pada 26 Maret dan 2 April 2024. Tidak jelas kapan pengadilan mengeluarkan putusan bersalah terhadapnya setelah dua sidang tersebut. Hukuman penjara 2,5 tahun terakhirnya didahului dengan hukuman penjara 3,5 tahun yang diberikan setelah penangkapannya pada tahun 2014.

Penganiayaan di Masa Lalu

Ran pernah menderita banyak penyakit di usia 30-an, termasuk penyakit jantung, sesak napas, bahu kaku, dan masalah leher. Dia pergi ke banyak rumah sakit besar di Beijing dan Tianjin dengan harapan bisa sembuh, namun tidak membuahkan hasil. Hanya enam bulan setelah dia mulai berlatih Falun Gong, dia pulih sepenuhnya. Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, dia berulang kali menjadi sasaran karena menolak melepaskan keyakinannya.

Ran ditangkap pada bulan Juni 2010 oleh petugas dari Kantor Polisi Tanggu dan ditahan selama sepuluh hari. Dia ditangkap lagi pada bulan September 2014 oleh petugas dari Kantor Polisi Xiangyang dan rumahnya digeledah. Pengadilan Distrik Baru Binhai mengadakan dua sidang untuk kasusnya, sebelum menjatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara kepada Ran. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kedua Tianjin, namun pengadilan tersebut memutuskan untuk mempertahankan putusan aslinya tanpa sidang. Baik pengacara maupun keluarganya tidak diberitahu mengenai keputusan tersebut.

Pada 10 Juli 2023, hanya lima bulan sebelum penangkapan terakhir Ran, dia ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Xiangyang, namun dibebaskan beberapa jam kemudian.

Laporan Terkait:

Wanita Berusia 75 Tahun Mengalami Kondisi Medis Parah di Penahanan, Terancam Hukuman Penjara karena Tidak Mengaku Bersalah untuk Berlatih Falun Gong